Secara umum, urine berwarna kuning, kuning pucat (kuning jernih), kuning pekat, dan putih jernih. Apabila didiamkan agak lama, urine akan berwarna kuning keruh, dan berbau amonia. Ph urine berkisar antara 4,8–7,5. Urine akan menjadi lebih asam jika kita mengkonsumsi banyak protein, dan akan menjadi lebih basa jika kita mengkonsumsi banyak sayuran. Berat jenis urine adalah 1,002–1,035.
Interpretasi warna urine dapat menggambarkan kondisi kesehatan organ dalam seseorang. Misalnya, urine dengan warna jernih atau kuning pucat menunjukkan tubuh dalam keadaan normal.
Urine yang keruh terjadi karena adanya partikel padat pada urine, seperti bakteri, sel epithel, lemak, atau kristal-kristal mineral.
Urine berwarna merah atau merah muda biasanya disebabkan efek samping obat-obatan dan makanan tertentu, seperti bluberi dan gula-gula. Warna itu juga bisa digunakan sebagai tanda adanya perdarahan pada sistem urinaria, seperti kanker ginjal, batu ginjal, infeksi ginjal, atau pembengkakan kelenjar prostat.
Urine berwarna cokelat muda atau seperti air teh merupakan indikator adanya kerusakan atau gangguan hati, seperti hepatitis atau sirosis.
Urine berwarna kuning gelap disebabkan karena banyak mengkonsumsi vitamin B komplek yang biasanya terdapat dalam minuman energi.
Di laboratorium, analisis urine secara fisik meliputi pengamatan warna urine, pengamatan bau, dan pH. Sedangkan analisis kimiawi meliputi analisis glukosa dan analisis protein.