Subkelas Orthoptera


Nama ordo ini didasarkan kepada sayapnya yang lurus (Ortho- = lurus dan -ptera = sayap). Metamorphosis terjadi secara bertahap (tidak sempurna). Serangga dewasa dan nympha merupakan hewan darat. Pada daerah temperata, Orthoptera seringkali hanya memiliki satu generasi untuk satu tahun, dan musim dingin dilewati dalam tahapan telur. Produksi suara pada Orthoptera (belalang dan jangkrik)  dihasilkan dengan menggesekkan beberapa bagian tubuh secara bersamaan. Perilaku ini disebut stridulation (stridulasi) yang biasanya berguna dalam proses pencarian pasangan. Anggota : belalang, jangkrik, belalang sembah, belalang ranting dan belalang daun.

Dermaptera
Terminologi : dari bahasa Yunani, Derma- (kulit) dan –ptera (sayap). Merupakan kelompok serangga dengan panjang tubuh, kira-kira 13 mm dengan sepasang penjepit yang kuat pada abomen yang merupakan hasil modifikasi dari cerci. Alat mulut tipe pengunyah yang sederhana, mata majemuk yang besar, ocelli biasanya tidak ada, antena panjang, langsing, dan memiliki banyak segmen. Nokturnal.
Isoptera
Karakteristik sayap menjadi dasar pemberian nama ordo ini yang berasal dari bahasa Yunani (Iso- = sama dan –ptera = sayap). Rayap, adalah salah satu anggota dari ordo ini, merupakan serangga dengan ukuran tubuh sedang. Tipe metamorfosis bertahap. Sayap depan dan belakang memiliki bentuk dan ukuran yang sama. Tipe alat mulut adalah pengunyah dan memiliki antena  seperti manik-manik. Hidup secara berkoloni seperti pada semut, memiliki beberapa tipe kasta sosial. Serangga ini banyak menghabiskan kehidupannya dalam tanah, kayu, dan terowongan di tanah yang mereka bangun. Koloni rayap yang baru biasanya dibentuk oleh bentuk reproduktif yang bersayap. Setelah melalui penerbangan yang singkat, sayap akan lepas, dan jantan serta betina membentuk pasangan. Raja dan ratu yang asli akan tetap kawin sepanjang hidupnya, dan keduanya terlibat dalam pemeliharaan keturunan yang pertama. Setelah pekerja dan tentara dihasilkan dari keturunan yang pertama, tugas ratu selanjutnya hanya bertelur.
Embioptera
Terminologi : bahasa Yunani (Embio- = yang hidup dan –ptera = sayap). Ciri khas : menghasilkan sutra yang dikeluarkan oleh kelenjar pada kaki depan. Merupakan serangga berukuran kecil, dengan panjang tubuh 4-7 mm, pipih dengan tarsi bagian depan yang membesar yand digunakan untuk memintal jaring sutra. Tipe mulut pengunyah. mata berkembang dengan baik, tidak memiliki ocelli. antena memiliki banyak segmen, memanjang, berbentuk benang. Kaki pendek tapi kuat, tarsi memiliki tiga segmen dan cerci dengan satu atau dua segmen. Metamorfosis bertahap.
Serangga jantan dewasa dapat bersayap atau tidak sedangkan betina tidak bersayap. Sayap yang dimiliki oleh serangga jantan biasanya dua pasang dengan pembuluh darah yang tereduksi. Serangga jantan pada proses pencarian pasangannya akan berpindah-pindah dari satu koloni ke koloni lain sebelum melakukan perkawinan dan mati setelah kawin. Kadangkala serangga jantan ini dimakan oleh pasangannya

Plecoptera
Terminologi : bahasa Yunani (Pleco- = terlipat, -ptera = sayap). Sayap serangga ini mirip dengan sayap serangga dari ordo Neuroptera tetapi memiliki suatu lingkaran sayap pada bagian anus yang besar sehingga sayap  belakang tampak lebih besar dari sayap depan.  Tipe metamorfosis adalah hemimetabola. Alat mulut tipe pengunyah.
Zoraptera
Nama ordo ini berasal dari bahasa Yunani “Zor-” yang berarti asli dan “aptera” yang berarti tidak bersayap. Merupakan serangga kecil (ukuran antara 1,5 -2,5 mm), dengan dua macam   bentuk dewasa yaitu bersayap dan tidak bersayap yang memiliki dua  nympha. Serangga tidak bersayap merupakan serangga yang buta, memiliki mata sederhana (ocelli) sedangkan bentuk bersayap/alates memiliki mata majemuk dan ocelli yang terpisah. Makanan :  adalah jenis arthropoda berukuran kecil.
Psocoptera
Nama serangga ini berasal dari bahasa Yunani (Psoco- = rubbed or gnawed dan  –ptera = sayap, bersayap). Berukuran panjang ± 6 mm dengan dua pasang sayap membran dengan pembuluh darah yang menyebar berbentuk atap rumah  pada saat tidak digunakan.  Antena panjang, mata majemuk tampak hanya menempel pada bagian  luar kepala. Termasuk serangga hemimetabolous (hemimetabola).
Mallophaga
Serangga berukuran sedang (panjang 3 -10 mm), tidak bersayap,  tubuh pipih, antena pendek dengan 3-5 segmen, mata majemuk yang tereduksi, dan tidak memiliki ocelli.  Alat  mulut tipe pengunyah. Ciri khas dari serangga pada kelompok ini adalah ukuran kepala lebih besar daripada dada. Tipe metamorfosis bertahap. Mallophaga termasuk serangga ektoparasit.

Anoplura
Merupakan serangga berukuran kecil dengan panjang tubuh 2-5 mm,  5 mm, tidak bersayap, badan pipih. Ciri khas : ukuran kepala lebih sempit dari dada, segmen-segmen pada dada bersatu membentuk satu segmen besar, perut hanya memiliki 5 atau 8 segmen yang terpisah, alat mulut  tipe menusuk-menghisap. Merupakan parasit luar (ektoparasit) pada hewan atau mamalia

Thysanoptera
Merupakan serangga berukuran kecil (panjang tubuh 2-3 mm). Keunikan dari serangga ini adalah keberadaan dua pasang sayap yang berjumbai-jumbai dengan rambut-rambut yang panjang, yang merupakan asal nama ordo (Thysanos- = hiasan tepi yang berjumbai-jumbai dan –ptera = sayap). Alat mulut  berbentuk kerucut merupakan tipe memarut-menghisap. Termasuk serangga perusak pada tumbuhan budidaya dan sebagian adalah predator yang memangsa tungau dan serangga kecil yang dapat ditemukan dibawah kulit kayu dari pohon yang mati dan penutup tanah. Juga  pada bunga di sekitar daerah stamen.