Home »
Biotechnology
» Bulu Ayam dan Bahan Bakar Hidrogen
Bulu Ayam dan Bahan Bakar Hidrogen
Salah satu kandidat utama pengganti minyak bumi sebagai sumber energi adalah Hidrogen. Meskipun cara dan metode untuk memproduksi gas Hidrogen sudah banyak ditemukan dan dikembangkan, dimana salah satunya adalah memproduksi gas hidrogen dari air laut, namun kesulitan lain yang juga menjadi kendala adalah masalah penyimpanannya.
Hidrogen sulit disimpan secara aman karena sifatnya yang mudah meledak. Maka para ilmuan mencari cara yang dapat menyimpan dan menstabilkan hidrogen melalui interaksi ikatan yang tidak terlalu kuat.
Dalam usaha pemecahan masalah tersebut, telah dikembangkan berbagai material berteknologi tinggi, salah satunya adalah karbon nano-tubes. Namun dari semua high-tech solution yang ditawarkan, tidak satupun yang mampu memenuhi syarat yang dibutuhkan sebagai penyimpan gas Hidrogen, yaitu harus ekonomis dan ramah lingkungan. Terutama bila Hidrogen digunakan sebagai bahan bakar mobil dan motor yang digunakan untuk keperluan harian. Sangat penting menemukan material yang murah dan ramah lingkungan sebagai adsorbent hidrogen dalam sel bahan bakar mobil.
Richard Wool bersama teamnya dari para University of Delaware telah berhasil menemukan material yang mampu mengatasi kesulitan penyimpanan Hidrogen. Anda mungkin akan heran mengetahui apa material tersebut. Material tersebut adalah bulu ayam. Ya.. bulu ayam..!
Bulu ayam dapat berkompetisi dengan teknologi high-tech seperti serat karbon nano-tubes dan metal hybride. Bulu ayam dipanaskan melalui proses pyrolysis hingga mencapai suhu 400ºC tanpa membakarnya. Proses ini menghasilkan serat karbon porous yang stabil, yang dapat menyimpan Hidrogen dengan kapasitas yang cukup besar, juga ekonomis, murah, mudah didapat, dan yang terpenting adalah ramah lingkungan.
Ketika keratin sebagai penyusun utama bulu ayam dipanaskan, microtube karbon terbentuk bersama dengan dinding nanoporous. Luas permukaan spesifiknya-pun meningkat sampai 450 m2/g dengan terbentuknya micropore yang mampu meng-adsorp hidrogen lebih banyak.
Anda bisa saja menggunakan teknologi canggih karbon nano-tubes jika ingin pergi ke bulan. Namun jika anda hanya ingin pergi ke toko di pasar terdekat, anda memerlukan sesuatu yang lebih murah. Dan bulu ayam bisa menjadi solusinya..
Labels:
Biotechnology