HIV AIDS
HIV, "Human Immunodeficiency Virus", adalah penyebab AIDS, yakin penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Aids sangat menular dan belum ada obatnya sampai sekarang.
Aids menyebabkan sistem kekebalan tubuh si penderita tidak berdaya, sehingga ia akan sangat lemah dan mudah terserang penyakit lain seperti TBC, pneumonia, diare atau semacam penyakit kanker kulit. Penderita Aids kebanyakan meninggal disebabkan karena penyakit lain yang menyertai Aids di mana sistem pertahanan tubuh penderita tidak mampu melawannya lagi.
Virus Aids ditularkan melalui darah, air mani, cairan vagina dari penderita Aids ke dalam tubuh pasangannya. Bisa melalui hubungan seks, dari darah ibu hamil ke dalam janin yang dikandungnya, atau melalui jarum suntik dan transfusi darah yang telah terkontaminasi virus Aids.
Hati-hati: Anda dapat terjangkit virus Aids dari seorang pelacur atau wanita yang kelihatannya sehat walafiat. Hal ini karena gajala pertama AIDS baru tampak sesudah beberapa bulan atau bahkan bertahun-tahun sejak orang tersebut kemasukan virus AIDS.
AIDS tidak dapat ditularkan melalui hanya berjabat tangan, tinggal dan makan bersama. Air, makan, tempat WC umum, binatang insek tidak menularkan virus AIDS.
A. GEJALA :
Pada setiap orang gejalanya berbeda, biasanya menunjukkan gejala khas penyakit umum, hanya lebih berat dan lama. Jika tiga gejala ini timbul bersamaan dan penderita tampak sakit berat, barangkali ia penderita AIDS. Namun untuk memastikan, selayaknya dibuktikan dengan tes laboratorium di RSU terdekat.
1. Berat badan turun secara drastis sehingga penderita semakin kurus,
2. Mencret lebih dari satu bulan
3. Demam lebih dari satu bulan, kadang-kadang datang dan hilang dengan sendirinya.
Gejala-gejala lain yang mungkin timbul pada si penderita :
* Batuk lebih dari satu bulan
* Jamuran di mulut
* Pembesaran kelenjar limfa
* Ruam kulit
* Jengger ayam atau luka di alat kelamin dan pantat yang tidak sembuh bila diobati
* Selalu merasa lelah
* Mudah tertular TBC dan shingles
B. TINDAKAN YANG DILAKUKAN :
Terapi kausatif belum ada, secara simptomatif penderita AIDS perlu diobati untuk meringankan penderitaannya.
1. Untuk diare, berilah minuman rehidrasi
2. Untuk jamur, beri gentianviolet, nystatin atau miconazole
3. Untuk kutil genital (condylomata acuminata), beri podophyllin atau asam bichloroacetat
4. Demam, berilah cairan yang banyak, aspirin dan mandikan penderita dengan air es
5. Obati batuk dan pneumonia dengan antibiotik dan obat TBC bila BTA+.
6. Obati infeksi kulit dengan antibiotik dan antihistamin
7. Menjaga asupan si penderita dengan memberi dia makanan yang bergizi, laranglah jika ingin merokok, hentikan minum minuman keras, tidak boleh memakai obat bius, dan aturlah waktu untuk beristirahat.
8. Dikarenakan virus AIDS tidak menular melalui saluran pernapasan dan kulit, maka penderita tidak harus tidur dalam ruangan tersendiri. Lebih baik hidup dan dirawat di rumah agar keluarga dapat memberi dorongan moral kepada pasien.
C. PENCEGAHAN AIDS :
1. Hubungan seks hanya dilakukan dengan pasangan resmi, tidak berganti-ganti pasangan.
2. Menggunakan kondom akan mengurangi risiko sesorang tertular AIDS.
3. Hindari berhubungan seks dengan para pelacur dan merka yang menggunakan obat bius suntik.
4. Jangan menggunakan jarum suntuk yang belum disterilisasikan pada penderita lain, termasuk jarum akupuntur, alat sunat, pembersih telinga dan lain-lain.
5. Jangan menerima transfusi darah yang telah dites belum bebas terhadap virus AIDS
6. Dalam jangka panjang, penyebaran AIDS dapat dihentikan apabila tidak adanya pelacuran. Di mana setiap anggota masyarakat mendapatkan pekerjaan yang layak tanpa harus menjual dirinya.
Catatan :
Bagi perawat atau anggota keluarga yang merawat penderita AIDS, sebaiknya selalu memakai sarung tangan karet/plastik. Cucilah tangan selalu setelah melakukan kegiatan tersebut. Hal ini karena darah, luka terbuka, diare darah, atau muntah darah dari penderita AIDS dapat menularkan virus HIV.
Baju, sprei dan handuk penderita harus dicuci dengan air panas dan sabun, ditambah dengan desinfektan chlorida.
Labels:
Patology