Stroke
Stroke adalah penyakit pembuluh darah otak (cerebrovascular disease) yang dapat menimbulkan kelumpuhan.
Pada orang berusia lanjut, stroke atau penyakit pembuluh darah otak sering terjadi akibat pembekuan darah atau akibat perdarahan di dalam otak. Perkataan stroke (hantaman) digunakan karena keadaan ini sering kali menghantam tanpa peringatan. Orang yang terkena stroke mendadak jatuh dan tidak sadarkan diri.
Sering mukanya menjadi kemerahan, napasnya mengorok, nadinya kuat dan lambat. Ia dapat berada dalam keadaan tidak sadar (koma) selama berjam-jam atau berhari-hari.
Jika penderita masih hidup, ia akan mengalami kesulitan dalam berbicara, melihat atau berpikir, atau salah satu sisi muka dan tubuhnya mengalami kelumpuhan. Jika serangan stroke ringan, sebagian dari gangguan ini dapat terjadi namun kesadaran masih berfungsi dengan cukup baik. Stroke berangsur-angsur membaik seiring berjalannya waktu.
A. Fakta-fakta tentang Stroke
1. Setiap 45 detik, seorang di Amerika Serikat mengalami serangan stroke
2. Dalam satu detik, 32.000 sel otak mengalami kematian. Pada kasus stroke, selama 59 detik lebih dari 1,9 juta sel otak mengalami kematian
3. Di Amerika Serikat, stroke merupakan penyakit pembunuh nomor tiga
4. Sekitar 700.000 warga Amerika Serikat mengidap stroke baru atau dalam proses penyembuhan, dan lebih dari 163.000 mengalami kegagalan/kematian.
5. Ada kira-kira 266.000 orang yang terserang stroke dalam keadaan selamat namun mengalami cacat permanen
6. Stroke pada 2008 mengintai sekitar 4 juta warga Amerika Serikat
7. Kemungkinan warga AS terkena serangan stroke adalah 1:5
8. Kerugian ekonomi akibat serangan stroke adalah 40 – 70 milyar dolar AS
9. Stroke bisa dicegah, sehingga diperlukan pendidikan agar masyarakat mengetahui bagaimana cara melakukan antisipasi terhadap penyakit tersebut
B. Hal-hal yang mampu menghindarkan seseorang dari stroke
1. Berolahraga secara teratur
2. Hidup sehat dan menghindari kemungkinan terjadinya stres
3. Tidak merokok
4. Menghindari minuman beralkohol
5. Mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi
C. Mitos tentang stroke dan kenyataannya
1. Penderita stroke akan menanggung penyakit tersebut selama hidupnya dan tidak bisa disembuhkan. Kenyataannya, seseorang yang mengalami stroke dapat disembuhkan melalui perawatan medis tertentu
2. Stroke menyerang mereka yang sudah berusia lanjut. Kenyataannya, semua orang baik tua atau muda berpotensi terserang stroke
3. Stroke menyerang jantung. Kenyataannya, stroke menyerang otak
4. Penyembuhan stroke hanya dilakukan beberapa bulan. Yang tepat, seorang stroke harus memperoleh perawatan sepanjang hidupnya
5. Efek yang ditimbulkan setelah terserang stroke akan tampak seketika. Yang benar adalah butuh satu bulan untuk melihat efek yang ditimbulkan oleh stroke
D. Pengobatan :
1. Baringkan penderita di tempat tidur dengan kepala sedikit lebih tinggi daripada kedua kakinya.
2. Jika penderita dalam keadaan tidak sadar, dongakkan kepalanya ke belakang dan putar ke satu sisi sehingga air ludahnya (atau muntahannya) dapat mengalir ke luar dari mulut dan tidak memasuki paru-parunya.
3. Selama tidak sadar (koma), jangan berikan makanan, minuman, atau obat-obatan melalui mulut. Segera minta pertolongan dokter.
4. Setelah mengalami pingsan (karena serangan pada pembuluh darah otak), jika penderita lumpuh sebagian, bantulah ia untuk berjalan dengan tongkat dan menggunakan tangannya untuk mengurus kepentingannya sendiri. Penderita harus dihindarkan dari pekerjaan berat dan jagalah selalu emosinya agar tidak mudah marah.
E. Pencegahan:
1. Makan makanan yang bergizi. Hindari makanan berlemak yang memicu naiknya berat badan secara berlebihan hingga menimbulkan obesitas
2. Jangan minum minuman yang mengandung alkohol.
3. Berlaku hidup sehat dengan tidak merokok.
4. Menjaga agar badan dan pikiran tetap giat dan aktif
5. Usahakan memperoleh istirahat dan tidur yang cukup
6. Belajar untuk hidup santai dan hadapilah secara positif segala hal yang mencemaskan atau menjengkelkan Anda.
Catatan:
Apabila orang usia muda atau pertengahan mendadak lumpuh pada salah satu sisi mukanya tanpa tanda-tanda stroke lain, kemungkinan besar ia mengalam kelumpuhan sementara pada saraf muka (Bell’s palsy).
Biasanya gangguan ini akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu atau bulan selanjutnya. Penyebabnya sendiri belum diketahui secara jelas. Tidak perlu dilakukan pengobatan, namun mengompres muka penderita dengan air hangat dapat membantu.
Jika salah satu mata tidak dapat tertutup sama sekali, tutuplah dengan pembalut pada malam hari untuk menghindarkan kerusakan mata akibat kekeringan.
Labels:
Patology