Dalam mendidik siswa memang susah-susah gampang. Kita sebagai guru mesti punya strategi tersendiri agar siswa menjadi seperti yang kita inginkan nantinya.perhatian yang sewajarnya dan pengarahan yang baik tentu adalah kunci utamanya. biarkanlah siswa bereksplorasi dengan lingkungannya. apapun yang siswa lakukan adalah untuk kemajuan perkembangannya dengan perhatian dan pengamatan yang selektif tentunya.
Jangan pernah marah,membentak atau memukul siswa. Biasanya siswa yang sering dilakukan begitu, nantinya akan menjadi anak yang selalu memberontak akan perintah, nasehat atau ucapan-ucapan dari orang yang lebih tua. Sebaik mungkin, Pergunakan bahasa yang halus dan senyenangkan mungkin yang dapat diterima oleh bahasanya.
Sebuah penelitian menyatakan bahwa memukul anak akan mengajarkan pada siswa untuk bersikap menyerang dan menggunakan kekerasan dalam menyelesaikan masalah akan merendahkan self-esteem dan menyebabkan depresi pada siswa, bahkan hingga ia dewasa. Lalu, cara seperti apakah yang bisa guru lakukan untuk menangani siswanya yang nakal, selain memberinya pukulan. Berikut beberapa cara yang bisa menjadi alternatif bagi orangtua dalam mendidik anak mereka.
Jangan pernah marah,membentak atau memukul siswa. Biasanya siswa yang sering dilakukan begitu, nantinya akan menjadi anak yang selalu memberontak akan perintah, nasehat atau ucapan-ucapan dari orang yang lebih tua. Sebaik mungkin, Pergunakan bahasa yang halus dan senyenangkan mungkin yang dapat diterima oleh bahasanya.
Sebuah penelitian menyatakan bahwa memukul anak akan mengajarkan pada siswa untuk bersikap menyerang dan menggunakan kekerasan dalam menyelesaikan masalah akan merendahkan self-esteem dan menyebabkan depresi pada siswa, bahkan hingga ia dewasa. Lalu, cara seperti apakah yang bisa guru lakukan untuk menangani siswanya yang nakal, selain memberinya pukulan. Berikut beberapa cara yang bisa menjadi alternatif bagi orangtua dalam mendidik anak mereka.
Tetap tenang
Saat anda merasa marah pada anak anda, dan kemarahan tersebut rasanya sudah tidak terkontrol, sehingga anda berkeinginan memukul siswa anda, yang bisa anda lakukan pada situasi tersebut yaitu meninggalkannya sejenak untuk menenangkan diri. Biasanya setelah anda dalam keadaan tenang, anda akan menemukan solusi lain terhadap masalah yang anda hadapi. Jika anda terpaksa tidak bisa meninggalkan situasi tersebut, anda bisa menenangkan diri dengan cara menghela nafas sejenak, dengan memejamkan mata sambil menghitung hingga sepuluh, atau hingga anda merasa lebih tenang.
Sediakan waktu untuk diri sendiri
Guru yang kerapkali memarahi bahkan memukul anaknya yang nakal, biasanya adalah guru yang tidak punya waktu untuk dirinya sendiri, sehingga ia selalu merasa tergesa-gesa dalam segala hal. Jadi penting bagi anda untuk tetap menyediakan waktu tenang untuk diri anda sendiri, misalnya dengan sesekali menyediakan waktu untuk membaca, exercise, berjalan-jalan, berdoa dan sebagainya, meski sesibuk apapun anda. dan tentu mengajar merupakan panggilan hati.
Tetap bersikap lembut namun tegas
Salah satu situasi yang membuat guru memarahi atau memukul siswa mereka, adalah saat siswa tidak mematuhi perintah yang guru katakan katakan untuk tidak berisik, tidak bersikap nakal, sehingga marah adalah cara instan yang guru pilih. Jika anda menghadapi situasi seperti ini, yang bisa anda lakukan adalah lakukan eye contact dengan anak anda, berjongkoklah agar mata anda berada tepat didepan matanya, kemudian tataplah matanya dalam dan tegas, sentuhlah punggungnya, dan katakan padanya dengan ucapan yang lembut namun tegas tentang apa yang anda ingin ia lakukan, misalnya “Bapak/Ibu ingin kamu belajar dengan baik dan jangan mengganggu teman lain dan tetap memperhatikan”, dan sabagainya.
Beri pilihan
Memberi pilihan pada siswa anda adalah cara yang efektif untuk menghindarkan anda memukul anak anda saat nakal. Misalnya menyuruhnya untuk tetap memerhatikan atau menyuruhnya mengerjakan soal didepan kelas.
Memberi pilihan pada siswa anda adalah cara yang efektif untuk menghindarkan anda memukul anak anda saat nakal. Misalnya menyuruhnya untuk tetap memerhatikan atau menyuruhnya mengerjakan soal didepan kelas.
Memberikan konsekuensi yang logis
konsekuansi yang logis terhadap kenakalan siswa yaitu mengajarkannya untuk bertanggungjawab terhadap kenakalannya yang ia lakukan. Bandingkan efek yang ditimbulkan jika anda memberikan hukuman yang logis pada siswa dibanding memukulnya, misalnya anda bisa mengatakan dengan nada suara yang tegas padanya . Dengan demikian siswa akan mencari cara bagaimana mempertanggungjawabkan perbuatannya, paling tidak ia akan berinisiatif meminta maaf kepada anda. Situasi tersebut akan mengajarkan siswa bahwa kesalahan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari hidup, dan meski ia telah membuat kesalahan, namun jika ia mau mempertanggungjawabkan kesalahannya, dan memperbaikinya, maka semuanya akan baik-baik saja. Ia juga tidak akan marah dan dendam pada orangtuanya, yang terpenting self-esteem nya tidak akan runtuh.
Melakukan perbaikan
Saat siswa melanggar larangan anda, mungkin anda emosi dan memberinya hukuman. Jika hal tersebut anda lakukan, pikirkan lagi konsekuansinya, karena hukuman tersebut justru akan membuat siswa anda semakin marah pada anda, bahkan malah akan membangkang anda. Jika hukuman tersebut sudah terlanjur anda lakukan lantaran emosi anda, anda bisa melakukan perbaikan misalnya, dengan menemui siswa anda dan mengajaknya berbicara, katakan padanya bahwa anda minta maaf telah memberinya hukuman tersebut, katakan juga bahwa betapa anda merasa dikhianati karena pelanggaran yang ia lakukan, ingatkan padanya bahwa menjaga janji merupakan hal yang penting, yang terpenting, kemudian mintalah ia melakukan sesuatu untuk memperbaiki kesalahannya tersebut. Sesuatu yang datang dari kesadarannya sendiri, dan bukan merupakan hukuman dari anda.
Menarik diri dari konflik
Saat bertengkar ataupun menganggu dengan siswa lainnya rasanya anda ingin memarahinya karena kata-kata atau perilakunya yang tidak pantas pada anda dan siswa lain dikelas. jJka situasi tersebut yang anda hadapi, alangkah baiknya jika anda segera menarik dari dari situasi tersebut. Namun, jangan tinggalkan ruangan dalam keadaan marah, sebaliknya katakan dengan tenang bahwa anda ada diruangan sebelah jika siswa tersebut anda sudah siap untuk berbicara dengan lebih sopan pada anda.
Gunakan tindakan yang tegas namun lembut
Sebagai guru anda bisa melarangnya dengan cara mengangkat tubuhnya dan membawanya keruangan lain untuk mengalihkan perhatiannya, katakan padanya ia boleh menyentuh benda tersebut lain waktu. Hindari memukul tangannya dengan kasar. Jika ia kerap kembali untuk menyentuhnya, kembali angkat tubuhnya, dan jauhkan dari benda tersebut.
Beri peringatan sebelumnya
Sifat-sifat yang dinilai buruk, seringkali membuat guru tidak sabar hendak memukulnya. Dari pada memukulnya, atau menyuruhnya untuk keluar dari kelas saat itu juga, lebih baik anda terlebih dahulu memberinya peringatan, misalnya katakan padanya anda akan pergi dari tempat tersebut lima menit lagi, hal tersebut akan memberikan cukup waktu bagi siswa untuk menenangkan diri, atau menyelesaikan apa yang sedang ia lakukan.
Sikap agresif merupakan penyebab kekerasan yang terjadi dalam masyarakat, dan memukul adalah salah satu bentuk agresif tersebut, yang bisa menyebabkan sikecil kehilangan self-esteem dan sifat antusiasmenya, sekaligus menyebabkannya menjadi pembangkang, dan enggan bekerjasama. Guru yang bijak akan menggunakan cara yang lebih kreatif dan bijaksana dalam menangani kenakalan siswanya tanpa kekerasan.