Abbas Ibnu Firnas atau Abbas Qasim Ibnu Firnas, atau dikenal pula dengan nama latin Armen Firman. Tidak ditemukan sumber yang dapat dipercaya mengenai sejarah kelahirannya, kecuali keterangan yang menyebutkan bahwa ia meninggal tahun 887 M./274 H. Dia hidup pada zaman kekhalifahan bani Umayyah di Andalusia, Spanyol yakni pada masa al-Hakam I, putera dari Abdurrahman II, dan cucu dari Muhammad I. Dia dikenal sebagai ilmuwan yang pertama kali meletakkan dasar konsep dalam pesawat terbang, Konsep inilah yang kemudian dipelajari Roger Bacon lepas 500 tahun setelah Ibn Firnas meletakkan teori-teori dasar pesawat terbang.
Pada masa pemerintahan Abdul Rahman II, Ibnu Farnas membuat sebuah percobaan yang inspirsasinya berasal dari alam yaitu burung dan pengaruh bacaan buku karya para filosof Yunani. Percobaannya yaitu ingin mewujudkan impian manusia pada saat itu untuk bisa terbang layaknya seekor burung. Hal pertama yang dia lakukan adalah dengan menutupi tubuhnya dengan beberapa bulu elang yang terbentang menjadi dua buah sayap, kemudian dia mencoba terbang dari atas menara masjid Mezquita, dia berhasil mendarat walau mengalami cedera ringan. Alat buatan Ibnu Farnas itu kemudian dikenal dengan parasut pertama di dunia. Inilah catatan dokumentasi pertama umat manusia yang sangat kuno tentang pesawat terbang layang. Sebagai tambahan, Ibnu Farnas juga mendalami beberapa bidang ilmiah antara lain matematika dan ilmu alam Diantara karyanya adalah dia menciptakan alat yang mampu memperlihatkan gambaran bintang, awan, kilat, dan halilintar di langit sebagaimana aslinya. Selain itu dia juga membuat suatu alat pendeteksi waktu yang diberi nama al-Minqalah, dimana alat ini dipergunakan untuk mengetahui waktu siang dan malam. Ibnu Farnas juga diketahui sebagai orang yang pertama kali menemukan cara pembuatan kaca dari batu dan pembuat kristal pertama. Hal ini juga yang mungkin menginspirasi Wright bersaudara asal Amerika Serikat untuk menciptakan pesawat terbang