Diferensiasi sel adalah suatu perubahan sel dimana sel yang telah mencapai volume pertumbuhan akhir menjadi terspesialisasi sesuai fungsinya menghasilkan jenis jaringan, organ atau organisme baru. Diferensiasi meliputi 2 hal :
1. Perubahan struktur dan aktivitas biokimia.
2. Perubahan aktivitas fisiologis.
Diferensiasi sel terjadi karena :
1. Semua informasi genetik yang dimiliki oleh suatu organisme akan diwariskan kepada sel anak pada saat pembelahan sel. Artinya : Informasi genetik yang tepat perlu diterima oleh setiap sel, sehingga setiap organ pada organisme dapat berkembang pada jalur yang tepat. Dalam perjalanan proses perkembangan, setiap informasi genetik yang tidak relevan atau tidak dibutuhkan atau disimpan dan tidak digunakan.
2. Semua sel anak mula-mula memperoleh semua informasi genetik, tetapi bila pada jaringan tertentu tidak diperlukan lagi akan mengalami degenerasi.
3. Semua informasi genetik diwariskan sama banyak, tetapi pada jaringan tertentu informasi tersebut dilipat gandakan.
Selain disebabkan oleh perbedaan aktivitas gen tersebut diatas, diferensiasi juga dapat disebabkan karena :
a). Polaritas pada saat pembelahan sel tidak merata.
Perbedaan tersebut disebabkan karena penyebaran senyawa tertentu di dalam plasma tidak merata. Pada kutub yang satu konsentrasinya rendah, sedangkan di kutub yang lain konsentrasinya tinggi.
b). Pembelahan sel tidak setara
Dinding pemisah sel terbentuk tidak ditengah-tengah sehingga dihasilkan 2 sel yang tidak sama besar. Awal yang tidak sama dari 2 sel anakan ini tentu menyebabkan perbedaan aktivitas metabolisme sehingga salah satu sel anak dapat membelah lagi sedangkan yang lain tidak mampu lagi.
c). Letak sel dalam jaringan. (digunakan dalam teknik kultur jaringan).
d). Faktor Hormon.
Diperlukan dalam jumlah sedikit, karena tidak berpengaruh secara langsung dan kerjanya relatif lambat.
e). Faktor lingkungan (cahaya, suhu, ketersediaan air, oksigen, dll).
Semua sel yang telah mengalami diferensiasi, asal masih hidup bersifat totipotens. Artinya : bila lingkungan sesuai dapat tumbuh membentuk individu baru.
Khusus dalam kaitannya dengan diferensiasi sel pada hewan atau manusia, setelah zigot terbentuk akan berkembang menjadi morula dan kemudian berkembang lagi menjadi blastula. Blastula kemudian akan berkembang lagi mejadi gastrula. Pada tahap gastrula ini lah akan terbentuk 3 lapisan baru yaitu : Ektoderm, Mesoderm, dan Endoderm. Ektoderm akan berdiferensiasi menjadi kulit, rambut, sistem saraf dan alat indera. Mesoderm akan berdiferensiasi menjadi otok, rangka, alat reproduksi, alat peredaran darah dan alat ekskresi. Sedangkan endoderm akan berdiferensiasi menjadi alat pencernaan dan alat pernapasan seperti paru-paru.
1. Perubahan struktur dan aktivitas biokimia.
2. Perubahan aktivitas fisiologis.
Diferensiasi sel terjadi karena :
1. Semua informasi genetik yang dimiliki oleh suatu organisme akan diwariskan kepada sel anak pada saat pembelahan sel. Artinya : Informasi genetik yang tepat perlu diterima oleh setiap sel, sehingga setiap organ pada organisme dapat berkembang pada jalur yang tepat. Dalam perjalanan proses perkembangan, setiap informasi genetik yang tidak relevan atau tidak dibutuhkan atau disimpan dan tidak digunakan.
2. Semua sel anak mula-mula memperoleh semua informasi genetik, tetapi bila pada jaringan tertentu tidak diperlukan lagi akan mengalami degenerasi.
3. Semua informasi genetik diwariskan sama banyak, tetapi pada jaringan tertentu informasi tersebut dilipat gandakan.
Selain disebabkan oleh perbedaan aktivitas gen tersebut diatas, diferensiasi juga dapat disebabkan karena :
a). Polaritas pada saat pembelahan sel tidak merata.
Perbedaan tersebut disebabkan karena penyebaran senyawa tertentu di dalam plasma tidak merata. Pada kutub yang satu konsentrasinya rendah, sedangkan di kutub yang lain konsentrasinya tinggi.
b). Pembelahan sel tidak setara
Dinding pemisah sel terbentuk tidak ditengah-tengah sehingga dihasilkan 2 sel yang tidak sama besar. Awal yang tidak sama dari 2 sel anakan ini tentu menyebabkan perbedaan aktivitas metabolisme sehingga salah satu sel anak dapat membelah lagi sedangkan yang lain tidak mampu lagi.
c). Letak sel dalam jaringan. (digunakan dalam teknik kultur jaringan).
d). Faktor Hormon.
Diperlukan dalam jumlah sedikit, karena tidak berpengaruh secara langsung dan kerjanya relatif lambat.
e). Faktor lingkungan (cahaya, suhu, ketersediaan air, oksigen, dll).
Semua sel yang telah mengalami diferensiasi, asal masih hidup bersifat totipotens. Artinya : bila lingkungan sesuai dapat tumbuh membentuk individu baru.
Khusus dalam kaitannya dengan diferensiasi sel pada hewan atau manusia, setelah zigot terbentuk akan berkembang menjadi morula dan kemudian berkembang lagi menjadi blastula. Blastula kemudian akan berkembang lagi mejadi gastrula. Pada tahap gastrula ini lah akan terbentuk 3 lapisan baru yaitu : Ektoderm, Mesoderm, dan Endoderm. Ektoderm akan berdiferensiasi menjadi kulit, rambut, sistem saraf dan alat indera. Mesoderm akan berdiferensiasi menjadi otok, rangka, alat reproduksi, alat peredaran darah dan alat ekskresi. Sedangkan endoderm akan berdiferensiasi menjadi alat pencernaan dan alat pernapasan seperti paru-paru.