Rumput Kipas
a. Morfologi tanaman
Tumbuhan ini termasuk divisi Pteridophyta yaitu paku-pakuan. Batang berbentuk bulat, liat, percabangan menggarpu atau membentuk kipas tanpa pertumbuhan sekunder dan berwarna hijau. Daun berupa tunggal, berhadapan, bersusun berbaris sepanjang batang bentuk jarum dengan panjang 1-2 mm dan berwarna hijau. Tumbuhan ini mempunyai sporangium yang tereduksi, terdapat di ketiak daun, berwarna putih kehijauan sedangkan serabutnya muncul dari batang seperti akar lekat dan berwarna coklat. Rumput Kipas mempunyai habitus terna, merayap, sedikit tegak. Batang bulat, liat, bercabang-cabang menggarpu, tanpa pertumbuhan sekunder dan putih kecoklatan. Daun tunggal, tersusun dalam garis sepanjang batang, berhadapan, panjang 1-2 mm, halus dan hijau. Spora berupa sporangium tereduksi diketiak daun dan berwarna putih. Akar serabut, muncul dari batang yang berdaun dan berwarna coklat kehitaman.
(Hutapea, 1994)
Tumbuhan ini termasuk divisi Pteridophyta yaitu paku-pakuan. Batang berbentuk bulat, liat, percabangan menggarpu atau membentuk kipas tanpa pertumbuhan sekunder dan berwarna hijau. Daun berupa tunggal, berhadapan, bersusun berbaris sepanjang batang bentuk jarum dengan panjang 1-2 mm dan berwarna hijau. Tumbuhan ini mempunyai sporangium yang tereduksi, terdapat di ketiak daun, berwarna putih kehijauan sedangkan serabutnya muncul dari batang seperti akar lekat dan berwarna coklat. Rumput Kipas mempunyai habitus terna, merayap, sedikit tegak. Batang bulat, liat, bercabang-cabang menggarpu, tanpa pertumbuhan sekunder dan putih kecoklatan. Daun tunggal, tersusun dalam garis sepanjang batang, berhadapan, panjang 1-2 mm, halus dan hijau. Spora berupa sporangium tereduksi diketiak daun dan berwarna putih. Akar serabut, muncul dari batang yang berdaun dan berwarna coklat kehitaman.
(Hutapea, 1994)
b. Habitat Penyebaran
Merupakan tumbuhan liar di pinggir-puiggir hutan atau dibudidayakan sebagai tanaman hias, pada ketinggian 10 m sainpai 1.500 m di atas permukaan laut. Pengumpulan bahan dapat dilakukan sepanjang tahun
(Hutapea, 1994)
Merupakan tumbuhan liar di pinggir-puiggir hutan atau dibudidayakan sebagai tanaman hias, pada ketinggian 10 m sainpai 1.500 m di atas permukaan laut. Pengumpulan bahan dapat dilakukan sepanjang tahun
(Hutapea, 1994)
c. Sistematika tanaman
Divisi : Pteridophyta
Kelas : Lycopodiinae
Bangsa : Selaginellales
Suku : Selaginellaceae
Marga : Selaginella
Jenis : Selaginella Tamariscina
(Hutapea, 1994)
Divisi : Pteridophyta
Kelas : Lycopodiinae
Bangsa : Selaginellales
Suku : Selaginellaceae
Marga : Selaginella
Jenis : Selaginella Tamariscina
(Hutapea, 1994)
d. Nama daerah
Di Indonesia, tanaman Selaginella Tamariscina mempunyai nama daerah Rumput Kipas (Hutapea, 1994)
Di Indonesia, tanaman Selaginella Tamariscina mempunyai nama daerah Rumput Kipas (Hutapea, 1994)
e. Kandungan kimia
Tanaman Selaginella Tamariscina dilaporkan mengandung saponin dan glikosida (tanaman inventaris obat indonesia). Ekstrak butanolik Selaginella Tamariscina dilaporkan mengandung 3β kolesterol, lutein dan empat komponen flavonoid yaitu Amentoflavone, Cryptomerin B, Isocryptomerin dan Hinokifalvon (Shin, 1994). Selaginella Tamariscina juga dilaporkan mengandung flavonoid 2′,8″ biapigenin (Rhan-Woo, 2006) dan (7S, 8R)-7, 8-dihydro-7-(4-hydroxy-3,5-dimethoxyphenyl)-8-hydroxymethyl-[1'-( 7'-hydroxyethyl)-5' methoxyl] benzofuran-4-O-beta-D-glucopyranoside (tamariscinoside C), D-mannitol, tyrosine, asam sikimat (Zheng, 2004).
Tanaman Selaginella Tamariscina dilaporkan mengandung saponin dan glikosida (tanaman inventaris obat indonesia). Ekstrak butanolik Selaginella Tamariscina dilaporkan mengandung 3β kolesterol, lutein dan empat komponen flavonoid yaitu Amentoflavone, Cryptomerin B, Isocryptomerin dan Hinokifalvon (Shin, 1994). Selaginella Tamariscina juga dilaporkan mengandung flavonoid 2′,8″ biapigenin (Rhan-Woo, 2006) dan (7S, 8R)-7, 8-dihydro-7-(4-hydroxy-3,5-dimethoxyphenyl)-8-hydroxymethyl-[1'-( 7'-hydroxyethyl)-5' methoxyl] benzofuran-4-O-beta-D-glucopyranoside (tamariscinoside C), D-mannitol, tyrosine, asam sikimat (Zheng, 2004).
f. Manfaat tumbuhan
Tanaman ini berkhasiat untuk obat infeksi saluran kencing dan demam (inventaris tanaman obat indonesia). Selain itu Selaginella Tamariscina juga berkhasiat untuk agen Cancer Chemoprevention (Rhan Woo,2006) dan terapi kanker (Lee, 1996).
Tanaman ini berkhasiat untuk obat infeksi saluran kencing dan demam (inventaris tanaman obat indonesia). Selain itu Selaginella Tamariscina juga berkhasiat untuk agen Cancer Chemoprevention (Rhan Woo,2006) dan terapi kanker (Lee, 1996).
g. Penelitian pendahuluan Selaginella Tamariscina
Penelitian terdahulu menyebutkan bahwa Selaginella Tamariscina dapat memacu terjadinya apoptosis pada sel Human Leukimia (Hun Ahn, 2006) dan mengurangi proliferasi sel dari sel kanker lambung (Nishikawa, 1999). selain itu disebutkan juga bahwa Selaginella Tamariscina sebagai inhibitor COX-2 dan iNOS (Rhan Woo,2006) dan menghambat Phospholipase Cγ1 (Lee, 1996).
Penelitian terdahulu menyebutkan bahwa Selaginella Tamariscina dapat memacu terjadinya apoptosis pada sel Human Leukimia (Hun Ahn, 2006) dan mengurangi proliferasi sel dari sel kanker lambung (Nishikawa, 1999). selain itu disebutkan juga bahwa Selaginella Tamariscina sebagai inhibitor COX-2 dan iNOS (Rhan Woo,2006) dan menghambat Phospholipase Cγ1 (Lee, 1996).