Did You Know...?
""

Biology Update:

Otot Jantung

Otot jantung tersusun dari sel-sel otot yang mirip dengan otot lurik namun otot jantung mempunyai percabangan. Sel-sel otot jantung mempunyai banyak inti dan terletak di tengah serabut.Otot jantung bekerja secara teratur, tidak cepat dan tidak mengikuti kehendak kita.Otot jantung mempunyai keistemawaan yaitu bentuknya lurik tetapi bekerja seperti otot polos yaitu di luar kesadaran atau di luar perintah otak. Kerja ototo ini dipengaruhi oleh saraf autonom. Otot jantung membentuk dinding jantung sehingga jantung bekerja seumur hidup manusia. Kerja otot jantung tidak dipengaruhi kehendak kita.
Otot jantung memiliki sifat bekerja secara terus-menerus tanpa henti. Pergerakannya tidak dipengaruhi sinyal saraf pusat. Jaringan otot ini hanya terdapat pada lapisan tengah dinding jantung. Strukturnya menyerupai otot lurik, meskipun begitu kontraksi otot jantung secara refleks serta reaksi terhadap rangsang lambat. Fungsi otot jantung adalah untuk memompa darah ke luar jantung.
Perbandingan otot jantung dengan otot-otot lainnya

Otot Lurik



Otot lurik ini juga memiliki nama lain yaitu jaringan otot rangka karena sebagian besar jenis otot ini melekat pada kerangka tubule. Kontraksinya menurut kehendak kita dan di bawah pengaruh saraf sadar.
Dinamakan otot lurik karena bila dilihat di bawah mikroskop tampak adanya garis gelap dan terang berselang-seling melintang di sepanjang serabut otot. Oleh sebab itu nama lain dari otot lurik adalah otot bergaris melintang. Memiliki desain yang efektif untuk pergerakan yang spontan dan membutuhkan tenaga besar. Pergerakannya diatur sinyal dari sel syaraf motorik. Otot ini menempel pada kerangka dan digunakan untuk pergerakan.
Kontraksi otot lurik berlangsung cepat bila menerima rangsangan, berkontraksi sesuai dengan kehendak dan di bawah pengaruh saraf sadar.
Fungsi otot lurik untuk menggerakkan tulang dan melindungi kerangka dari benturan keras.
Perbandingan otot lurik apabila dibandingkan dengan jenis otot-otot lainnya:

Otot Polos

 Otot polos adalah jenis otot yang dibangun oleh sel-sel otot yang terbentuk gelondong dengan kedua ujung meruncing,serta mempunyai satu inti. Jaringan otot polos mempunyai serabut-serabut (fibril) yang homogen sehingga bila diamati di bawah mikroskop tampak polos atau tidak bergaris-garis. Otot polos berkontraksi secara refleks dan di bawah pengaruh saraf otonom. Bila otot polos dirangsang, reaksinya lambat. Otot polos terdapat pada saluran pencernaan, dinding pembuluh darah, saluran pernafasan. Otot yang ditemukan dalam intestinum dan pembuluh darah bekerja dengan pengaturan dari sistem saraf tak sadar, yaitu saraf otonom.
Perbandingan otot polos apabila dibandingkan dengan jenis otot-otot lainnya

Calcarea



Calcarea (dalam latin, calcare = kapur) atau Calcispongiae (dalam latin, calci = kapur, spongia = spons) memiliki rangka yang tersusun dari kalsium karbonat.Tubuhnya kebanyakan berwarna pucat dengan bentuk seperti vas bunga, dompet, kendi, atau silinder.Tinggi tubuh kurang dari 10 cm.Struktur tubuh ada yang memiliki saluran air askonoid, sikonoid, atau leukonoid.
Calcarea hidup di laut dangkal, contohnya sycon, Clathrina, dan Leucettusa lancifer.
Berikut bentuk tipe saluran air dari porifera : askonoid, sikonoid, dan leukonoid

Demospongiae



Demospongiae ( dalam bahasa yunani, demo = tebal, spongia = spons) memiliki rangka yang tersusun dari serabut spongin.
Tubuhnya berwarna cerah karena mengandung pigmen yang terdapat pada amoebosit.Fungsi warna diduga untuk melindungi tubuhnya dari sinar matahari.Bentuk tubuhnya tidak beraturan dan bercabang.Tinggi dan diameternya ada yang mencapai lebih dari 1 meter.Seluruh Demospongiae memiliki saluran air tipe Leukonoid.Habitat Demospongiae umumnya di laut dalam maupun dangkal, meskipun ada yang di air tawar.Demospongiae adalah satu-satunya kelompok porifera yang anggotanya ada yang hidup di air tawar.Demospongiae merupakan kelas terbesar yang mencakup 90% dari seluruh jenis porifera.
Contoh Demospongiae adalah spongia, hippospongia dan Niphates digitalis.

Hexactinellida



Hexactinellida (Hyalospongiae)
Hexactinellida (dalam bahasa yunani, hexa = enam) atau Hyalospongiae (dalam bahasa yunani, hyalo = kaca/transparan, spongia = spons) memiliki spikula yang tersusun dari silika.Ujung spikula berjumlah enam seperti bintang.Tubuhnya kebanyakan berwarna pucat dengan bentuk vas bunga atau mangkuk.Tinggi tubuhnya rata-rata 10-30 cm dengan saluran tipe sikonoid.Hewan ini hidup soliter di laut pada kedalaman 200 – 1.000 m.Contoh Hexactinellida adalah Euplectella.

Porifera



Porifera dalam bahasa latin , porus artinya pori, sedangkan fer artinya membawa.Porifera adalah hewan multiseluler atau metazoa yang paling sederhana.Karena hewan ini memiliki ciri yaitu tubuhnya berpori seperti busa tau spons sehinggaporifera disebut juga sebagai hewan spons.

Ciri Tubuh
Ciri tubuh Porifera meliputi ukuran, bentuk, struktur dan fungsi tubuh.

Ukuran dan bentuk
Ukuran porifera sangat beragam.Beberapa jenis porifera ada yang berukuran sebesar butiran beras,
sedangkan jenis yang lainnya bisa memiliki tinggi dan diameter hingga 2 meter.
Tubuh porifera pada umumnya asimetris atau tidak beraturan meskipun ada yang simetris radial.
Bentuknya ada yang seperti tabung, vas bunga, mangkuk, atau bercabang seperti tumbuhan.
Tubuhnya memiliki lubang-lubang kecil atau pori(ostium).Warna tubuh bervariasi, ada yang berwarna pucat,
dan ada yang berwarna cerah, seperti merah, jingga, kuning bahkan ungu.

Struktur dan fungsi tubuh
struktur tubuh-porifera

struktur tubuh-porifera

Tubuh porifera belum membentuk jaringan dan organ sehingga porifera dikelompokkan dalam protozoa.
Permukaan luar tubuhnya tersusun dari sel-sel berbentuk pipih dan berdiding tebal yang disebut pinakosit.
Pinakosit berfungsi sebagai pelindung.Diantara pinakosit terdapat pori-pori yang membentuk saluran air yang bermuara di spongosol atau rongga tubuh.Spongosol dilapisi oleh sel “berleher” yang memiliki flagelum, yang disebut koanosit.Flagelum yang bergerak pada koanosit berfungsi untuk membentuk aliran air saru arah sehingga air yang mengandung makanan dan oksigen masuk melalui pori ke spongosol.Di spongosol makanan ditelan secara fagositosis dan oksigen diserap secara difusi oleh koanosit.Sisa pembuangan dikeluarkan melalui lubang yang disebut oskulum.
Zat makanan dan oksigen selalin digunakan oleh koanosit, sebagian juga ditransfer secara difusi ke sel-sel yang selalu bergerak seperti amoeba, yaitu amoebosit (sel amoeboid).Fungsinya pun sama yaitu mengedarkan makan dan oksigen keseluruh sel-sel tubuh lainnya.

Cara hidup dan Habitat
Porifera hidup secara heterotof.Makananya adalah bakteri dan plankton.Makanan yang masuk kedalam tubuhnya berbentuk cairan.Pencernaan dilakukan secara intraseluler di dalam koanosit dan amoebosit.Habitat porifera umumnya di laut, mulai dari tepi pantai hingga laut dengan kedalaman 5 km.Sekitar 150 jenis porifera hidup di ait tawar, misalnya Haliciona dari kelas Demospongia.Porifera yang telah dewasa tidak dapat berpindah tempat (sesil), hidupnya menempel pada batu atau benda lainya di dasar laut.Karena porifera yang bercirikan tidak dapat berpindah tempat, kadang porifera dianggap sebagai tumbuhan.

Reproduksi
Porifera melakukan reproduksi secara aseksual maupun seksual.Reproduksi secara aseksual terjadi dengan pembentukan tunas dan gemmule.Gemmule disebut juga tunas internal.Gemmule dihasilkan hanya menjelang musim dingin di dalam tubuh porifera yang hidup di air tawar.Porifera dapat membentuk individu baru dengan regenerasi.Reproduksi seksual dilakukan dengan pembentukan gamet (antara sperma dan ovum).Ovum dan sperma dihasilkan oleh koanosit.Sebagian besar Porifera menghasilkan ovum dan juga sperma pada individu yang sama sehingga porifera bersifat Hemafrodit.

Peran Porifera dalam Kehidupan Manusia
Beberapa jenis porifera seperti spongia dan hippospongia dapat digunakan sebagai spons mandi dan alat gosok.Namun, spons mandi yang banyak digunakan umumnya adalah spons buatan, bukan berasal dari kerangka porifera.Zat kimia yang dikeluarkannya memiliki potensi obat penyakit kanker dan penyakit lainnya.

Ginjal


Ginjal berwarna merah tua, organ ini terdari dua sisi; sisi convex dan concave. Masing-masing sisi ginjal disambungkan oleh membran transparan yang disebut renal capsule, yang membantu memproteksi kedua ginjal dari infeksi dan trauma.

Ginjal terbagi atas dua area besar, yaitu :
1.Area berwarna cerah di bagian luar, renal cortex
2.Area berwarna pekat di bagian dalam, renal medulla
Di dalam medulla ada 8 atau lebih cone-shaped sections yang disebut sebagai renal pyramids. Area di antara piramid disebut renal colum.

Anatomi Ginjal dan Ekskresi

Struktur paling mendasar pada ginjal adalah nephrons. Masing-masing ginjal memiliki satu juta struktur mikroskopis ini yang berfungsi menyaring darah dan membuang limbah buangan. Pembuluh darah arteri menyalurkan darah ke ginjal setiap hari, 180 liter atau 50 galon. Ketika darah memasuki ginjal, maka ia akan disaring dan dikembalikan ke jantung melalui pembuluh darah vena.


Proses penyaringan dan pembuangan limbah dari cairan tubuh disebut ekskresi. Tubuh mempunyai empat sistem organ yang bertanggungjawab terhadap proses ekskresi ini. Sistem urinisasi adalah salah satu sistem organ dalam ekskresi. Ia bertugas membuah limbah, racun, hormon, garam, besi hidrogen, dan air yang tidak diperlukan lagi di dalam tubuh.

Ukuran Ginjal Normal

Ginjal yang normal pada orang dewasa berukuran :

Panjang: 10-13 cm (4 -5 inci)
Lebar: 5-7,5 cm (2-3 inci)
Berat: kurang lebih 150 gram
Persentase berat ginjal: 0,5% dari berat tubuh

Ukuran ginjal pada manusia sangat kecil, anatomi juga sangat sederhana, akan tetapi tanggung jawabnya terhadap kesehatan tubuh sangat besar. Jadi jagalah selalu kesehatan ginjal agar aktivitas Anda lancar.

Fungsi Ginjal
1.Membuang racun dan produk buangan/limbah dari darah. Racun di dalam darah diantaranya urea dan uric acid. Jika kandungan kedua racun ini terlalu berlebihan, akan mengganggu metabolisme tubuh.
2.Menjaga kebersihan darah dengan meregulasi seluruh cairan (aira dan garam) di dalam tubuh
3.Meregulasi tekanan darah. Ginjal menghasilkan enzim renin yang bertugas mengontrol tekanan darah dan keseimbangan elektrolisis. Renin mengubah protein dalam darah menjadi hormon angiotensis. Selanjutnya angiotensis akan diubah menjadi aldosterone yang mengabsorbsi sodium dan air ke dalam darah.
4.Mengatur keseimbangan pH darah.
5.Memproses vitamin D sehingga dapat distimulasi oleh tulang
6.Memproduksi hormon erythropoiethin yang bertugas memproduksi sel darah merah di tulang

Faring

Faring, adalah tenggorok atau kerongkongan.Faring digunakan sebagai saluran alat pernafasan. Pada manusia faring juga digunakan sebagai alat artikulasi bunyi. Pada Faring juga terdapat organ seksual sekunder pada pria atau lebih dikenal sebagai jakun

Anus


Adalah sebuah bukaan dari rektum ke lingkungan luar tubuh. Pembukaan dan penutupan anus diatur oleh otot sphinkter. Feses dibuang dari tubuh melalui proses defekasi yang merupakan fungsi utama anus.Anus manusia terletak di bagian tengah bokong, bagian posterior dari peritoneum. Terdapat dua otot sphinkter anal (di sebelah dalam dan luar). Otot ini membantu menahan feses saat defekasi. Salah satu dari otot sphinkter merupakan otot polos yang bekerja tanpa perintah, sedangkan lainnya merupakan otot rangka
Peran:
defekasi
Ketika rektum penuh akan terjadi peningkatan tekanan di dalamnya dan memaksa dinding dari saluran anus. Paksaan ini menyebabkan feses masuk ke saluran anus. Pengeluaran feses diatur oleh otot sphinkter.
Seksualitas
Anus memiliki banyak badan akhir saraf dan merupakan daerah yang peka.

Rhodophyta (Ganggang Merah)

Alga ada beberapa jenis yang kesemuanya masuk dalam divisi. Salahsatunya adalah divisi Rhodophyta. Divisi ini dari segi klasifikasi taksonominya hanya terdiri dari satu kelas saja yaitu kelas Rhodophyceae. Divisi Rhodophyta memiliki ciri-ciri antara lain selnya mempunyai dinding yang terdiri dari selulose dan agar atau karagen. Rhodophyceae tidak pernah menghasilkan sel-sel berflagela. Memiliki sejumlah pigmen klorofil yang terdiri dari klorofil a dan d. Memiliki Fikobilin yang terdiri dari fikoeritrin dan fikosianin yang sering disebut pigmen aksesoris. terdapat karoten yaitu pigmen-pigmen yang terdapat dalam kloroplas. Cadangan makanan berupa tepung flaridea dan terdapat diluar kloroplas. Memiliki talus.
Hampir semuanya multiseluler, hanya 2 marga saja yang uniseluler. Talus yang multiseluler berbentuk filamen silinder ataupun helaian. Pada dasarnya talus yang multiseluler, terutama yang tinggi tingkatannya terdiri dari filamen-filamen yang bercabang-cabang dan letaknya sedemikian rupa hingga membentuk talus yang pseudoparenkhimatik. Talus umumnya melekat pada substrat dengan perantaraan alat pelekat. Pada Rhodophyta yang tinggi tingkatannya ada 2 tipe talus: monoaksial dan multiaksial.
Reproduksi pada perkembangbiakan pada divisi Rhodophyta umunya sama dengan jenis divisi lainnya dari alga. Reproduksi dapat dilakukan secara vegetatif dengan fragmentasi. Rhodopyceae membentuk bermacam-macam spora, karpospora (spora seksual), sporta, netral, monospora. Tetraspora, bispora, dan polispora.
Pergantian keturunan, pada yang tinggi tingkatannya terdiri dari 2 tipe, yaitu bifasik dan trifasik. pada tipe Bifasik inti zigot langsung mengadakan meiosis; hingga menghasilkan karposporafit haploid yang tumbuh pada gametofitnya atau inti zigot membelah mitosis hingga membentuk karposporangium yang intinya diploid inti karposporangium mengadakan meiosis dan membentuk karpospora yang haploid. Karposporofit berada pada gametofit. Pada tipe Trifasik inti zigot hanya membelah mitosis, membentuk karposporangium dengan karpospora yang diploid. Karposporofit terdapat pada gametofit, karpospora yang diploid tumbuh menjadi tetrasporofit yang diploid dan hidup bebas, tetrasporangium yang terbentuk intinya membelah meiosis dan menghasilkan 4 spora yang haploid (tertraspora). Tetraspora tumbuh menjadi gametofit. Gametofit dan tetrasporofit umumnya isomorfik.

Phaeophyta (Ganggang Cokelat/Pirang)




Alga ada beberapa jenis yang kesemuanya masuk dalam divisi. Salahsatunya adalah divisi Phaeophyta. Divisi ini dari segi klasifikasi taksonominya hanya terdiri dari satu kelas saja yaitu kelas Phaeophyceae.Ciri-cirinya antara lain tubuh selalu berupa talus yang multiseluler yang berbentuk filamen, lembaran atau menyerupai semak/pohon yang dapat mencapai beberapa puluh meter, terutama jenis-jenis yang hidup di lautan daerah beriklim dingin. Set vegetatif mengandung khloroplast berbentuk bulat, bulat panjang, seperti pita; mengandung khlorofil a dan khlorofil c serta beberapa santofil misalnya fukosantin. Cadangan makanan berupa laminarin dan manitol. Dinding sel mengandung selulose dan asam alginat.

ditinjau dari reproduksi dan jenis perkembangbiakkannya. divisi Phaeophyta memiliki sel reproduksi yang motil baik zoospora ataupun zoogamet berflagela 2 buah, tidak sama panjang dan terletak dibagian lateral dari sel, bertipe whiplash dan tinsel. Reproduksi aseksual dilakukan dengan pembentukan zoospora atau aplanospora. Reproduksi seksual dilakukan secara isogami, anisogami atau oogami.

Daur hidup dari Phaeophyceae mempunyai daur hidup dengan pergantian keturunan, kecuali jenis-jenis dari bangsa Fucales. Ada tiga tipe pergantian keturunan, yaitu: isomorfik (Dictyola sp.), heteromorfik (Laminaria sp). Dan diplontik (Sargassum sp.)

Tempat hidup atau habitat divisi Phaeophyta sebagian besar hidup di laut hanya ada beberapa jenis saja yang hidup di air tawar.

Chlorophyta (Ganggang Hijau)


Alga ada beberapa jenis, yang kesemuanya masuk kedalam beberapa divisi. Salahsatunya adalah Divisi Chlorophyta Chlorophyta memiliki ciri-ciri antara lain memiliki beberapa pigmen seperti khlorofil a dan b, santofil, dan karoten, khlorofil terdapat dalam jumlah yang banyak sehingga ganggang ini berwarna hijau rumput. Hasil fotosintesis chlorophyta berupa amilum yang tersimpan di dalam kloroplas. Kloroplas pada chlorophyta berjumlah satu atau lebih dan ada yang berbentuk mangkuk, bintang, lensa, bulat, pita, spiral dan lain-lain. Selnya berinti sejati yang berjumlah satu atau lebih. Terdapat sel kembara yang mempunyai 2 atau 4 flagela yang sama panjang dan umumnya bertipe whiplash. Dinding selnya mengandung selulose. Bentuk talus dan struktur vegetatif. 
Umumnya uniseluler ada yang bertipe motil/berflagela contohnya: Chlamydomonas sp., ada yang uniseluler nonmotil/kokoid contohnya: Chlorella sp. Koloni motil (sel-sel dalam koloni mempunyai flagela) contohnya Volvox sp. Koloni nonmotil (kokoid) contohnya Pediastrum sp., Hydrodictyon sp. Palmeloid contohnya Tetraspora sp. Dendroid contohnya Prasinocladus sp., filamen bercabang contohnya Cladophora sp., tidak bercabang contohnya Oedogonium sp., Spirogyra sp., heterotrikh contohnya Coleochaeta sp., Stigeoclonium sp.berbentuk helaian/lembaran yang distromatik contohnya Ulva sp. Lembaran yang monostromatik contohnya Monostroma sp., berbentuk silinder yang beruang di tengah contohnya Enteromorpha dan ada yang berbentuk sifon/spnositik contohnya Caulerpa sp. dan Codium sp.


Perkembangbiakan yang terjadi pada algae jenis divisi Chlorophyta pada umumnya sama yaitu bisa berkembang biak secara vegetatif dengan fragmentasi talusnya, secara aseksual dengan pembentukan zoospora, aplanospora, hipnospora, autospora dan secara seksual dengan isogami, Anisogami, oogami, aplanogami.

Chlorophyta dibagi menjadi 2 kelas, yaitu Chloropyceae dan Charophyceae. Menurut Smith (1955) Chlorophyceae dibagi menjadi 12 bangsa, yaitu: Volovocales, Tetrasporales, Ulothrichales, Ulvales, Schizogoniales (Prasiolales) Cladophorales, Oedogoniales, Zygnematales, Chlorococcales, Siphonales, Dasycladales dan Siphonocladales. Oleh beberapa penulis, Tetrasporales dan Volovocales sering disatukan menjadi satu bangsa, yaitu Volvocales dan Tetrasporales dianggap sebagai anak bangsa dan Volvocales. Dalam hal ini, mereka berpendapat bahwa kedua bangsa tersebut hanya mempunyai perbedaan kecil saja.
Ada peralihan yang masih belum disepakati oleh para ilmuwan terkait kelas dari Chlorophyta yaitu Charophycaea. kelas ini memiliki tubuh merupakan talus yang tegak, beruas dan berbuku-buku dan bercabang. Cabang yang pertumbuhannya tak terbatas keluar dari buku-buku tersebut dan dari setiap buku keluar cabang yang pertumbuhannya terbatas, yaitu cabang lateral (filoid) yang letaknya melingkari buku tersebut. Tubuh ini sering diliputi oleh CaCO3.
sedangkan sistem reproduksi. secara seksual: dilakukan dengan oogami. Alat kelamin betina dikelilingi benang-benang steril yang letaknya melingkar hingga membentuk spiral. Alat kelamin jantan, terdiri dari satu sel, masing-masing anteridium disatukan dalam filamen yang uniseriate dan dibungkus oleh selubung yang terdiri dari 8 sel.secara vegetatif: dengan membentuk bintang-bintang amilum dan bulbus.
Dengan melihat struktur alat kelamin dan adanya stadium protenema dalam perkembangan zigot, struktur vegetatif dari tubuhnya, maka beberapa ahli mengatakan bahwa kedudukan Chara berada antara Thallophyta dan Bryophyta. Jenis-jenis yang masih hidup adalah Chara spp dan Nitella spp kesemuanya hidup di air tawar.

Sebagian besar 90% merupakan jenis alga air tawar terdapat pula di tanah atau di dinding tembok yang lembab, di atas batang pohon dan dapat pula sebagai epifil (pada permukaan daun).

Alga

 
Alga atau dalam bahasa latin disebut dengan istilah "Algae" dan juga biasa yang kita dengar dengan  sebutan "Ganggang". Alga merupakan sekumpulan organisme yang bersifat autotrof dan tidak memiliki organ dengan perbedaan fungsi yang nyata apabila dibandingkan dengan organisme lainnya. Misalnya tumbuhan. Alga bahkan dapat dianggap tidak memiliki "organ" seperti yang dimiliki tumbuhan (akar, batang, daun, dan sebagainya). Karena itu, alga pernah digolongkan pula sebagai tumbuhan yang bertalus. Karena ciri-ciri yang dimiliknya mirip dengan tumbuhan. namun seiring teknologi, penelitian dan perkembangan ilmu pengetahuan biologi, maka para ilmuwan sepakat untuk memisahkan kumpulan organisme alga menjadi kelas sendiri dalam susunan taksonomi modern.
  
Jenis- jenis alga ini ada yang berbentuk uniseluler (contohnya: Chlorococcus sp), koloni (contohnya: Volvox sp), benang atau berfilamen (contohnya: Spyrogyra sp) dan bercabang atau pipih (contohnya: Ulva sp, Sargasum sp dan Euchema sp). Bentuk uniseluler ada yang berflagela dan ada yang tidak berflagela. Sedangkan yang berbentuk multiseluler ada yang koloni yang motil dan ada koloni yang kokoid, Agregasi yaitu koloni alga yang berbentuk palmeloid, dendroid, dan rizopoidal. Kemudian ada yang berbentuk filamentik antara lain filamen sederhana, filamen bercabang, filamen heterotrikh, filamen pseudoparenkhimatik yang uniaksial dan multiaksial. Sedangkan yang lainnya berentuk sifon atau pipa dan pseudoparenkhimatik

Reproduksi pada alga ada beberapa jenis diantaranya dapat berkembang biak secara vegetatif: melalui proses fragmentasi, pembelahan sel maupun pembentukan hormogonia. Sedangkan secara aseksual dapat dilakukan dengan cara pembentukan mitospora, zoospora, aplanospora, hipnospora dan stadium pamela. dan pada keadaan perkembangbiakan secara seksual dapat dilakukan dengan isogami, heterogami yang terdiri dari anisogami dan oogami, aplanogami, autogami.


Pergantian keturunan pada alga dapat juga terjadi. Yang pertama adalah pergantian keturunan haplobiontik yang terdiri dari pergantian keturunan yang haplontik dan diplontik. Dan yang kedua adalah dengan pergantian keturunan yang isomorfik dan heteromorfik

Pigmen lain yang terdapat di dalam sel-sel alga antara lain Fikosianin yaitu pigmen alga yang berwarna biru, Xantofil yaitu pigmen alga yang berwarna kuning, Karoten yaitu pigmen alga yang berwarna keemasan, Fikosantin yaitu pigmen alga yang berwarna pirang dan Fikoeritrin yaitu pigmen alga yang berwarna merah.

Hormon



Hormon (dari bahasa Yunani, yang berarti "yang menggerakkan") adalah pembawa pesan kimiawi antarsel atau antarkelompok sel. Semua organisme multiselular, termasuk tumbuhan (lihat artikel hormon tumbuhan), memproduksi hormon.
Hormon beredar di dalam sirkulasi darah dan fluida sell untuk mencari sel target. Ketika hormon menemukan sel target, hormon akan mengikat protein reseptor tertentu pada permukaan sel tersebut dan mengirimkan sinyal. Reseptor protein akan menerima sinyal tersebut dan bereaksi baik dengan mempengaruhi ekspresi genetik sel atau mengubah aktivitas protein selular, termasuk di antaranya adalah perangsangan atau penghambatan pertumbuhan serta apoptosis (kematian sel terprogram), pengaktifan atau penonaktifan sistem kekebalan, pengaturan metabolisme dan persiapan aktivitas baru (misalnya terbang, kawin, dan perawatan anak), atau fase kehidupan (misalnya pubertas dan menopause). Pada banyak kasus, satu hormon dapat mengatur produksi dan pelepasan hormon lainnya. Hormon juga mengatur siklus reproduksi pada hampir semua organisme multiselular.
Pada hewan, hormon yang paling dikenal adalah hormon yang diproduksi oleh kelenjar endokrin vertebrata. Walaupun demikian, hormon dihasilkan oleh hampir semua sistem organ dan jenis jaringan pada tubuh hewan. Molekul hormon dilepaskan langsung ke aliran darah, walaupun ada juga jenis hormon - yang disebut ektohormon (ectohormone) - yang tidak langsung dialirkan ke aliran darah, melainkan melalui sirkulasi atau difusi ke sel target.
Pada prinsipnya pengaturan produksi hormon dilakukan oleh hipotalamus (bagian dari otak). Hipotalamus mengontrol sekresi banyak kelenjar yang lain, terutama melalui kelenjar pituitari, yang juga mengontrol kelenjar-kelenjar lain. Hipotalamus akan memerintahkan kelenjar pituitari untu mensekresikan hormonnya dengan mengirim faktor regulasi ke lobus anteriornya dan mengirim impuls saraf ke posteriornya dan mengirim impuls saraf ke lobus posteriornya.
Pada tumbuhan, hormon dihasilkan terutama pada bagian tumbuhan yang sel-selnya masih aktif membelah diri (pucuk batang/cabang atau ujung akar) atau dalam tahap perkembangan pesat (buah yang sedang dalam proses pemasakan). Transfer hormon dari satu bagian ke bagian lain dilakukan melalui sistem pembuluh (xilem dan floem) atau transfer antarsel. Tumbuhan tidak memiliki kelenjar tertentu yang menghasilkan hormon.

Lichen(Lumut Kerak)

















Lichen(lumut kerak) merupakan organisme majemuk yang merupakan gabungan antara alga dan cendawan (jamur). Lichen adalah simbiosis antara ganggang dengan jamur, ganggangnya berasal dari ganggang hijau atau ganggang biru, jamurnya berasal dari Ascomycotina atau Basidiomycotina. Lichen tergolong tumbuhan pionir/vegetasi perintis karena mampu hidup di tempat-tempat yang ekstrim. Kerja sama ini mengakibatkan struktur morfologi pun berbeda dari komponen simbiotiknya. Pada beberapa kasus bahkan masing-masing komponen akan mengalami kesulitan hidup apabila ditumbuhkan terpisah.
Lumut kerak sangat peka terhadap kualitas udara. Oleh karena itu, lumut kerak dapat digunakan sebagai penunjuk adanya polusi udara. Di kota-kota besar atau kawasan industri tingkat polusi udaranya sabgat tinggi. Ditempat-tempat ini sedikit sekali lumut kerak yang dapat tumbuh. Semakin jauh dari sumber polusi, keragaman lumut kerak semakin bertambah dan spesies-spesies yang ditemukan akan berubah. Ditempat dengan mutu udara baik, biasanya tumbuh lumut kerak yang berbentuk mirip pohon. Lumut kerak menyebar sangat luas di muka bumi dan mampu menghuni tempat-tempat ekstrem, seperti tundra, permukaan batu di pegunungan maupun pantai, atau tumpukan sampah beracun. Oleh karenanya, lumut kerak dapat digunakan sebagai pengukur tingkat polusi. Beberapa lumut kerak digunakan sebagai pewarna, bahan parfum, serta bahan pengobatan.

Contoh :
• Usnea dasypoga
• Parmelia acetabularis

Deuteromycotina



Nama lainnya Fungi Imperfecti (jamur tidak sempurna) dinamakan demikian karena pada jamur ini belum diketahui dengan pasti cara pembiakan secara generatif.
Contoh : Jamur Oncom sebelum diketahui pembiakan generatifnya dinamakan Monilia sitophila tetapi setelah diketahui pembiakan generatifnya yang berupa askus namanya diganti menjadi Neurospora sitophila dimasukkan ke dalam Ascomycotina.
Banyak penyakit kulit karena jamur (dermatomikosis) disebabkan oleh jamur dari golongan ini, misalnya :Epidermophyton fluocosum penyebab penyakit kaki atlit, Microsporum sp., Trichophyton sp. penyebab penyakit kurap.
MIKORHIZA
Mikorhiza adalah simbiosis antara jamur dengan tumbuhan tingkat tinggi, jamur yang dari Divisio Zygomycotina, Ascomycotina dan Basidiomycotina.

Basidiomycotina



• Ciri khasnya alat repoduksi generatifnya berupa basidium sebagai
badan penghasil spora.
• Kebanyalcan anggota spesies berukuran makroskopik.
Contoh spesies:
1. Volvariella volvacea :
jamur merang, dapat dimakan dan sudah dibudidayakan
2. Auricularia polytricha :
jamur kuping, dapat dimakan dan sudah dibudidayakan
3. Exobasidium vexans :
parasit pada pohon teh penyebab penyakit cacar daun teh atau
blister blight.
4. Amanita muscaria dan Amanita phalloides:
jamur beracun, habitat di daerah subtropis
5. Ustilago maydis :
jamur api, parasit pada jagung.
6. Puccinia graminis :
jamur karat, parasit pada gandum

Ascomycotina




• Tubuh ada yang uniseluler dan ada yang multi se lul er.
• Ascomycotina, multiseluler, hifanya bersekat dan berinti banyak.
• Hidupnya: ada yang parasit, saprofit, ada yang bersimbiosis
dengan ganggang membentuk Lichenes (Lumut kerak).
• Reproduksi:
- Vegetatif : pada jamur uniseluler membentuk tunas-tunas,
pada yang multiseluler membentuk spora dari konidia.
- Generatif: Membentuk askus yang menghasilkan askospora.
Contoh spesies:
1. Sacharomyces cerevisae:
sehari-hari dikenal sebagai ragi.
- berguna untuk membuat bir, roti maupun alkohol.
- mampu mengubah glukosa menjadi alkohol dan CO2 dengan
proses fermentasi.
2. Neurospora sitophila:
jamur oncom.
3. Peniciliium noJaJum dan Penicillium chrysogenum
penghasil antibiotika penisilin.
4. Penicillium camemberti dan Penicillium roqueforti
berguna untuk mengharumkan keju.
5. Aspergillus oryzae
untuk membuat sake dan kecap.
6. Aspergillus wentii
untuk membuat kecap
7. Aspergillus flavus
menghasilkan racun aflatoksin  hidup pada biji-bijian. flatoksin salah satu penyebab kanker hati.
8. Claviceps purpurea
hidup sebagai parasit padabakal buah Gramineae.

Zygomycotina



• Tubuh multiseluler.
• Habitat umumnya di darat sebagai saprofit.
• Hifa tidak bersekat.
• Reproduksi:
- Vegetatif: dengan spora.
- Generatif: dengan konyugasi hifa (+) dengan hlifa (-) akan
menghasilkan zigospora yang nantinya akan tumbuh menjadi
individu baru.
Contoh spesies:
a. Mucor mucedo : biasa hidup di kotoran ternak dan roti.
b. Rhizopus oligosporus : jamur tempe.

Oomycotina



• Tubuhnya terdiri atas benang/hifa tidak bersekat, bercabang-cabang dan mengandung banyak inti.
• Reproduksi:
- Vegetatif : yang hidup di air dengan zoospora yang hidup di
darat dengan sporangium dan konidia.
- Generatif : bersatunya gamet jantan dan betina membentuk
oospora yang selanjutnya tumbuh menjadi individu baru.
Contoh spesies:
a. Saprolegnia sp. : hidup saprofit pada bangkai ikan, serangga
darat maupun serangga air.
b. Phytophora infestans: penyebab penyakit busuk pada kentang.

Myxomycotina



• Myxomycotina merupakan jamur yang paling sederhana.
• Mempunyai 2 fase hidup, yaitu:
- fase vegetatif (fase lendir) yang dapat bergerak seperti
amuba, disebut plasmodium
- fase tubuh buah
• Reproduksi : secara vegetatif dengan spora, yaitu spora
kembara yang disebut myxoflagelata.
Contoh spesies : Physarum polycephalum



Kelas Scaphopoda juga dikenal dengan nama siput gading atau siput gigi. Anggota kelas ini juga dijumpai di laut. Ciri khasnya adalah memiliki cangkang yang berbentuk pipa atau silinder (tabung) memanjang atau kerucut dan terbuka di kedua ujungnya. Individu dewasa hidup terbenam di dalam pasir, bercangkok seperti kerucut atau tanduk. Kedua ujung cangkok berlubang. Kaki terdapat di daerah mulut. Tubuhnya duselubungi mantel., contohnya Dentalium elephantium dan Dentalium vulgare.

Cephalopoda



Cephalopoda berasal dari bahasa Yunani yitu chephalo yang berarti kepala dan podos yang artinya kaki. Jadi Cephalopoda adalah mollusca berkaki di kepala atau kepalanya dilingkari oleh kaki-kaki yang termodifikasi menjadi tentakel-tentakel. Umumnya mereka juga memiliki kantung tinta, kecuali nautilus, yang menghasilkan cairan tinta hitam yang akan disemburkan dalam keadaan bahaya untuk menghindar dari musuhnya. Chalopoda bernapas dengan iasang dan memiliki organ indra serta system saraf yang berkembang baik.

Di dalam mulutnya terdapat radula. Ukuran tubuhnya berpariasi, dari beberapa centimeter hingga puluhan meter. Kecuali Nautilus, semua anggota tubuh Cephalopoda tidak terlindungi oleh cangkang.

Untuk melindungi dirinya dari serangan musuh, dapat dengan cara mengubah warna tubuh sesuai warna lingkungan. Hal ini dimungkinkan karena pada kulit terdapat pembawa warna atau kromatofora. Beberapa jenis membela diri dengan mengeluarkan zat tinta.
Contoh hewan kelas ini, antara lain :
a. Loligo indica atau cumi-cumi mempunyai kantong tinta, cangkang di dalam tubuh terbuat dari kitin. Mempunyai 8 tangan dan 2 tentakel.
b. Sepia s p. atau sotong mempunyai kantong tinta, cangkang di dalam tubuh terbuat dari kapur. Mempunyai 8 tangan dan 2 tentakel.
c. Nautilus pampilus tidak memiliki kantung tinta, cangkang terdapat di luar terbuat dari kapur.
d. Octopus vulgaris atau gurita mempunyai kantong tinta, tidak memiliki cangkang. Mempunyai 8 tangan.
Klasifikasi
Kelas cephalopoda dibagi menjadi 2 ordo, yaitu tetrabranchiata dan dibranchiata.
1. Ordo Tetrabranchiata
Tetrabranchiata meliputi jumlah spesies yang sangat banyak, diantaranya telah menjadi fosil (kelompok nautiloid dan ammonoids) yang hidup pada zaman Mesozoik(60 juta tahun yang lalu). Contoh yang mewakili dari nautiloids adalah genus nautilus yang dapat dijumpai di lautan pasifik dan lautan Indonesia.

Tetrabranchiata memiliki cangkang luar dari kapur yang membelit dan memiliki beberapa lengan. Hewan ini mempunyai dua pasang insangserta dua pasang nefridia dan tidak mempunyai kromatofora dan kantung tinta. Salah satu famili dari ordo tetrabranchiata adalah famili nautilidae; cantohnya nautilus pompilus.

2. Ordo Dibranchiata
Dibranchiata memiliki cangkang dalam atau tidak sama sekali dengan lengn lebih sedikit dibandingkan tetrabranchiata. Hewan ini mempunyai kantung tinta, sepasang insang, sepasang nefrida, serta memiliki kromatofora.
Ordo dibranchiata dibagi menjadi 2 sub-ordo yaitu:
a) Subordo decapoda, contoh: loligo pealeii dan sepia officinalis.
b) Subordo octapoda; sebagian besar tak memiliki cangkang kecuali genus argonauta. Contoh octapoda antara lain argonauta argo, octopus vulgaris dan octopus bairdi.

Peranan cephalopoda bagi manusia terutama sebagai sumber protein, misalnya cumi-cumi dan gurita.


Karakteristik cumi-cumi
Tubuh cumi-cumi dapat dibedakan atas kepala , leher, dan badan. Kepala cumi-cumi besar, matanya berkembang dengan baik karena telah dapar berfungsi untuk melihat. Mulutnya terdapat di tengah-tengah, dikelilingi oleh 10 tentakel, 2 tentakel panjang dan 8 tentakel lebih pendek. Tentakel panjang berfungsi untuk mengangkap mangsa dan berenang. Pada setiap tentakel terdapat alat penghisap atau sucker. Di sisi kiri dan kanan tubuhnya terdapat sirip yang penting untuk keseimbangan tubuh.

Pada dinding permukaan dorsal terdapat pen yang penting untuk menyangga tubuh. Seluruh tubuh cumi-cumi terbungkus oleh mantel. Di bagian punggung, mantel melekat pada badan, sedangkan di daerah perut tidaka melekat, sehingga terbentuk rongga , disebut rongga mentel.

Cumi-cumi dapat bergerak dengan dua cara, yaitu dengan menggunakan tentakel dan dengan menyemprotkan air dari rongga mantel. Bila rongga mentel penuh air, dan air menyemprot melalui sifon menyebabkan tubuh cumi-cumi terdorong mundur. Semprotan air menimbulkan dorongan yang sangat kuat terhadap tubuh cumi-cumi, sehingga timbul gerakan seperti panah, itulah sebabnya cumi-cumi sering disebut panah laut.

Alat pencernaan cumi-cumi terdiri atas mulut, faring, kerongkongan, lambung, usus buntu, usus dan anus. System pencernaan cumi-cumi telah dilengkapi kelenjar pencernaan yang meliputi kelenjar ludah, hati, dan pancreas. Makanan cumi-cumi adalah udang-udangan, mollusca lain, dan ikan. Anus cumi-cumi bermuara pada rongga mantel.

Cumi-cumi hanya dapat berkembang biak secara kewin. Alat kelaminnya terpisah, masing-masing alat kelamin terdapat di dekat ujung rongga mantel denag saluran yang terbuka kea rah corong sifon. Cumi-cumi betina menghasilkan telur yang akan dibuahi di dalam rongga mentel. Kemudian, telur yang sudah dibuahi dibungkus dengan kepsul dari bahan gelatin. Telur yang menetas menghasilkan cumi-cumi muda berukuran kecil. Beberapa jenis Cephalopoda merupakan infertebrata terbesar, contohnya cumi-cumi raksasa (Architeuthis princes) yang memiliki panjang total 15 meter. Baik gurita, cumi-cumi, maupun sotong merupakan bahan makanan penting bagi manusia di beberapa bagian dunia.


Cumi-cumi Karibia

System-sistem organ dalam tubuh Cephalopoda
System organ Keterangan
System pencernaan Organ pencernaan dimulai dari rongga mulut yang dikelilingi tentakel, dan berturut-turut menuju faring, esophagus, lambung, usus halus, dan berakhir di anus. Di faring terdapat radula dan hati.
System peredaran darah Peredaran darahnya yang terdiri dari jantung sistematik, aorta, dan arteri bersifat ganda dan tertutup.
System ekskresi Organ ekskresi berupa nefridium yang terletak di sebelah jantung.
System saraf System saraf terdiri atas tiga pasang ganglion. Indera sensoris juga sangat berkembang dan dilengkapi dengan dua stasista dan alat pembau.
System reproduksi Reproduksi terjadi secara seksual dengan fertilisasi internal. Hewan jantan terpisah (diesis).

Gastropoda



Gastropoda berasal dari bahasa Yunani yaitu gaster yang berarti perut dan podos yang berarti kaki. Jadi Gastropoda berarti hewan bertubuh lunak yang berjalan dengan menggunakan perutnya. Hewan ini meliputu 50.000 spesies, tetapi 15.000 di antaranya telah punah. Hewan ini tersebar di seluruh permukaan bumi, baik di darat, di air tawar, maupun di air laut. Pada umumnya, hewan ini bersifat herbifor, sering memakan sayuran budidaya sehingga merugikan manusia. Namun, akhir-akhir ini beberapa gastropoda telah dicobakan menjadi bahan makanan, karena kandungan proteinnya tinggi, misalnya bekicot (achatina fulica) dan beberapa jenis siput.

Gastropoda ada yang memiliki cangkang tunggal, ganda, atau tanpa cangkang. Bentuk cangkangnya bervariasi, ada yang bulat, bulat panjang, bulat kasar, atau bulat spiral. Cangkang umumnya spiral asimetri.fungsi cangkang untuk melndungi kepala, kaki, dan alat dalam. Pada keadaan bahaya, cangkang ditutup oleh epifragma.

Di bagian dalam cangkang terdapat mantel yang mambungkus seluruh tubuh gastropoda. Mantel ini tebal, kecuali pada baian dekat kaki buasanya tipis. Matel berfungsi membentuk ekskresi untuk membentuk cangkang baru.

Struktur Tubuh Gastropoda
Tubuh larvanya bilateral simetri tetap ada perkembangan selanjutnya tubuh bagian belakang dan alat-alat dalamnya mengalami pembengkokan hampir membentuk lingkaran. Kecuali siput telanjng atau Vaginula, seluruh anggota tubuh Gastropoda terlindung oleh sebuah cangkang berkatup satu, sehingga disebut univalve.

Tubuh siput terdiri atas kepala dan badan. Struktur kepala sudah tampak jelas. Pada bagian ini terdapat dua pasang tentakel dan mulut. Tentekel yang terdapat di kepala tersebut meliputi sepasang tentakel dengan mata (khusus yang hidup di darat) dan sepasang tentakel untuk indra pembau.

Mulut Gastropoda telah berkembang baik. Letaknya di ujung anterior, dilengkapi dengan rahang dari zat tanduk serta lidah parut atau radula di dasar perutnya. Anus terletak di bagian anterior tubuh.

Alat peredaran darah siput terdiri atas jantung dan pembuluh darah yang masih sederhana. Jantung terdiri atas serambi dan ventrike yang terletak dalam rongga parikardial. Peredaran darah merupakan system peredaran darah terbuka.

Alat respirasi Gastropoda berupa insang bagi yang hidup di air dan paru pulmonum bagi yang hidup di darat. Di samping itu, kadang-kadang rongga mantel juga dapat melakukan fungsi respirasi. Pulmonum merupakan jalinan antara pembuluh-pembuluh darah yang berhubungan langsung dengan jantung.

Alat ekskresinya berupa ginjal yang terdapat di dekat jantung. Ginjal ini memiliki saluran ekskresi yang bermuara pada mantel.

System saraf Gastropoda terdiri atas tiga pasang, yaitu ganglion visceral, ganglion pedal, dan ganglion serebral. Di bawah ganglion pedal terdapat sepasang alat keseimbangan atau statosit.

Siput berkembang biak dengan kawin dan bersifat hemaprodit, tetapi tidak mempu melakukan autofertilisasi. Alat reproduksinya disebut ovotestis, yaitu suatu badan penghasil ovum dan sperma. Sperma yang dihasilkan akan diteruskan ke saluran sperma., ditampung dalam kantung sperma dan dikeluarkan melalui alat kawin. Sedangkan sel telur yang dihasilkan akan diteruskan ke saluran telur, reseptakel seminal, dan akhirnya keluar melalui lubang kelamin.

Walaupun Gastropoda merupaka organisme hemaprodit, agar terjadi reproduksi tetap diperlukan dua individu. Reproduksi dimulai ketika dua Gastropoda saling mendekat dan saling memasukkanpenis masing-masing ke lubang kelamin pasangannya untuk memindahkan sperma. Setelah itu keduanya berpisah dan masing-masing Gastropoda meletakkan telur yang telah dibuahi dan dilindungi oleh zat gelatin pada tempat yang gelap.

Telur yang dibuahi akan terlindung oleh cangkang kapur, diletakkan di atas bebatuan atau sampah. Karena pengaruh suhu lingkungan, telur akan menetas. Ketika masih berbentuk larva, tubuh Gastropoda bersimetri bilateral, tetapi setelah dewasa tubuhnya mengalami pembengkokan sehingga menjadi tidak simetri (asimetri).

Tubuh terbagi atas kepala, leher, kaki, dan alat-alat dalam(visceral). Pada kepala terdapat sepasang tentakel pendek sebagai alat pembau dan sepasang tentakel panjang sebagai alat penglihat. Di bawah kepala terdapat kelenjar mukosa yang menghasilkan lender yang membasah kaki sehingga mudah bergerak. Kaki lebar pipih dan selalu basah; berguna untuk berpindah secara merayap. Kaki sebenarnya merupakan perut yang tersusun oleh otot yang sangat kuat dan dapat bergerak bergelombang.

Kebanyakan Gastropoda memiliki cangkang berbentuk kerucut biasanya berulir ke kanan. Di dalam cangkang terdapat organ-organ dalam yang berulir mengikuti cangkang. Cangkang Gastropoda memiliki lapidan penyusun yang sama dengan cangkang Bivalvia.
Sistem organ dalam tubuh Gastropoda
System organ Keterangan
System respirasi Hewan yang hidup di air berespirasidengan insang, sedangkan yang hidup di darat berespirasi dengan rongga mantel yang berfungsi sebagai paru-paru.
System pencernaan makanan Alat pencernaan meliputi rongga mulut, kerongkongan, kelenjar ludah, tembolok, lambung kelenjar, anus. Saluran pencernaan berbentukhuruf U. makanan dipotong-potong oleh rahang tanduk dan dikunyah oleh radula dan dibasahi dengan lender dari kelenjar ludah. Kemudian makanan dutelan ke kerongkongan dan berturut-turut menuju tembolok, lambung, dan dibuang lewat anus yang terdapat di kepala.
System peredaran darah System peredaran darahnya terbuka dengan jantung dan saluran darah sebagai organ transportasi. Darah (plasma dan butir darah) tak berwarna dan berfungsi mengedarkan oksigennya ke seluruh tubuh serta mengangkut sisa pembakaran. Jantung terdiri atas serambi dan bilik yag dilindungi rongga parikardium
System ekskresi Organ ekskresi berupa nafridium yang terletak di dekat jantung dan saluran ureter yang terletak di dekat anus.
System saraf Susunan saraf berupa ganglion yang bercabang di seluruh tubuh.
System reproduksi Pada gastropoda ada hewan yang diesis dan ada yang monoesis. Pada hewan monoesis alat kelamin jantan dan betina terdapat pada satu hewan, tetapi tidak dapat membuahi sendiri. Untuk melakukan pembuahan harus didahului dengan kopulasi. Ovotestis menghasilkan sperma yang disalurkan ke vasa deferensia dan akhirnya masuk ke vagina hewan lain dengan perantaraan penis yang dapat dikeluarkan dari lubang genital. Ovotestis juga menghasilkan sel telur. Sel telur ini dibawa lewat saluran hermafroditus untuk mendapat albumin, kemudian ke uterus lalu ke oviduk; di oviduk sel telur dibuahi sperma hewan lain.


Contoh Gastropoda, antara lain :
a. Vivipara javanica (kreco)
b. Limnaea truncatula (siput perantara fasciolosis)
c. Melania testudinaria (sumpil)
d. Achantina fulica (bekicot)
e. Ampularia ampulacea (keong gondang)
f. Vivipara javanica (kreco)
g. Limnaea trunchatula (Siput sebagai hospes perantara Fasciola
hepatica)
h. Murex siphelinus (cangkok berduri dan hidup di laut)
i. Vaginula sp. (siput telanjang)
j. Filicaulis sp. (siput lintah)

Walaupun beberapa jenis Gastropoda dapat dijadikan sebagai bahan makanan, misalnya bekicot (A.fulica) dan siput laut (Lifforina dan Buccinum), siput-siput tersebut labih banyak menimbulkan kerugian karena memakan tanaman perkebunan, terutama siput darat, misalnya bekicot dan keong mas. Ada juga siput laut pemakan Bivalvia yang bernilai sebagai barang dagangan. Beberapa jenis siput, misalnya siput air tawar (Limnaea) inang perantara cacing hati.

Bivalvia (Pelecypoda)




Bivalvia (Pelecypoda)

Hewan kelas ini selalu mempunyai cangkang katup sepasang maka disebut sebagai Bivalvia. Hewan ini disebut juga Pelecypoda yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu pelecys yang artinya kapak kecil dan podos yang artinya kaki. Jadi Pelecypoda berarti hewan berkaki pipih seperti mata kapak. Hewan kelas ini pun berinsang berlapis-lapis maka sering disebut Lamellibranchiata.

Cangkang dihubungkan oleh engsel elastis. Apabila cangkang terbuka kaki keluar untuk bergerak. Untuk menutup cangkang dilakukan oleh otot transversal yang terletak di akhir kedua ujung tubuh di bagian dekat dorsal, yaitu otot aduktor anterior dan posterior. cangkok berjumlah dua (sepasang) ada di bagian anterior dan umbo (bagian yang membesar/menonjol) terdapat dibagian posterior (punggung).. Adanaya otot-otot aduktor ini menyebabkan dua cangkang dapat membuka dan menutup. Pada umumnya hidup di perairan baik air tawar maupun air laut yang banyak mengandung zat kapur yang digunakan untuk membentuk cangkangnya.

Struktur Tubuh Bivalvia
Kelas ini mencangkup bangsa kerang. Tubuhnya bilateral simetris, terlindung oleh cangkang kapur yang keras. Bagian cangkang terdiri atas bagian torsal dan bagian ventral.
Pada bagian torsal terdapat:
a. gigi sendi, sebagai poros ketika katup membuka dan menutup serta meluruska kedua katup;
b. ligament sendi, berfungsi menyatukan katup bagian dorsaldan memisahkan katup sebelah vertal;
c. umbo, tonjolan cangkang di bagian dorsal.

Kalau dibuat sayatan memanjang danmelintang, tubuh kerang akan tampak bagian-bagian sebagai berikut.
1. Paling luar adalah cangkang yang berjumlah sepasang, fungsinya untuk melindungi seluruh tubuh kerang.
2. mantel, jaringan khusus, tipis dan kuat sebagai pembungkus seluruh tubuh yang lunak. Pada bagian belakang mantel terdapat dua lubang yang disebut sifon. Sifon atas berfungsi untuk keluarnya air, sedangkan sifon bawah sebagai tempat masuknya air.
3. insang, berlapis-lapis dan berjumlah dua pasang. Dalam insang ini banyak mengandung pembuluh darah.
4. kaki pipih. Bila akan berjalan kaki dijulurkan ke anterior.
5. di dalam rongga tubuhnya terdapat berbagai alat dalam seperti saluran pencernaan yang menembus jantung, alat peredarn, dan alat ekskresi (ginjal).

Cangkang kerang terdiri atas tiga lapis, yaitu urut dair luar ke dalam sebagai berikut.
a. Periostrakum, merupakan lapisan tipis dan gelap yang tersusun atas zat tanduk yang dihasilkan oleh tepi mantel; sehingga sering disebut lapisan tanduk, fungsinya untuk melindungi lapisan yang ada di sebelah dalamnya dan lapisan ini berguna untuk melindungi cangkang dari asam karbonat dalam air serta memberi warna cangkang..
b. Prismatic, lapisan tengah yang tebal dan terdiri atas kristal-kristal kalsium karbonat yang berbentuk prisma yang berasal dari materi organik yag dihasilkan oleh tepi mantal.
c. Nakreas, merupakan lapisan terdalam yang tersusun atas kristal-kristal halus kalsium karbonat. merupakan lapisan mutiara yang dihasilkan oleh seluruh permukaan mantel. Di lapisan ini, materi organik yang ada lebih banyak daripada di lapisan prismatic. Lapisan ini tampak berkilauan dan banyak terdapat pada tiram/kerang mutiara. Jika terkena sinar, mampu mamancarkan keragaman warna. Lapisan ini sering disebut sebagai lapisan mutiara.

Lapisan mutiara ini terbentuk dari getah-getah yang dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar pada sel-sel mantel. Pembentukan mutiara oleh bivalvia adalah proses yang terjadi kerena aktifitas cangkang, yaitu sebagai berikut. Jika ada benda asing yang ada di luar tubh, seperti butiran pasir atau suatu parasit, yang secara tidak sengaja masuk ke dalam cangkang maka akan disimpan dalam suatu kantong kecil dalam mantel.

Di mentel banyak disekresikan nekreas oleh lapisan epitelium kantong tersebut. Sedikit demi sedikit nakreas melapisi partikel atau benda asing tersebut. Dalam waktu 4 tahun partikel dan lapisan nakreas itu telah menjadi mutiara. Didasarkan pada kenyataan ini maka manusia membuat mutiara. Cara yang biasa ditempuh adalah denagn memasukkan benda asing seperti arang, pasir, dan benda lain di sela antara mantel dan cangkang untuk mengeluarkan getahnya. Getah ini menyelimuti benda asing tersebut selanjutnya mengkristalkan membentuk butiran mutiara. Di jepang telah dilakukan penyelidikan yang mengarah pada produksi mutiara untuk kepentingan komersial, yakni dengan kultur mutiara. Di Indonesia terdapat pusat pengembangan mutiara, antara lain di lombk,NTB, dan kepulauan banggai sulawesi tegah.


Makanan kerang berupa hewan kecil yang terdapat dalam perairan yang masuk bersama air melalui sifon.

Alat pernapasan kerang berupa insang dan bagian mantel. Insang kerang berbentuk W dengan banyak lamella yang mengandung banyak batang insang. Pertukaran O2 dan CO2 terjadi pada insang dan sebagian mantel. Mantel terdapat di bagian dorsal meliputi seluruh permukaan dari cangkang dan bagian tepi. Antara mantel dan cangkang terdapat rongga yang di dalamnya terdapat dua pasang keping insang, alat dalam dan kaki. Alat peredaran darah sudah agak lengkap denagn pembuluh darah terbuka. System pencernaan dari mulut sampai anus.

System sarafnya terdiri dari 3 pasang ganglionyang saling berhubungan yaitu:
(i) ganglion anterior terdapat di sebelah ventral lambung
(ii) ganglion pedal terdapat pada kaki
(iii) ganglion posterior terdapat di sebelah ventral otot aduktor posterior.


Kerang berkembang biak secara kawin. Umumnya berumah dua dan pembuahannya internal. Telur yang dibuahi sperma akan berkembang manjadi larva glosidium yang terlintang oleh dua buah katup. Ada beberapa jenis yang dari katupnya keluar larva panjang dan hidup sebagai parasit pada hewan lain, misalnya pada ikan. Setelah beberapa lama larva akan keluar dan hidup sebagaimana nenek moyangnya.
Contoh Bivalvia, antara lain :
a. Asaphis detlorata/remis,
b. Teredo navalis/kerang pengebor kayu,
c. Mytilus edulis/kerang hijau,
d. Meleagrina margaretifera/kerang mutiara.
e. Mytilus viridis/kerang hijau,
f. Anadara granosa /kerang darah
g. Tridagna gigas /kima

Banyak spesies Bivalvia yangdapat dimanfaatkan oleh manusia, misalnya tiram (Ostrea), kerang bulu, dan remis (Corbicula) digunakan sebagai bahan makanan. Cangkang Bivalvia dapat digunakan sebagai hiasan dinding, perhiasan ataupun kancing. Bahkan karena adanya lapisan nacre pada cangkangnya, beberapa jenis Bivalvia dapat menghasilkan mutiara, contohnya kerang mutiara Pinctada margaritifera dan P. maxima. Mutiara merupakan bahan perhiasan wanita yang sangat mahal harganya.

Ada juga jenis-jenis Bivalvia yang merugikan, seperti “cacing kapal” (Teredo navalis) yang menimbulkan kerusakan besar pada dermaga dan kapal kayu. Organisme tersebut bukanlah cacing, melainkan suatu jenis Bivalvia yang menggunakan cangkangnya untuk membuar terowongan pada kayu yang terendam di laut. Selain itu, kerang jenis tertentu (Anadara) merepakan pembawa bakteri Salmonella typhi pembawa tifus.

Ambhineura



Semua anggota kelas Amphineura hidup di laut dan pada umumnya melekat pada dasar perairan. Hewan ini memiliki ciri tubuhnya berbentuk pipih memanjang, tidak berkepala, tidak bertentakel, dan pada bagian punggungnya terdapat cangkang yang tersusun atas beberapa (biasanya belapan) lempeng terlapis yang saling tumpang tindih seperti genting. Di dalam mulutnya terdapat radula. Contoh kelas Amphineura ialah Chiton.

Sistem organ dalam tubuh Amphineura
System organ Keterangan
System pencernaan Organ pencernaan dimualai dari mulut yang dilengkapi radula dan gigi – faring – perut – usus halus – anus. Kelenjar pencernaannya adalah hati yang berhubungan dengan perut.

System saraf System saraf berupa cincin esophagus dan 2 cabang saraf yang disarafi matel dan daerah kaki. Tidak terdapat ganglion yang jelas, tetapi ada sel-sel ganglion pada cabang saraf.

System peredaran darah System peredaran darah lakunair (terbuka) terdiri dari jantung, aorta, dan sebuah sinus. Darah mendapat oksigen dari insang.

System ekskresi Ekskresi dilakukan oleh sepasang ginjal yang bermuara kea rah posterior.

System reproduksi Reproduksi secara seksual, yaitu dengan pertemuanovum dan sperma. Terdapat individu jantan dan betina

Ambhineura dapat dikelompokan menjadi dua ordo yaitu:
a. Ordo Polyplacophora, Contohnya Chilton, Chaetopleura apiculata, banyak di jumpai di laut.
b. Ordo Aplacophora, bentunknya seperti cacing, tidak bercangkang. Contohnya Neomenia carimata.

Moluska

 
Mollusca berasal dari bahasa latin "mallis" yang berarti lunak. Jadi mollusca dapat diartikan sebagai hewan bertubuh lunak. Tubuh lunak tersebut tidak bersegmen-segmen dan terbungkus oleh mantel yang terbuat dari jaringan khusus, dan umumnya dilengkapi
dengan kelenjar-kelenjar yang dapat menghasilkan cangkang. Di antara mantel dan dinding tubuh terdapat rongga mantel. Beberapa jenis hewan ini, tubuhnya terlindung oleh cangkang dari zat kapur (kalsium karbonat) yang keras tapi ada pula mollusca yang tidak bercangkang, misalnya cumi-cumi.

Mollusca merupakan kelompok hewan terbesar kedua dalam kerajaan binatang, setelah filum Arthropoda dengan anggota yang masih hidup berjumlah sekitar 75 ribu jenis, serta 35 ribu jenis dalam bentuk fosil. Mollusca bersifat kosmopolit, artinya ditemukan di mana-mana, di darat, payau, di laut, di air tawar mulai dari daerah tropis hingga daerah kutub. Dari palung benua di laut sampai pegunungan yang tinggi, bahkan mudah saja ditemukan di sekitar rumah kita.

Hal ini menunjukkan kemampuan adaptasi Mollusca terhadap lingkungan sangat tinggi. Tapi pada umumnya moluska hidup di laut. Tubuhnya terdiri atas kaki, Mollusca juga mempunyai bagian tubuh yang disebut sebagai kaki muskular yang dipakai dalam beradaptasi untuk bertahan di substrat, menggali membor substrat, atau melakukan pergerakan dan sebagai alat untuk menangkap mangsa. Dengan kepala yang berkembang beragam menurut klasnya. Tubuhnya juga dapat mengeluarkan lendir untuk membantu berjalan.


Karakteristik Mollusca

a. Tubuhnya bilateral simetris.
b. Tubuhnya pendek, terlindung cangkang, yang tersusun atas zat kapur yang dihasilkan oleh kelenjar mantel. Struktur kepala Mollusca semakin berkembang.
c. Alat pencernaan telah berkembang sempurna, terdiri atas mulut, kerongkongan yang pendek, lambung, usus, dan anus. Salurannya memanjang dari mulut hingga anus. Pada mulut telah ditemukan lidah bergerigi atau radula dan hampir semua jenis mollusca memilikinya dalam mulutnya yang digunakan untuk makan, anusnya terbuka ke rongga mantelanus tersebut terletak di bagian anterior tubuh. Kelenjar pencernaan telah berkembang baik.
d. Kecuali Cephalopoda, peredaran darahnya terbuka. Darah dapat mengangkut zat-zat makanan dan diedarkan ke seluruh tubuh mollusca, zat sisa metabolisme dan zat asam dikeluarkan lewat alat ekskresi yaitu nefridia (tunggal:nefridium). Jantungnya terdiri atas bagian dorsal yang dikelilingi parikardium.
e. Pernapasannya dilakukan oleh pulmonum, epidermis, insang (etenidia) yang terletak di rongga mantel, dan mantel. Gastropoda yang hidup di darat melakukan pernapasan dengan paru-paru.
f. Alat ekskresinya berupa ginjal atau nefridium.
g. System sarafnya berupa tiga pasang simpul saraf (ganglion), yaitu ganglion sarebral, ganglion visceral, ganglion pedal. Ketiganya dihubungkan dengan serabut-serabut saraf. Sistem saraf Mollusca juga terdiri dari cincin saraf yang memiliki esofagus dengan serabut saraf yang menyebar.
h. Alat kelamin umumnya terpisah (dioseus), tetapi ada pula yang hermafrodit pembuahannya eksternal.
i. System pergerakan denga menggunakan kaki yang berotot dan bentuknya berbeda-beda sesuai dengan jenis mollusca.
j. Reproduksi mollusca terjadi secara seksual dengan fertilisasi internal. Moluska ada yang bersifat diesis dan ada pula yang monoensis.
k. Ukuran dan bentuk tubuh Mollusca sangat bervariasi. Misalnya, siput yang panjangnya hanya beberapa milimeter dengan bentuk bulat telur. Namun, ada juga cumi-cumi raksasa dengan bentuk torpedo bersayap yang panjangnya lebih dari 18 m.

Berdasarkan bentuk dan kedudukan kaki, cangkok, mantel, insang, dan system sarafnya serta ada tidaknya cangkang, Mollusca dibedakan menjadi lima kelas, yaitu :
1. Bivalvia (pelecypoda), yaitu golongan kerang,
2. Gastropoda, yaitu golongan siput,
3. Cephalopoda, yaitu golongna cumi-cumi,
4. Scaphopoda, golongan si cangkang gading, dan
5. Amphineura, yaitu golongan kiton.

Habitat Ikan



Ikan laut
• Barakuda
• Blowfish
• Coelacanth
• Haring
• Hiu
• Ikan Kerapu
• Ikan Teri
• Ikan Kakap
• Ikan Pipis
• Lion Fish
• Tenggiri
• Terubuk
• Tongkol
Ikan air payau
• Bandeng - bentuk tubuhnya agak panjang
Ikan air tawar
• Arowana, Arwana
• Belut
• Betok
• Gabus
• Gurami, Gurame, Gurameh
• Ikan Mas
• Mujair
• Lele
• tawes
• nilem
• jelawat
• semah
• mola
• kowan (grasscarp)
• hampal
• patin
• baung
• lais
• tambakan
• bawal
• sepat siam
• betutu
• nila
• sidat
• papuyu
• Paedocypris progenetica - ikan terkecil di dunia
• ikan tapah
• ikan toman
• Sepat
• Terubuk
• selinca
• sepatung
• sapel
• serandang
• bujuk
Mamalia yang hidup di air
Hewan-hewan di bawah ini bukanlah ikan secara harafiah. Mereka sebenarnya mamalia tetapi memiliki predikat ikan karena hidupnya di air:
• Lumba-lumba
• Ikan paus

Jamur



Jamur merupakan kelompok organisme eukariotik yang membentuk dunia jamur atau regnum fungi. Jamur pada umumnya multiseluler (bersel banyak). Ciri-ciri jamur berbeda dengan organisme lainnya dalam hal cara makan, struktur tubuh, pertumbuhan, dan reproduksinya.
1. Struktur Tubuh
Struktur tubuh jamur tergantung pada jenisnya. Ada jamur yang satu sel, misalnyo khamir, ada pula jamur yang multiseluler membentuk tubuh buah besar yang ukurannya mencapai satu meter, contohnyojamur kayu. Tubuh jamur tersusun dari komponen dasar yang disebut hifa. Hifa membentuk jaringan yang disebut miselium. Miselium menyusun jalinan-jalinan semu menjadi tubuh buah.
Gbr. Hifa yang membentuk miselium dan tubuh buah
Hifa adalah struktur menyerupai benang yang tersusun dari dinding berbentuk pipa. Dinding ini menyelubungi membran plasma dan sitoplasma hifa. Sitoplasmanya mengandung organel eukariotik.
Kebanyakan hifa dibatasi oleh dinding melintang atau septa. Septa mempunyai pori besar yang cukup untuk dilewati ribosom, mitokondria, dan kadangkala inti sel yang mengalir dari sel ke sel. Akan tetapi, adapula hifa yang tidak bersepta atau hifa senositik.
Struktur hifa senositik dihasilkan oleh pembelahan inti sel berkali-kali yang tidak diikuti dengan pembelahan sitoplasma.
Hifa pada jamur yang bersifat parasit biasanya mengalami modifikasi menjadi haustoria yang merupakan organ penyerap makanan dari substrat; haustoria dapat menembus jaringan substrat.
2. Cara Makan dan Habitat Jamur
Semua jenis jamur bersifat heterotrof. Namun, berbeda dengan organisme lainnya, jamur tidak memangsa dan mencernakan makanan. Clntuk memperoleh makanan, jamur menyerap zat organik dari lingkungan melalui hifa dan miseliumnya, kemudian menyimpannya dalam bentuk glikogen. Oleh karena jamur merupakan konsumen maka jamur bergantung pada substrat yang menyediakan karbohidrat, protein, vitamin, dan senyawa kimia lainnya. Semua zat itu diperoleh dari lingkungannya. Sebagai makhluk heterotrof, jamur dapat bersifat parasit obligat, parasit fakultatif, atau saprofit. Lihat Gambar 5.3.
a. Parasit obligat
merupakan sifat jamur yang hanya dapat hidup pada inangnya,
sedangkan di luar inangnya tidak dapat hidup. Misalnya, Pneumonia
carinii (khamir yang menginfeksi paru-paru penderita AIDS).
b. Parasit fakultatif
adalah jamur yang bersifat parasit jika mendapatkan inang yang
sesuai, tetapi bersifat saprofit jika tidak mendapatkan inang yang
cocok.
c. Saprofit
merupakan jamur pelapuk dan pengubah susunan zat organik yang
mati. Jamur saprofit menyerap makanannya dari organisme yang telah
mati seperti kayu tumbang dan buah jatuh. Sebagian besar jamur
saprofit mengeluar-kan enzim hidrolase pada substrat makanan untuk
mendekomposisi molekul kompleks menjadi molekul sederhana sehingga
mudah diserap oleh hifa. Selain itu, hifa dapat juga langsung
menyerap bahanbahan organik dalam bentuk sederhana yang
dikeluarkan oleh inangnya.
Cara hidup jamur lainnya adalah melakukan simbiosis mutualisme. Jamur yang hidup bersimbiosis, selain menyerap makanan dari organisme lain juga menghasilkan zat tertentu yang bermanfaat bagi simbionnya. Simbiosis mutualisme jamur dengan tanaman dapat dilihat pada mikoriza, yaitu jamur yang hidup di akar tanaman kacang-kacangan atau pada liken.
Jamur berhabitat pada bermacammacam lingkungan dan berasosiasi dengan banyak organisme. Meskipun kebanyakan hidup di darat, beberapa jamur ada yang hidup di air dan berasosiasi dengan organisme air. Jamur yang hidup di air biasanya bersifat parasit atau saprofit, dan kebanyakan dari kelas Oomycetes.

3. Pertumbuhan dan Reproduksi
Reproduksi jamur dapat secara seksual (generatif) dan aseksual (vegetatif). Secara aseksual, jamur menghasilkan spora. Spora jamur berbeda-beda bentuk dan ukurannya dan biasanya uniseluler, tetapi adapula yang multiseluler. Apabila kondisi habitat sesuai, jamur memperbanyak diri dengan memproduksi sejumlah besar spora aseksual. Spora aseksual dapat terbawa air atau angin. Bila mendapatkan tempat yang cocok, maka spora akan berkecambah dan tumbuh menjadi jamur dewasa.
Reproduksi secara seksual pada jamur melalui kontak gametangium dan konjugasi. Kontak gametangium mengakibatkan terjadinya singami, yaitu persatuan sel dari dua individu. Singami terjadi dalam dua tahap, tahap pertama adalah plasmogami (peleburan sitoplasma) dan tahap kedua adalah kariogami (peleburan inti). Setelah plasmogami terjadi, inti sel dari masing-masing induk bersatu tetapi tidak melebur dan membentuk dikarion. Pasangan inti dalam sel dikarion atau miselium akan membelah dalam waktu beberapa bulan hingga beberapa tahun. Akhimya inti sel melebur membentuk sel diploid yang segera melakukan pembelahan meiosis.
4. Peranan Jamur
Peranan jamur dalam kehidupan manusia sangat banyak, baik peran yang merugikan maupun yang menguntungkan. Jamur yang menguntungkan meliputi berbagai jenis antara lain sebagai berikut.
a. Volvariella volvacea (jamur merang) berguna sebagai bahan pangan
berprotein tinggi.
b. Rhizopus dan Mucor berguna dalam industri bahan makanan, yaitu
dalam pembuatan tempe dan oncom.
c. Khamir Saccharomyces berguna sebagai fermentor dalam industri
keju, roti, dan bir.
d. Penicillium notatum berguna sebagai penghasil antibiotik.
e. Higroporus dan Lycoperdon perlatum berguna sebagai dekomposer.
Di samping peranan yang menguntungkan, beberapa jamur juga mempunyai peranan yang merugikan, antara lain sebagai berikut.
a. Phytium sebagai hama bibit tanaman yang menyebabkan penyakit
rebah semai.
b. Phythophthora inf'estan menyebabkan penyakit pada daun tanaman
kentang.
c. Saprolegnia sebagai parasit pada tubuh organisme air.
d. Albugo merupakan parasit pada tanaman pertanian.
e. Pneumonia carinii menyebabkan penyakit pneumonia pada paru-paru
manusia.
f. Candida sp. penyebab keputihan dan sariawan pada manusia.

Nama Lokal=Nama Latin Tumbuhan



a re' = Vigna dalzelliana

acerola' = Malpighia glabra

Adas anis. = Clausena anisum-olens merr

Adas = Foeniculum vulgare mill

Adem ati = Litsea chinensis lamk

adzuki bean' = Vigna angularis

Air mancur = Jacobinia carnea (lindl.)Nichols

Akalifa = Acalypha wilkesiana muell.arc

Akasia = Acacia sieberiana dc

Alamanda = Allamanda cathartica L.

Alang-alang = Imperata cylindrica beauv

alfalfa, lucerne = Medicago sativa

Ambre = Geranium radula cavan

Amis-amisan = Houttuynia cordata thunb

Andong = Cordyline fruticosa (l.)A.chev.

Anggrek bongko = Pholidota chinensis lindl

Anggrek kupu = Arundina chinensis bl

Anggrek tanah = Spathoglottis plicata bl

Anggrek tanah = Phaius tankerviluae (ait.bl

Anggrung = Trema orientalis bl

Anggur laut = Coccoloba uvifera L.

Anggur = Vitis vinifera L.

Angsana = Pterocarpus indica willd

Anuma. = Artemisia annua L.

Anyang-anyang = Elaeocarpus grandiflora j.e.smith

Anyelir = Dianthus superbus L.

apa-apa = Flemingia macrophylla

Apel = Malus domestica

Apel ijo = Chrysophyllum cainito L.

apel jepang = Pyrus pyrifolia

Apel = Pyrus malus L.

Apokad = Persea americana

Apokad = Persea gratissima gaertn

Arbei = Fragaria vesca L.

Arben hutan = Rubus reflexus ker

arben = Fragaria x ananassa

Arbenan. = Duchesnea indica (andr.focke

Aren, enau = Arenga pinnata (Wurmb.Merr.

Asalea = Rhododendron simsii planch

asam gelugur, mundu, asam kandis = Garcinia

Asam jawa = Tamarindus indica L.

Asam kranji = Diallum indum L.

asam-asaman = Desmanthus virgatus

Asem landa = Pithecollobium dulce (roxb.benth

Aseman = Polygonum chinense L.

Asparagus = Asparagus cochinchinensis (lour.merr

Asparagus = Asparagus officinalis L.

Awar-awar = Ficus septica burm.f

axillaris = Macrotyloma axillare

Babandotan = Ageratum conyzoides L.

bacang, asem paying = Mangifera foetida, M. pajang

Bakung = Crinum asiaticum L.

Bakungan = Hymenocallis litthoralis (jacq.salisb

Baligo = Benincasa hispida cogn

Bam ban = Donax cannaeformis (g.forst.k.schum

Bambu apus = Gigantolochloa apus kurz

Bambu kuning = Bambusa vuL.garis schrad

Bangkuwang = Pachyrrhizus erosus urb

banyonan tembaga = Microstegium ciliatum

Baret = Mimosa invisa mar

'bariuan' = Grewia asiatica

Baru cina = Artemisia vuLgaris L

Bawang daun = Allium fistulosum L.

Bawang merah = Allium cepa L.

Bawang prey = Allium porrum bl

Bawang putih. = Allium sativum L.

Bawang sabrang = Eleutherine americana merr

Bawang sebrang = Zephyranthes candida herb

Bayam dempo. = Althernanthera philoxeroides (mart.griseb

Bayam lemah = Amaranthus blitum miq

Bayam merah = Alternanthera amoena voss

Bayam ungu, = Althernanthera strigosa hask

Bayem belanda = Phvtolacca acinosa roxb

Bayem = Amaranthus caudatus rumph

Begonia = Begonia fimbristipulata hance

Begonia = Begonia glabra kuiz.ex pav

Begonia = Begonia laciniata roxb

Beluntas = Pluchea indica less

Benalu. = Henslowia frutescens champ

Benda = Artocarpus elastica reinw

Bengle = Zingiber purpureum roxb

Bereng = Musa brachycarfa backer

Berenuk = Crescentia cujete L.

Beringin = Ficus benjamina L.

Bidara = Ziziphus mauritania

Biduri = Calotropts gigantea .gbr

binjei, kemang = Mangifera caesia, M. kemanga

Bintaro = Cerbera manghas L.

bisbul = Diospyros blancoi

'black gram' = Vigna mungo

Blimbing manis = Averrhoa caramboLa L

Blimbing wuluh = Averrhoa biLimbi L

Blustru = Luffa cylindrica roem

Blustru = Luffa cylindrica roem

Brambangan = Aneilema malabaricum (L.merr

Bratawali, brotowali = Tinospora tuberculata beumee

Bribil = Galinsoga parviflora cav

brobos = Alysicarpus vaginalis

brodjo lego = Mikania cordate

Brojo lintang = Belamcanda chinensis (L.dc

Buah negeri = Passiflora edulis sims

Buah peach, persik = Prunus persica (L.batsch

Buah Samarinda = Carissa carandas L.

buffelgrass = Cenchrus ciliaris

Bugenvil = Bougainvillea glabra chois

Bulu = Ficus annulata bl

Buncis = Phaseolus vulgaris L.

Bunga altea = Althaea rosea (L.cav

Bunga Desember = Haemanthus multiflorus (tratt.martyn

Bunga kancing = Gomphrena globosa L.

Bunga karang = Hedvotis uncinella hook.et arn

Bunga lilin = Pachvstachys lutea L.

Bunga Lilj = Ulium brownii f.e.brown

Bunga madia = Thunbergia grandiflora roxb

Bunga madia = Thunbergia grandiflora roxb

Bunga pagoda = Clerodendron squamatum vahl

Bunga pukul delapan = Turnera subulata j.e.smith

Bunga Sepatu mawar = Hibiscus syriacus L.

Bungur = Lagerstroemia loudonii t.& b

Bungur = Lagerstroemia speciosa pers

buni = Antidesma bunius

Buni = Antidesma bunius (L.spreng

Burang = Trevesia sundaica miq

Cabe jawa = Piper retrofractum vahl

Cabe merah = Capsicum annum L.

Cabe rawit = Capsicum frutescens L.

Cabean = Piper sarmentosum roxb.ex hunter

Cakar ayam = Hemerocallis fulva L.

Calincing = Oxalis barrelieri L.

Camcao = Cylea barbata miers

Campaka = Michelia champaka L.

Cangkring = Erythrina fusca lour

'canistel' = Pouteria campechiana

Cantik manis = Portulacca grandiflora hook

caribbean stylo = Stylosanthes hamata

Ceguk = Quisqualis indica L.

Cemara kipas = Thuja orientalis L.

Cemara = Casuarina equisetifolia L.

Cempaka mulya = Michelia figo (lour.spreng

cempedak = Artocarpus integer

Cempoko gondok = Talauma candollii bl

Cendana = Santalum album L.

Cengkeh = Eugenia aromatica o.k

centurion = Centrosema pascuorum

Ceplikan = Ruellia tuberosa L.

Ceplukan blungsun = Passiflora foetida L.

Ceplukan = Physalis peruviana L.

Cerakin = Croton tiglium L.

ceremai Belanda = Eugenia uniflora

Ceremai = Phyllanthus acidus (L.) skeells

ceri Brazil = Eugenia dombeyi

ciko mama = Pouteria sapota

Ciplukan blungsu = Passiflora foetida L.

Ciplukan = Physalis angulata L.

Codo = Elaeagnus loureirii champ

Coklat = Theobroma cacao L.

Cola = Cola nitida a.chev

Congcong belut = Bridelia ovata decne

cupa, rambai, menteng, mafai setambun = Baccaurea

Dadap ayam = Erythrina variegata L.

Dadap bong = Erythrina microcarpa k.& v

Dadap serep = Erythrina lithosperma miq

damar kaca = Shorea javanica Koord. & Valeton

damar = Agathis dammara (LambertRich.

Damar = Agathis dammara warb

Daun bludu = Hedyotis capitellata wall.ex.g.don

Daun dewa = Gynura procumbens back

Daun dolar = Ficus pumila L.

Daun duduk = Desmodium triquetrum

Daun encok = Plumbago zeylanica L.

Daun ivi, = Hedera helix L.

Daun jinten = Coleus amboinicus lour

Daun kupu-kupu = Bauhinia tomentosa L.

daun lebar = Chamaecrista rotundifalia

Daun lumut = Marantha leuconeura L.

daun mules = Desmodium triflorum

Daun perak = Episcia reptans mart

Daun persik. = Daedalacanthus roseus t.anders

Daun putri = Mussaenda pubescens ait.f

Daun ungu = Graptophyllum pictum griff

Daun urat = Plantago major L.

Daunseribu = Achillea millefolium L.

Daunseribu = Achillea santolina L.

Delima = Punica granatum L.

Dempul lelet = Glochidion rubrum bl

desmodium daun hijau = Desmodium intortum

desmodium = Desmodium heterocarpon ssp ovalifolium

Dewandaru = Eugenia uniflora L.

Digitalis = Digitalis purpurea L.

Dillenia = Dillenia philippinensis rolfe

Dlingo = Acorus calamus L.

Drakaena = Dracaena sanderiana vand.ex L.

Druju = Argemone mexicana L.

Dubois = Duboisia leichardtii f.moeller

Duku = Lansium domesticum corr

duku, langsat = Lansium domesticum

Duri tentong = Opuntia elatior mill

Durian = Durio zibethinus Murr.

duwet = Syzygium cumini

Eceng gondok = Eichhornia crassipes solms

ekaliptus = Eucalyptusalba Reinw. ex Blume

Ekor anjing. = Heliotropium indicum L.

Ekorkucing = Acalypha hispida burm.f

Elo = Ficus glomerata roxb

embacang = Mangifera altissima

Enceng-enceng = Cassia sophera L.

Enceng-enceng = Gynandropsis ginandra (L.brio

Gadung cina = Smilax zeylanica L

Gadung = Dioscorea hispida dennst

gamal = Gliricidia sepium

Gambet. = Polvgonum multiflorum thunb

Gambir laut = Clerodendron inerme (L.gaertn

gambir = Uncaria gambir (HunterRoxb.

Gandapura = Gaultheria fragrantissima auct.non wall

gandaria = Bouea macrophylla

Gandarusa = Justicia gendarussa burm.f

Gandasuli = Hedychium coronarium koen

Gandasulimerah = Hedychium angustifolium roxb

Ganyong = Canna edulis ker.

Gardenia = Gardenia mutabilis reinw

Garut = Maranta arundinacea L.

Gayam = Inocarpus edulis forst

gedang memedi = Carica pubescens

Gembolo = Dioscorea bulbifera L.

Gempur batu = Ruellia napifera zoll & mor

Gendis = Clinacanthus nutans lindau

Gendola = Basella rubra L.

Genjer = Umnocharis flava (L.buch

Genteng peujet = Quassia amara L.

Gewor = Commelina benghalensis L.

Gigil = Oichroa febrifuga lour

Ginje = Clerodendron indicum (L.o.k

Ginjean = Leonurus sibiricus L.

Girang merah. = Leea rubra bl

Girang = Leea aequata L.

Girang = Leea indica (burm.f.merr

glagah = Saccharum spontaneum

Glirisidia = Glyricidia sepium (jacq.kunth ex walp

glycine = Neonotonia wightii

Gobo = Arctium lappa L.

Gondang = Ficus variegata bl

Gowok = Eugenia polycephala miq

Grandiflorum = Solanum grandiflorum auct

grass pea = Lathyrus sativus

Grindelia = Grindelia robusta nutt.

Gringsingan = Hyptis suaveolens (L.poir

Gucen = Rubus rosaefolius smith

Gude = Cajanus cajan millspaugh

Hangkang = Palaquium leiocarpum Boerl.

Her = Coleus atropurpureus benth

Hiosiami = Hyoscyamus albus L.

ilalang = Imperata cylindrica

ilanos makro = Macroptilium longepedunculatum

Inggu = Ruta angustifolia (L.pers

Iprih = Ficus glabella bl

Irah-irahan = Cissus discolor bl

Iris = Iris pallida lamk

Jabung = Erigeron sumatrensis retz

Jagung jali = Coix lacryma-jobi L.

Jagung = Zea mays L.

Jahe = Zingiber officinale rosc

Jaka tuwa = Scoparia dulcis L.

Jalu mampang = Monstera pertusa auct

Jambe rende = Areca pumila bl

Jamblang = Eugenia cumini merr.

Jambon = Eugenia microcyma k.& v

Jambu air = Eugenia aquea burm.f

jambu air = Syzygium aqueum

Jambu biji = Psidium guajava L.

jambu bol = Syzygium malaccense

Jambu mawar = Eugenia jambos L.

jambu mawar = Syzygium jambos

jambu mete = Anacardium occidentale L.

Jambu monyet = Anacardium occidentale L.

jambu semarang = Syzygium samarangense

Janggelan = Mesona palustris bl

Jangkang = Homalocladium platycladum (f.muellbailey

Janti, jayanti = Sesbania sesban (L.merr

Jarak cina = Jatropha gossypifolia L.

Jarak kosta = Jatropha curcas L.

Jarak tintir = Jatropha multifida L.

Jarak = Jatropha podagrica hook

Jarak = Ricinus communis L.

Jarong lelaki = Stachytarpheta mutabilis vahl

Jati belanda = Guazuma ulmifolia lamk

Jati = Tectona grandis L.

Jawer kotok = Coleus blumei benth

jelutung = Dyera costulata (Miq.Hook f.

Jembirit = Tabernaemontana sphaerocarpa bl

Jenetri = Elaeocarpus ganitrus roxb

Jengger ayam = Celosia cristata L.

jengkol = Pithecellobium jiringa Prain

Jengkol = Pithecollobium lobatum benth

Jenu = Derris elliptica (roxb.)8enth

Jeruju = Acanthus ilicifolius L.

jeruk bali = Citrus maxima

Jeruk bali = Citrus maxima merr

jeruk kasturi = Citrofortunella microcarpa

Jeruk kates = Atalantia missionis oliv

Jeruk keprok = Citrus nobilis lour

jeruk keprok = Citrus reticulata

Jeruk kingkit = Triphasia trifoliata dc

jeruk manis = Citrus sinensis

jeruk nipis = Citrus aurantifolia

Jeruk nipis = Citrus aurantium (aurantifolia)

Jeruk purut = Citrus hystrix dc

Jeruk sitrun = Citrus medica L.

Jinten hitam = Nigella sativa L.

Johar = Cassia siamea lamk

Joho = Terminalia bellirica (gaertn)roxb

Jombang = Sonchus asper vill

Jombloh = Gynura crepidioides benth

Jrembak-jrembakan = Cardamine flexuosa with

Jukut ibun = Drymaria hirsuta bartl

jukut kidang = Centotheca latifolia

Kaca piring = Gardenia augusta merr

kacang arab = Cicer arietinum

kacang babi = Vicia faba

kacang batang = Macroptilium lathyroides

kacang bogor = Vigna subterrania

Kacang emas = Phaseolus lunatus L.

kacang gude = Cajanus cajan

Kacang hijau = Phaseolus radiatus L.

kacang hijau = Vigna radiata

Kacang kapri = Pisum sativum L.

kacang meongan = Aeschynomene americana

kacang merah/kacang panjang/kacang tunggak = Vigna unguiculata

Kacang panjang = Vigna sinensis (l.savi ex hassk

kacang parang = Canavalia ensiformis

kacang pinto = Arachis pintoi

kacang rimpang = Arachis glabrata

Kacang ruji = Phaseolus calcaratus roxb

kacang tanah = Arachis hypogaea

Kacang tanah = Arachis hypogaea L.

kacang uci = Vigna umbellata

kaimi = Desmodium incanum

Kaki kuda = Centella asiatica urb.

Kalatea batik = Calatea lietzei e.morren

kaliandra = Calliandra calothyrsus

Kaliandra = Calliandra haematocephala hassk

kalopo = Calopogonium caeruleum

kalopo = Calopogonium mucunoides

Kamboja merah = Plumeria rubra L.

Kangkung hutan = Ipomoea fistulosa mart.ex.cholsy

Kangkung = Ipomoea aquatica forsk

Kapai besar. = Lygodium japonicum (thunb.sw

Kapas cinde = Asclepias curassavica L.

Kapas = Gossypium arboreum L.

Kapitatum = Clerodendron capitatum schum.& thou

Kapri = Pisum sativum

kapuk = Ceiba pentandra Gaertn.

Kapulaga sabrang = Elettaria cardamomum (L.maton

Kapulaga = Amomum cardamomum willd

kapurbarus = Dryobalanopssumatrensis (J.F. GmelinKosterm

Kara bendo = Canavalia ensiformis (l.dc

Kara benguk = Mucuna pruriens dc

Kara = Dolichos lablab l.b

Karet = Ficus elastica nois.ex bl

Katak dewol = Dioscorea pentaphylla L.

Kate mas = Euphorbia heterophylla L.

Katuk = Sauropus androgynus merr

kawista = Limonia acidissima

Kayu angin = Usnea misaminensis (vain.not

Kayu apu = Pistia stratiotes L.

Kayu itam = Guatteria rumphii bl

Kayu kuning = Arcangelisia flava merr

Kayu lanang = Khaya sinegalensis L.

Kayu lanang = Oroxylum indicum (L.vent

Kayu nasi. = Maesa perlarius (lour.merr

Kayu ni = Berberis fortune!lindl

Kayu putih = Eucalyptus alba reinw

Kayu putih = Eucalyptus umbellata dum.cours

Kayu putih = Melaleuca leucadendra L.

Kayu rapet = Parameria laevigata (juss.moldenke

Kayu sapi = Pometia pinnata j.r.& g.forst

Kayu secang = Caesalpinia sappan L.

Kayu urip = Euphorbia tirucali L.

kecapi = Sandoricum koetjape

Kecapi = Sandoricum koetjape (burm.f.merr

Kecipir = Psophocarpus tetragonolobus dc

Kecombrang = Nicolaia speciosa horan

Kecubung gunung = Brugmansia suaveolens bercht.& presl

Kecubung pendek = Datura stramonium L.

Kecubung wulung = Datura metel L.

Kecubung = Brugmansia candida pers

Kecubung = Datura tatula L.

Kedawung = Parkia roxburgh!!G.don

Kedelai = Glycine max

Kedelai = Soya max piper

Kedinding = Cassia mimosoides L.

kedondong manis = Spondilas cytherea

kedondong seberang = Spondias purpurea

Kedondong = Lannea grandis engl

Kedondong = Spondias pinnata (l.f.kurz

Kedongdong laut = Nothopanax fruticosum miq

Keiumbar = Coriandrum sativum L.

Keji beling = Strobilanthes crispus bl

Keji besi = Hemigraphis rependa (L.hall.f

kekara = Macrotyloma uniflorum

Keladi = Caladium bicolor (w.ait.vent

Kelapa = Cocos nucifera L.

Kelembak = Rheum officinale baill

Kelor = Cucumis sativus L.

Kelor = Moringa oleifera lam

Kemarogan = Gymnopetalum leucostictum miq

Kembang anting-anting = Fuchsia speciosa hort

Kembang bulan = Tithonia diversifolia (hemsley)a.gray

Kembang ceplikan = Soudago virgo-aurea L.

Kembang emas = Stephanotis floribunda (r.br.brongn

Kembang kuning = Cassia surattensis burm,f

Kembang pukul empat = Mirabilis jalapa L.

Kembang sepatu = Hibiscus rosa-sinensis L.

kembang telang = Clitoria ternatea

Kembang telang = Clitoria ternatea L.

Kembang torong = Hippeastrum puniceum (lamk.o.k

Kembang wungu = Pharbitis nil (L.choisy

Kembangtorong = Hippeastrum equestre herb

Kemboja = Plumiera acuminata ait

kemenyan = Styrax benzoin Dryand.

Kemiren = Hernandia peltata meissn

Kemiri = Aleurites moluccana (L.willd

kemiri = Aleurites moluccana Willd.

Kemladean = Scurrula atropurpurea (bl.dans

Kemlandingan = Leucaena glauca benth

Kemloko = Phyllanthus emblica L.

Kemukus = Piper cubeba l.f

Kemuning = Murraya paniculata jacq

kemunting = Rhodomyrtus tomentosa

kenanga = Cananga odorata (LamkHook. f. & Thoms.

Kenanga = Canangium odoratum baill

Kenari = Canarium commune L.

Kencur = Kaempferia galanga L.

Kendal = Cordia obliqua auct

Kendung = Helicia javanica bl

Kenikir = Cosmos caudatus h.b.k.

Kenikir = Tagetes erecta L.

Kentang = Solanum tuberosum L.

Kentangireng = Coleus tuberosus benth

kenya clover = Trifolium semipilosum

Kepel = Stelechocarpus burahol (bl.)Hook.f.& th

kepel, burahol = Stelechocarpus burahol

Kepundung = Baccaurea racemosa muell.arg

Kerak nasi = Sambucus javanica reinw.ex bl

Kernbang bugang = Clerodendrum calamitosum L.

Kernbang matahari = Helianthus annus L.

kersen = Muntingia calabura

Kertau = Morus macroura miq

Kesambi = Schleichera oleosa (lour.oken

kesemek = Diospyros kaki

Kesemek = Diospyros kaki thunb

Ketela = Ipomoea batatas poir

Ketepeng cina = Cassia alata L.

Ketepeng = Cassia tora L.

KetuI = Bidens chinensis willd

Kibentili = Kickxia arborea bl

Kimpul = Xanthosoma violaceum schoot

Kina = Cinchona ledgeriana moens

Kina = Cinhona succtrubra pavon et klot

Kismis = Muehlenbeckia platyclada (f.v.muell.meissn

Kluwih = Artocarpus altilis (park.fsb

Kola leli = Zantedeschia aethiopica (L.spreng

Kola = Cola acuminata schott et endl.

komak = Lablab purpureus

Kompri = Symphytum officinale L.

konyal = Passiflora edulis

kopi gunung = Anacolosa frutescens

Kopi = Coffea arabica L.

Kopi = Coffea robusta lindl.ex de willd.

Krambilan = Biophytum sensitivum dc

Krangean = Litsea cubeba pers

Krangkong. = Ludwigia adscendens (L.hara

kratok = Phaseolus lunatus

Kremah = Alternanthera sessil1s r.br

Kremi = Portulaca quadrifida L.

Krisan = Chrysanthemum indicum L.

Krokot cina = Euphorbia prostata w.ait

Krokot = Portulaca oleracea L.

Kucing-kucingan = Acalypha indica L.

kudzu tropika, krandang = Pueraria phasealoides

Kuma-kuma = Crocus sativus L.

Kumis kucing = Orthosiphon spicatus b.b.s

kumkuat' = Fortunella

Kunci pepet = Kaempferia angustifolia rosc

Kunir putih = Kaempferia rotunda L.

Kunyit = Curcuma oomestica val.

kupi-kupi, beberetean = Rubus

Kuping gajah = Anthurium andreanum linden

Kuping macan = Saxifraga stolonifera meerb

kuweni = Mangifera odorata

Kwalot = Brucea javanica (L.merr

Kwalotan. = Bursera simaruba L.

Labu Air = Lagenaria leucantha (duch.rusby

Labu siem = Sechium edule sw

Lada = Piper njgrum L.

Laja gowah = Alpinia malaccensis (burm.f.roxb

Lampes = Ocimum sanctum L.

Landep = BarL.eria cristata L.

Landep = BarL.eria prionitis L.

Landik = Barleria lupulina lindl

Larasetu = Andropogon zizaniodes (l.)Urb

Lateng = Urtica grandidentata miq.non moris

Leci = Litchi chinensis sonn

Legetan = Spilanthes acmella murr

Legetan = Synedrella nodiflora gaertn

Legundi = Vitex trifolia L.

Lemon = Limonia acidissima auct.non L.

Lempuyang gajah = Zingiber zerumbet sm

Lempuyang wangi = Zingiber aromaticum val

Lempuyang = Zingiber amaricans bl

lengkeng = Dimocarpus longan

Lengkeng = Euphoria longana lamk

Lengkuas merah = Alpinia purpurata k.schum

Leng-lengan. = Leucas lavandulifolia smith

lentil = Lens culinaris

Lerak = Sapindus rarak dc

Lici = Litchi chinensis

Lidah ayam = Polygala glamerata lour

Lidah buaya = Aloe ferox miller

Lidah tiong. = Hedyotis diffusa willd

Lidah ular = Oldenlandia corymbosa L.

limau gedang = Citrus x paradisi

llat-ilatan = Ficus callosa willd

lles-iles = Amorphophallus variabilis bl

Lobak = Raphanus sativus L.

Lobelia = Lobelia inflata L.

Lobi-lobi. = Flaucortia inermis roxb

lokwat = Eriobotrya japonica

Lokwat = Eriobotrya japonica (thumb.lindl

Lontar = Borassus flabellifer L.

Luteng = Hydnocarpus anthelmintica pierre

Luteng = Taraktogenos kurzii king

Mahkota duri = Euphorbia milli ch.des moulins

Mahoni = Swietenia mahagoni jacq

maja = Aegle marmelos

makadamia = Macadamia hildebrandii V. St.

makadamia = Macadamia integrifolia

Makutadewa = Phaleria macrocarpa (scheffboerl

mangga bemban = Mangifera pentandra

mangga pari = Mangifera laurina

Mangga = Mangifera indica L.

Manggis = Gabcinia mangostana L.

manggis = Garcinia mangostana

Mangkudu = Morinda citrifolia L.

Manis jangan = Cinnamomum burmani bl.

Manis rejo = Vassinium varingiaefolium (bl.miq

Manon = Helminthostachys zeylanica hook

Markisa = Passiflora quadrangularis L.

Masoyi = Massoia aromatica becc

Mata ayam. = Ardisia crenata roxb

matoa = Pometia J.R. Foster & J.G. Foster

Mawar merci = Rosa multiflora L.

Mawar = Rosa chinensis jacq

Mawar = Rosa galica L.

Mbacang = Mangifera foetida lour

Melati kosta. = Brunsfelsia uniflora (pohl.d.don

Melati mayang. = Ligustrum sinense lour

Melati = Jasminum sambac (l.)W.ait

melinjo = Gnetum gnemon L.

Melon = Cucumis melo L.

Meniran = Phyllanthus niruri L.

Meniran = Phyllanthus urinaria L.

Menta = Mentha crispa rumph

Menta = Mentha meroinah back.ex ochse & back

Menta = Mentha piperita L.

Menting = Cassia occidentalis L.

Merakan = Caesalpinia pulcherrima (L.)Swartz

Mimba = Azadirachta indica a.juss

Mindi = Melia azeoarach L.

mittikelu' = Vigna aconitifolia

Mojo legi = Aegle marmelos (L.Corr

Mondokaki abang = Tabernemontana pardacaqui poir

Mondokaki = Tabernaemontana divaricata r.br

Mrambos hijau = Hibiscus sabdariffa L.

Mrambos merah = Hibiscus radiatus cav

Mrico kepyar = Ochna kirki1 oliver

Mrico kepyar = Phytolacca americana L.

Mrico lolot = Piper lolot c.dc

Mulwo = Annona reticulata L.

Mundu = Garcinia dulcis kurz

Mungsi arab = Artemisia cina berg.

Murbei = Morus alba L.

Nagasari = Messua ferrea L.

namnam = Cynometra cauliflora

Namnam = Cynometra cauliflora L.

Nampu hijau = Alocasia cucculata (lour.schoot

Nampu = Homalomena javanica v.a.v.r

Nanas Belanda = Sansevieria trifasciata prain

Nanas kerang = Rhoeo spathacea swartz

Nanas = Ananas comosus merr

Nanas-nanasan = Billbergia nutans wend.ex regel

nangka = Artocarpus

nangka = Artocarpus heterophyllus

nangka = Artocarpus heterophyllus Lam.

Nangka = Artocarpus integra merr

Nasturtium = Tropaeolum majus L.

nenas = Ananas comosus

Ngokilo = Strobilanthes laevigatus clarck

Nilam = Pogostemon cablin benth

Nipah = Nypa fruticans Wurmb.

Njari = Sonchus javanicus jungh

Nona makan sirih = Clerodenoron thomsonae balf.f

Nusa indah = Mussaenda phylippica L.

Nyamplung = Calophyllum inophyllum L.

okari' = Terminalia kaernbachii

Oleande = Nerium oleander L.

Oleander = Nerium indicum mill

Oleander = Thevetia peruviana (pers.k.schum

Orang-aring = Tridax procumbens L.

Orang-artng = Eclipta alba l.hassk

Origanum = Origanum vulgare L.

Orok-orok hutan = Flemingia congesta roxb

orok-orok lembut = Crotalaria juncea

Orok-orok sapi = Crotalaria striata dc

Orok-orok = Crotalaria anagyroioes h.b.k

Ototan = Ajuga reptans bugle

Otot-ototan = Plantago lanceolarta L.

Pacar banyu = Impatiens platypetala lindl

Pacar cina = Aglaia odorata lour

Pacar kuku = Lawsonia inermis L.

Pacing hias = Costus malortieanus wendl

Pacing = Costus megalobrachtea k.schum

Pacing = Costus speciosus smith.

Pacing = Costus spiralis rosc

padi burung = Echinochloa crus-galli

Padi = Oryza sativa L.

Pakis haji = Alsophila glauca (bl.j.sm

Pakis haji = Cycas rumphii miq

Paku andam = Dicranopteris dichotoma (thunb.bernh

Paku ekor tupai. = Lepidogrammatis rostrata (bedd.ching

Paku kawat. = Lvgodium scandens (L.sw

Paku pandan = Asplenium prolongatum hook

Paku pecut = Pteris ensiformis burm

Paku pedang. = Microsorium buergerianum (miq.ching

Paku rane = Selaginella doederlinii hieron

Paku sarang burung = Neottopteris nidus (L.J.smith

Paku sepat = Nephrolepis cordifolia (L.presl

Paku tanah. = Lindsaea orbiculata (lamk.mett

Paku tanjung = Diplazium esculentum swartz

Pala = Myristica fragrans houtt

Palikan kebo = Euphorbia hirta L.

Palmarosa = Andropogon martini roxb

Pandan bidur = Pandanus bidur jungh.ex miq

Pandan kecil = Pandanus polycephalus lamk

Pandan kowang = Pandanus furcatus roxb

Pandan wangi = Pandanus amaryllifolius roxb

Pandan = Pandanus tectorius soland.ex park

Panili = Vanilla planifolia andrew

Pare belut = Trichosanthes anguina L.

Pare = Momordica charantia L.

Parijoto. = Medinella speciosa L.

Patah tulang = Pedilanthus pringlei robins

Paveta = Pavetta indica L.

'pejibaye' = Bactris gasipaes

Penawar jambe = Cycas revoluta thunb

pepaya = Carica papaya

Pepaya = Carica papaya L.

Peperomia = Peperomia pellucida kunth

Peru balsem = Myroxylon balsamum harms

petai cina, lamtoro = Leucaena leucocephala

petai = Parkia speciosa Hassk

Pete = Parkia speciosa hassk

Peterseli = Petroselinum sativum hoffm

Picisan = Cycloporus nummularifolius c.chr.

'pili' = Canarium ovatum

Pinang = Areca catechu L.

Pinten = Dicliptera chinensis ness

Pinus = Pinus merkusii jungh.& de vr

Piretrum = Pvrethrum cinerariaefolium trev

Pisang hias = Heliconia colinsiana

Pisang ungu = Musa acuminata colla

pisang = Musa

Plasa = Butea monosperma (lamk.taub

plikatulum = Paspalum plicatulum

Plumbago = Plumbago capensis thunb

Pohon mangkok = Nothopanax scutellarium merr

Pohon sapu tangan = Maniltoa granoiflora scheff

Poko = Mentha arvensis L.

Poncosudo = Jasminum pubescens willd

Ponon kamfer = Cinnamomum camphora (L.presl

Posor = Pseudoranthemum diversifolium mio

Prabu kenyo = Passiflora lunata willd

Prana jiwa = Euchresta horsfieldii (lesch.benn

Prasman = Eupatorium triplinerve vahl

Preh = Ficus ribes reinw

Pucung = Pangium edule reinw

Pule pandak = Rauwolpia verticillata lour

Pule = Alstonia macrophylla wall.ex g.don

Pulu pandak = Rauwolfia serpentina benth

Puluian = Urena lobata L.

Puring = Codiaeum variegatum bi.

Purwaceng = Pimpinella alpina k.d.s

Purwoceng gunung = Artemisia lactiflora wall

Puspa = Schima noronhae reinw

Putat = Barringtonia spicata bl

Puteran = Helicteres isora L.

putri malu = Mimosa pudica

Puyan = Aristolochia debile sieb.et zucc

Racunan = Euphorbia pulcherrima willd

Rambutan = Nephelium lappaceum L.

Rampelas = Ficus ampelas burm.f

Randa nunut = Drymaria cordata willd

Randu = Ceiba pentandra gaertin

Rane = Selaginella unsinata (desv.spring

Ranggis (Jawa = Lonicera japonica thunb

Ranggitan = Rubia cordifolia L.

rangkas = Vaccinium

Ranti = Solanum nigrum L.

Remek watu. = Hedyotis aur1cular1a L.

rukam = Flacourtia rukam

Rukam = Flacourtia rukam zoll.& mor

Ruku-ruku utan = Hyptts suaveolens (L.poit

Rumex = Rumex acetosa L.

rumput australi = Paspalum dilatatum

rumput awis = Thysanolaena latifolia

rumput bahia = Paspalum notatum

rumput bambu = Arundinaria pusilla

Rumput bambu = Pogonatherum crinitum (thunb.kunth

Rumput bayam = Corchorus acutangulus lamk

rumput bebek = Echinochloa colona

rumput benda laut = Panicum repens

rumput benggala = Panicum maximum

rumput bermuda, rumput grinting = Cynodon dactylon

rumput bintang = Cynodon nlemfuensis

Rumput bolon = Equisetum debile roxb

rumput bunga putih = Asystasia gangetica

rumput ceker ayam = Digitaria ciliaris

rumput columbus = Sorghum x almum

rumput cori = Brachiaria subquadripara

rumput digit = Digitaria milanjiana

rumput ekor kucing = Pennisetum polystachion

rumput embun = Bothriochloa pertusa

rumput emprit-empritan = Eragrostis tenella

rumput gajah = Pennisetum purpureum

rumput gamba = Andropogon gayanus

Rumput ganepo = Salvinia natans (L.all

Rumput gelam = Polygonum cuspidatum siep.et zucc

rumput guatemala = Tripsacum andersonii

rumput guinea ramping = Panicum maximum var. trichoglume

rumput hindi = Dichanthium annulatum

rumput italia = Paspalum distichum

Rumput jeboran = Commelina nudiflora L.

Rumput kawat. = Lycopodium cernuum L.

Rumput kelurut. = Lophatherum gracile brongn

rumput kemarau = Ischaemum muticum

rumput kemuncup = Chrysopogon aciculatus

Rumput kenop. = Kyllinga monocephala rottb

rumput kerbau derapah, kaci = Desmodium heterocarpon

rumput kerbau = Paspalum conjugatum

rumput ketam = Stenotaphrum secundatum

rumput kikuyu = Pennisetum clandestinum

rumput kinangan = Paspalum scrobiculatum

Rumput kipas = Selaginella tamarisc1na (bauv.spring

rumput koronivia = Brachiaria humidicola

rumput kumpai = Hymenachne acutigluma

rumput manila = Zoysia matrella

rumput melayu = Ischaemum magnum

Rumput merakan = Themeda arguen (L.hack

rumput musim panas hijau = Brachiaria distachya

rumput padang = Ischaemum ciliare

rumput pahit = Axonopus compressus

rumput pait = Ottochloa nodosa

rumput palisade = Brachiaria brizantha

rumput pangola = Digitaria eriantha

rumput para = Brachiaria mutica

Rumput putih = Chlorophytum comosum (thunb.baker

rumput randan = Ischaemum rugosum

rumput rhodes = Chloris gayana

rumput ruzi = Brachiaria ruziziensis

rumput sabi = Urochloa mosambicensis

rumput sarang buaya = Ischaemum timorense

rumput sinyal = Brachiaria decumbens

rumput sisik betok = Desmodium heterophyllum

rumput sudan = Sorghum x drummondii

rumput tapak jalak = Dactyloctenium aegyptium

rumput tombak, merakan = Heteropogon contortus

rumput udang = Eragrostis unioloides

rumputmerakan lanang = Themeda triandra (

'runner bean' = Phaseolus coccineus

Rusmarin = Rosmarinus ofrcjnalis L.

Saga = Abrus precatorius L.

sagu = Metroxylon sagu Rottboel

Salah nyowo = Poligonum barbatum L.

Salah nyowol = Jussieua erecta L.

'salak kumbar' = Salacca wallichiana

Salak = Salacca edulis reinw

salak = Salacca zalacca

Salam = Eugenia polyantha wight

Salfia = Salvia coccinea juss

Salfia = Salvia splendens sello

Saliyah = Rhododendron mucronatum bl.g.don

Sambang colok = Aerva sanguinolenta bl

Sambang darah = Excoecaria bicolor hassk

Sambang darah = Hemigraphis colorata hall.f

Sambeng = Lasia spinosa (L.thw

Samber lilen = Strobilanthes dyerianus mast

Sambiloto = Andrographis paniculata nees

sanagori = Codariocalyx gyroides

Sangketan = Achyranthes aspera L.

Sangketan = Achyranthes bidentata blume

Sangketan = Moschosma polystachium benth

Sangsri = Celosia argentea L.

sarikaya = Annona squamosa

'sauge' = Finchia chloroxantha

Sawi belanda. = Lactuca indica L.

Sawi India = Lactuca indica L.

Sawi lemah = Nasturtium indicum d c

Sawi putih = Brassica chinensis L.

Sawi = Brassica juncea (L.chern

sawo duren = Chrysophyllum cainito

sawo hitam = Diospyros digyna

sawo manila = Manilkara zapota

sawo putih = Casimiroa edulis

Sawo = Manilkara kauki dub

Sawomanila = Achras zapota L.

Sayor putih = Pisonia sylvestris t.& b

Sedap malam = Cestrum nocturnum L.

Segawesabrang = Adenanthera pavonina

Selasih = Ocimum basilicum L.

Selat = Lactuca sativa L.

Seledri = Apium graveolens L.

Seligi = Phyllanthus buxifolius muell.arg

semanggi landa = Trifolium repens

semanggi = Desmodium uncinatum

Semanggi = Hydrocotyle sibthorpioides lamk

Semanggi = Marsilea crenata presl

Semanggi = Oxalis corniculata linn

Semangka = Citrullus vulgaris schrad

Semboja Jepang = Euphorbia plumerioides teysm.ex hassk

Sembukan = Paederia foetida L.

Sembung kuwuk = Blumea lacera dc

Sembung = Blumea balsamifera dc

Senggani = Melastoma polyanthum bl

Senggugu = Clerodendron serratum spreng

Sengon laut = Albizzia falcataria (L.Fosberg

Senopodi = Chenopodium ambrosioides L.

Sente = Alocasia macrorrhiza schott

Senting = Cassia laevigata willd

sentro = Centrosema pubescens

Senu = Pipturus incanus (bl.wedd

Sere = Andropogon citratus dc

Sere = Andropogon nardus L.

SerpJIi = Thymus serphyllum L.

Seruni = Wedelia calendulacea less

setaria, sekoi = Setaria sphacelata

Seuseureuhan = Piper aduncum L.

Sidaguri = Sida rhombifolia L.

Sidawayah = Woodfordia floribunda salisb

Silibum = Silybum marianum (L.gaertner

Simbar layangan = Drynaria sparsisora moore

Simbar menjangan = Platycerium bifurcatum c.chr

Simbar pedang = Microsorium fortunei (mooreching

Sinyo nakal. = Ddranta repens auct.non jacq

sipadi = Ficus subcordata

siratro = Macroptilium atropurpureum

Sirih = Piper betle L.

sirsak = Annona muricata

sitrun = Citrus medica

Soka = Ixora coccinea L.

Solidago = Solidago lepida dc

Som jawa = Talinum triangulare willd

Som = Talinum paniculatum gaertn

Songgo langit = Quamoclit pinnata bojer

Sono keling. = Dalbergia latifolia roxb

Sosor bebek = Kalanchoe daigremontiana dc

Sosor bebek = Kalanchoe integre (medik)o.k

Sosor bebek = Kalanchoe laciniata (L.dc

Sosor bebek = Kalanchoe pinnata pers

Sri Rejeki = Oieffenbachia seguine (jacq.schott

Srigading = Nvctanthes arbor-tristis L.

Srikaya = Annona muricata L.

Srikaya = Annona squamosa L.

Stepania = Stepania hernandifolia (willd.walp

Stevia = Stevia rebaudiana bertonii m

Stropanti = Strophantus gratus (bth.baill

stylo perduan = Stylosanthes scabra

stylo = Stylosanthes guianensis

Suji = Pleomele angustifolia n.e.brown

Suket tulangan = Eleusine indica (L.gaertn

sukun = Artocarpus altilis

sukun = Artocarpus altilis (Park.Fosberg

Sukun = Artocarpus communis forst

Sumba kling = Bixa orellana L.

Suplir = Adiantum cuneatum langs.& fisch

Suruhan = Peperomia pellucida (l.h.b.k

Susudu = Euphorbia antiquarum L.

Suweg = Amorphophallus campanulatus bl

Tabat barito = Ficus deltoidea jack

Taiwan beauty = Cuphea hyssopifolia h.b.k

Tales = Colocasia esculenta schott

Tali putri = Cassytha filiformis L.

Talok = Muntingia calabura L.

Tanjung = Mimusops elengi L.

Tapak doro = Vinca rosea u

Tapak liman = Elephantopus scaber L.

Taraksakum = Taraxacum officinale wiggers

tarisi = Albizia lebbeck

Tarum = Indigofera sumatrana gaertn

Tebu = Saccharum officinarum L.

Tegari = Dianella montana bl

Teh kembang = Matricaria chamomilla L.

Teh = Camellia sinensis (L.)O.k

Teh-tehan merah = Acalypha microphylla L.

Tekelan = Eupatorium riparium reg.

Teki = Cyperus rotundus L.

Teki = Kyllinga brevifolia rottb

Tekomaria = Tecomaria capensis spach

Telasihan = Cinnamomum partenoxylon (jack.meissn

Tembakau India = Lobelia nicotiana L.

Tembakau = Nicotiana tabacuwi L.

Tembelek = Lantana camara L.

Tempuh wiyang = Emilia sonchifolia dc

Tempuyung = Sonchus arvensis L.

Temu giring = Curcuma heyneana val

Temu ireng = Curcuma aeruginosa roxb.

Temu kunci = Boesenbergia pandurata (roxb.)Schlecht

Temu lawak = Curcuma xanthorrhiza roxb

Temu mangga = Curcuma mangga val

Temu putih = Curcuma zedoaria (berg.roscoe

tengkawang = Shorea spp.

'tepary bean' = Phaseolus acotifolius

Tepussigung = Achasma coccineum val

terap = Artocarpus odoratissimus

Terate putih = Nymphaea alba L.

terong belanda = Cyphomandra betacea

Terong cepoka = Solanum torvum swartz

Terong mandras = Cyphomandra botacea sendtn

Terong ngor = Solanum indicum L.

Terong siam = Solanum sanitwongsei L.

Terong susu = Solanum mammosum L.

Terong teter = Solanum verbacifolium set.w

Terong = Solanum melongena L.

Terri = Thymus vulgaris L.

Tikusan = Clausena excavata burm.f.

timunan = Leptochloa chinensis

Timun-timunan = Trichosanthes cucumeroides maxim

tinloy = Chrysopogon orientalis

Tolod = Isotoma longiflora (L.presl

townsville stylo = Stylosanthes humilis

Trembesi = Pithecolobium saman benth

Trengguli = Cassia fistula L.

'tulip' = Gnetum costatum

turi rawa = Aeschynomene falcata

Turi = Sesbania grandiflora pers

Ubi kates = Ipomoea cairica (L.sweet

Ubi singkong = Manihot utillissima pohl

Umyung = Gynura aurantiaca o c

Uwi = Dioscorea alata L.

Uyah-uyahan = Ficus quersifolia roxb

uyung = Schefflera octophylla (lour.harms

Valerian = Valeriana officinalis L.

Verbaskum = Verbacum thapsus L.

vigna menjalar = Vigna parkeri

Viola = Viola hirta L.

Viola = Viola odorata L.

Waluh = Cucurbita moschata durch

wampi' = Clausena lansium

Waron = Abelmoschus moschatus medik

Waru gombong = Hibiscus similis bl

Waru lengis = Hibiscus tiliaceus L.

Wedahan = Dichrocephala auriculata (thunb.druce

Weru = Albizzia procera (roxb.benth

Wewehan = Monochoria vaginalis (burm.f.presi

Widosari = Ipomoea digitata L.

Wijaya kusuma = Hylocreus undatus (haw.)Britt.et rose

Wijen = Sesamum indicum L.

Wora-wari gantung. = Hibiscus schizopetalus (mast.)Hook.f

Wortel = Daucus carota L.

Wuluhan = Panicum palmifouum willd

Zebrina = Zebrina pandula schnizl