Biology Update:
05.35
Otot Jantung
Otot jantung tersusun dari sel-sel otot yang mirip dengan otot lurik namun otot jantung mempunyai percabangan. Sel-sel otot jantung mempunyai banyak inti dan terletak di tengah serabut.Otot jantung bekerja secara teratur, tidak cepat dan tidak mengikuti kehendak kita.Otot jantung mempunyai keistemawaan yaitu bentuknya lurik tetapi bekerja seperti otot polos yaitu di luar kesadaran atau di luar perintah otak. Kerja ototo ini dipengaruhi oleh saraf autonom. Otot jantung membentuk dinding jantung sehingga jantung bekerja seumur hidup manusia. Kerja otot jantung tidak dipengaruhi kehendak kita.
Otot jantung memiliki sifat bekerja secara terus-menerus tanpa henti. Pergerakannya tidak dipengaruhi sinyal saraf pusat. Jaringan otot ini hanya terdapat pada lapisan tengah dinding jantung. Strukturnya menyerupai otot lurik, meskipun begitu kontraksi otot jantung secara refleks serta reaksi terhadap rangsang lambat. Fungsi otot jantung adalah untuk memompa darah ke luar jantung.
Perbandingan otot jantung dengan otot-otot lainnya
Otot jantung memiliki sifat bekerja secara terus-menerus tanpa henti. Pergerakannya tidak dipengaruhi sinyal saraf pusat. Jaringan otot ini hanya terdapat pada lapisan tengah dinding jantung. Strukturnya menyerupai otot lurik, meskipun begitu kontraksi otot jantung secara refleks serta reaksi terhadap rangsang lambat. Fungsi otot jantung adalah untuk memompa darah ke luar jantung.
Perbandingan otot jantung dengan otot-otot lainnya
Labels:
Anmorf
05.31
Otot lurik ini juga memiliki nama lain yaitu jaringan otot rangka karena sebagian besar jenis otot ini melekat pada kerangka tubule. Kontraksinya menurut kehendak kita dan di bawah pengaruh saraf sadar.
Dinamakan otot lurik karena bila dilihat di bawah mikroskop tampak adanya garis gelap dan terang berselang-seling melintang di sepanjang serabut otot. Oleh sebab itu nama lain dari otot lurik adalah otot bergaris melintang. Memiliki desain yang efektif untuk pergerakan yang spontan dan membutuhkan tenaga besar. Pergerakannya diatur sinyal dari sel syaraf motorik. Otot ini menempel pada kerangka dan digunakan untuk pergerakan.
Kontraksi otot lurik berlangsung cepat bila menerima rangsangan, berkontraksi sesuai dengan kehendak dan di bawah pengaruh saraf sadar.
Fungsi otot lurik untuk menggerakkan tulang dan melindungi kerangka dari benturan keras.
Perbandingan otot lurik apabila dibandingkan dengan jenis otot-otot lainnya:
Otot Lurik
Otot lurik ini juga memiliki nama lain yaitu jaringan otot rangka karena sebagian besar jenis otot ini melekat pada kerangka tubule. Kontraksinya menurut kehendak kita dan di bawah pengaruh saraf sadar.
Dinamakan otot lurik karena bila dilihat di bawah mikroskop tampak adanya garis gelap dan terang berselang-seling melintang di sepanjang serabut otot. Oleh sebab itu nama lain dari otot lurik adalah otot bergaris melintang. Memiliki desain yang efektif untuk pergerakan yang spontan dan membutuhkan tenaga besar. Pergerakannya diatur sinyal dari sel syaraf motorik. Otot ini menempel pada kerangka dan digunakan untuk pergerakan.
Kontraksi otot lurik berlangsung cepat bila menerima rangsangan, berkontraksi sesuai dengan kehendak dan di bawah pengaruh saraf sadar.
Fungsi otot lurik untuk menggerakkan tulang dan melindungi kerangka dari benturan keras.
Perbandingan otot lurik apabila dibandingkan dengan jenis otot-otot lainnya:
Labels:
Anmorf
05.29
Otot Polos
Otot polos adalah jenis otot yang dibangun oleh sel-sel otot yang terbentuk gelondong dengan kedua ujung meruncing,serta mempunyai satu inti. Jaringan otot polos mempunyai serabut-serabut (fibril) yang homogen sehingga bila diamati di bawah mikroskop tampak polos atau tidak bergaris-garis. Otot polos berkontraksi secara refleks dan di bawah pengaruh saraf otonom. Bila otot polos dirangsang, reaksinya lambat. Otot polos terdapat pada saluran pencernaan, dinding pembuluh darah, saluran pernafasan. Otot yang ditemukan dalam intestinum dan pembuluh darah bekerja dengan pengaturan dari sistem saraf tak sadar, yaitu saraf otonom.
Perbandingan otot polos apabila dibandingkan dengan jenis otot-otot lainnya
Perbandingan otot polos apabila dibandingkan dengan jenis otot-otot lainnya
Labels:
Anmorf
17.06
Calcarea (dalam latin, calcare = kapur) atau Calcispongiae (dalam latin, calci = kapur, spongia = spons) memiliki rangka yang tersusun dari kalsium karbonat.Tubuhnya kebanyakan berwarna pucat dengan bentuk seperti vas bunga, dompet, kendi, atau silinder.Tinggi tubuh kurang dari 10 cm.Struktur tubuh ada yang memiliki saluran air askonoid, sikonoid, atau leukonoid.
Calcarea hidup di laut dangkal, contohnya sycon, Clathrina, dan Leucettusa lancifer.
Berikut bentuk tipe saluran air dari porifera : askonoid, sikonoid, dan leukonoid
Calcarea
Calcarea (dalam latin, calcare = kapur) atau Calcispongiae (dalam latin, calci = kapur, spongia = spons) memiliki rangka yang tersusun dari kalsium karbonat.Tubuhnya kebanyakan berwarna pucat dengan bentuk seperti vas bunga, dompet, kendi, atau silinder.Tinggi tubuh kurang dari 10 cm.Struktur tubuh ada yang memiliki saluran air askonoid, sikonoid, atau leukonoid.
Calcarea hidup di laut dangkal, contohnya sycon, Clathrina, dan Leucettusa lancifer.
Berikut bentuk tipe saluran air dari porifera : askonoid, sikonoid, dan leukonoid
Labels:
Zoology
17.03
Demospongiae ( dalam bahasa yunani, demo = tebal, spongia = spons) memiliki rangka yang tersusun dari serabut spongin.
Tubuhnya berwarna cerah karena mengandung pigmen yang terdapat pada amoebosit.Fungsi warna diduga untuk melindungi tubuhnya dari sinar matahari.Bentuk tubuhnya tidak beraturan dan bercabang.Tinggi dan diameternya ada yang mencapai lebih dari 1 meter.Seluruh Demospongiae memiliki saluran air tipe Leukonoid.Habitat Demospongiae umumnya di laut dalam maupun dangkal, meskipun ada yang di air tawar.Demospongiae adalah satu-satunya kelompok porifera yang anggotanya ada yang hidup di air tawar.Demospongiae merupakan kelas terbesar yang mencakup 90% dari seluruh jenis porifera.
Contoh Demospongiae adalah spongia, hippospongia dan Niphates digitalis.
Demospongiae
Demospongiae ( dalam bahasa yunani, demo = tebal, spongia = spons) memiliki rangka yang tersusun dari serabut spongin.
Tubuhnya berwarna cerah karena mengandung pigmen yang terdapat pada amoebosit.Fungsi warna diduga untuk melindungi tubuhnya dari sinar matahari.Bentuk tubuhnya tidak beraturan dan bercabang.Tinggi dan diameternya ada yang mencapai lebih dari 1 meter.Seluruh Demospongiae memiliki saluran air tipe Leukonoid.Habitat Demospongiae umumnya di laut dalam maupun dangkal, meskipun ada yang di air tawar.Demospongiae adalah satu-satunya kelompok porifera yang anggotanya ada yang hidup di air tawar.Demospongiae merupakan kelas terbesar yang mencakup 90% dari seluruh jenis porifera.
Contoh Demospongiae adalah spongia, hippospongia dan Niphates digitalis.
Labels:
Zoology
17.00
Hexactinellida (Hyalospongiae)
Hexactinellida (dalam bahasa yunani, hexa = enam) atau Hyalospongiae (dalam bahasa yunani, hyalo = kaca/transparan, spongia = spons) memiliki spikula yang tersusun dari silika.Ujung spikula berjumlah enam seperti bintang.Tubuhnya kebanyakan berwarna pucat dengan bentuk vas bunga atau mangkuk.Tinggi tubuhnya rata-rata 10-30 cm dengan saluran tipe sikonoid.Hewan ini hidup soliter di laut pada kedalaman 200 – 1.000 m.Contoh Hexactinellida adalah Euplectella.
Hexactinellida
Hexactinellida (Hyalospongiae)
Hexactinellida (dalam bahasa yunani, hexa = enam) atau Hyalospongiae (dalam bahasa yunani, hyalo = kaca/transparan, spongia = spons) memiliki spikula yang tersusun dari silika.Ujung spikula berjumlah enam seperti bintang.Tubuhnya kebanyakan berwarna pucat dengan bentuk vas bunga atau mangkuk.Tinggi tubuhnya rata-rata 10-30 cm dengan saluran tipe sikonoid.Hewan ini hidup soliter di laut pada kedalaman 200 – 1.000 m.Contoh Hexactinellida adalah Euplectella.
Labels:
Zoology
16.45
Porifera dalam bahasa latin , porus artinya pori, sedangkan fer artinya membawa.Porifera adalah hewan multiseluler atau metazoa yang paling sederhana.Karena hewan ini memiliki ciri yaitu tubuhnya berpori seperti busa tau spons sehinggaporifera disebut juga sebagai hewan spons.
Ciri Tubuh
Ciri tubuh Porifera meliputi ukuran, bentuk, struktur dan fungsi tubuh.
Ukuran dan bentuk
Ukuran porifera sangat beragam.Beberapa jenis porifera ada yang berukuran sebesar butiran beras,
sedangkan jenis yang lainnya bisa memiliki tinggi dan diameter hingga 2 meter.
Tubuh porifera pada umumnya asimetris atau tidak beraturan meskipun ada yang simetris radial.
Bentuknya ada yang seperti tabung, vas bunga, mangkuk, atau bercabang seperti tumbuhan.
Tubuhnya memiliki lubang-lubang kecil atau pori(ostium).Warna tubuh bervariasi, ada yang berwarna pucat,
dan ada yang berwarna cerah, seperti merah, jingga, kuning bahkan ungu.
Struktur dan fungsi tubuh
struktur tubuh-porifera
struktur tubuh-porifera
Tubuh porifera belum membentuk jaringan dan organ sehingga porifera dikelompokkan dalam protozoa.
Permukaan luar tubuhnya tersusun dari sel-sel berbentuk pipih dan berdiding tebal yang disebut pinakosit.
Pinakosit berfungsi sebagai pelindung.Diantara pinakosit terdapat pori-pori yang membentuk saluran air yang bermuara di spongosol atau rongga tubuh.Spongosol dilapisi oleh sel “berleher” yang memiliki flagelum, yang disebut koanosit.Flagelum yang bergerak pada koanosit berfungsi untuk membentuk aliran air saru arah sehingga air yang mengandung makanan dan oksigen masuk melalui pori ke spongosol.Di spongosol makanan ditelan secara fagositosis dan oksigen diserap secara difusi oleh koanosit.Sisa pembuangan dikeluarkan melalui lubang yang disebut oskulum.
Zat makanan dan oksigen selalin digunakan oleh koanosit, sebagian juga ditransfer secara difusi ke sel-sel yang selalu bergerak seperti amoeba, yaitu amoebosit (sel amoeboid).Fungsinya pun sama yaitu mengedarkan makan dan oksigen keseluruh sel-sel tubuh lainnya.
Cara hidup dan Habitat
Porifera hidup secara heterotof.Makananya adalah bakteri dan plankton.Makanan yang masuk kedalam tubuhnya berbentuk cairan.Pencernaan dilakukan secara intraseluler di dalam koanosit dan amoebosit.Habitat porifera umumnya di laut, mulai dari tepi pantai hingga laut dengan kedalaman 5 km.Sekitar 150 jenis porifera hidup di ait tawar, misalnya Haliciona dari kelas Demospongia.Porifera yang telah dewasa tidak dapat berpindah tempat (sesil), hidupnya menempel pada batu atau benda lainya di dasar laut.Karena porifera yang bercirikan tidak dapat berpindah tempat, kadang porifera dianggap sebagai tumbuhan.
Reproduksi
Porifera melakukan reproduksi secara aseksual maupun seksual.Reproduksi secara aseksual terjadi dengan pembentukan tunas dan gemmule.Gemmule disebut juga tunas internal.Gemmule dihasilkan hanya menjelang musim dingin di dalam tubuh porifera yang hidup di air tawar.Porifera dapat membentuk individu baru dengan regenerasi.Reproduksi seksual dilakukan dengan pembentukan gamet (antara sperma dan ovum).Ovum dan sperma dihasilkan oleh koanosit.Sebagian besar Porifera menghasilkan ovum dan juga sperma pada individu yang sama sehingga porifera bersifat Hemafrodit.
Peran Porifera dalam Kehidupan Manusia
Beberapa jenis porifera seperti spongia dan hippospongia dapat digunakan sebagai spons mandi dan alat gosok.Namun, spons mandi yang banyak digunakan umumnya adalah spons buatan, bukan berasal dari kerangka porifera.Zat kimia yang dikeluarkannya memiliki potensi obat penyakit kanker dan penyakit lainnya.
Porifera
Porifera dalam bahasa latin , porus artinya pori, sedangkan fer artinya membawa.Porifera adalah hewan multiseluler atau metazoa yang paling sederhana.Karena hewan ini memiliki ciri yaitu tubuhnya berpori seperti busa tau spons sehinggaporifera disebut juga sebagai hewan spons.
Ciri Tubuh
Ciri tubuh Porifera meliputi ukuran, bentuk, struktur dan fungsi tubuh.
Ukuran dan bentuk
Ukuran porifera sangat beragam.Beberapa jenis porifera ada yang berukuran sebesar butiran beras,
sedangkan jenis yang lainnya bisa memiliki tinggi dan diameter hingga 2 meter.
Tubuh porifera pada umumnya asimetris atau tidak beraturan meskipun ada yang simetris radial.
Bentuknya ada yang seperti tabung, vas bunga, mangkuk, atau bercabang seperti tumbuhan.
Tubuhnya memiliki lubang-lubang kecil atau pori(ostium).Warna tubuh bervariasi, ada yang berwarna pucat,
dan ada yang berwarna cerah, seperti merah, jingga, kuning bahkan ungu.
Struktur dan fungsi tubuh
struktur tubuh-porifera
struktur tubuh-porifera
Tubuh porifera belum membentuk jaringan dan organ sehingga porifera dikelompokkan dalam protozoa.
Permukaan luar tubuhnya tersusun dari sel-sel berbentuk pipih dan berdiding tebal yang disebut pinakosit.
Pinakosit berfungsi sebagai pelindung.Diantara pinakosit terdapat pori-pori yang membentuk saluran air yang bermuara di spongosol atau rongga tubuh.Spongosol dilapisi oleh sel “berleher” yang memiliki flagelum, yang disebut koanosit.Flagelum yang bergerak pada koanosit berfungsi untuk membentuk aliran air saru arah sehingga air yang mengandung makanan dan oksigen masuk melalui pori ke spongosol.Di spongosol makanan ditelan secara fagositosis dan oksigen diserap secara difusi oleh koanosit.Sisa pembuangan dikeluarkan melalui lubang yang disebut oskulum.
Zat makanan dan oksigen selalin digunakan oleh koanosit, sebagian juga ditransfer secara difusi ke sel-sel yang selalu bergerak seperti amoeba, yaitu amoebosit (sel amoeboid).Fungsinya pun sama yaitu mengedarkan makan dan oksigen keseluruh sel-sel tubuh lainnya.
Cara hidup dan Habitat
Porifera hidup secara heterotof.Makananya adalah bakteri dan plankton.Makanan yang masuk kedalam tubuhnya berbentuk cairan.Pencernaan dilakukan secara intraseluler di dalam koanosit dan amoebosit.Habitat porifera umumnya di laut, mulai dari tepi pantai hingga laut dengan kedalaman 5 km.Sekitar 150 jenis porifera hidup di ait tawar, misalnya Haliciona dari kelas Demospongia.Porifera yang telah dewasa tidak dapat berpindah tempat (sesil), hidupnya menempel pada batu atau benda lainya di dasar laut.Karena porifera yang bercirikan tidak dapat berpindah tempat, kadang porifera dianggap sebagai tumbuhan.
Reproduksi
Porifera melakukan reproduksi secara aseksual maupun seksual.Reproduksi secara aseksual terjadi dengan pembentukan tunas dan gemmule.Gemmule disebut juga tunas internal.Gemmule dihasilkan hanya menjelang musim dingin di dalam tubuh porifera yang hidup di air tawar.Porifera dapat membentuk individu baru dengan regenerasi.Reproduksi seksual dilakukan dengan pembentukan gamet (antara sperma dan ovum).Ovum dan sperma dihasilkan oleh koanosit.Sebagian besar Porifera menghasilkan ovum dan juga sperma pada individu yang sama sehingga porifera bersifat Hemafrodit.
Peran Porifera dalam Kehidupan Manusia
Beberapa jenis porifera seperti spongia dan hippospongia dapat digunakan sebagai spons mandi dan alat gosok.Namun, spons mandi yang banyak digunakan umumnya adalah spons buatan, bukan berasal dari kerangka porifera.Zat kimia yang dikeluarkannya memiliki potensi obat penyakit kanker dan penyakit lainnya.
Labels:
Zoology
18.11
Ginjal berwarna merah tua, organ ini terdari dua sisi; sisi convex dan concave. Masing-masing sisi ginjal disambungkan oleh membran transparan yang disebut renal capsule, yang membantu memproteksi kedua ginjal dari infeksi dan trauma.
Ginjal terbagi atas dua area besar, yaitu :
1.Area berwarna cerah di bagian luar, renal cortex
2.Area berwarna pekat di bagian dalam, renal medulla
Di dalam medulla ada 8 atau lebih cone-shaped sections yang disebut sebagai renal pyramids. Area di antara piramid disebut renal colum.
Anatomi Ginjal dan Ekskresi
Struktur paling mendasar pada ginjal adalah nephrons. Masing-masing ginjal memiliki satu juta struktur mikroskopis ini yang berfungsi menyaring darah dan membuang limbah buangan. Pembuluh darah arteri menyalurkan darah ke ginjal setiap hari, 180 liter atau 50 galon. Ketika darah memasuki ginjal, maka ia akan disaring dan dikembalikan ke jantung melalui pembuluh darah vena.
Proses penyaringan dan pembuangan limbah dari cairan tubuh disebut ekskresi. Tubuh mempunyai empat sistem organ yang bertanggungjawab terhadap proses ekskresi ini. Sistem urinisasi adalah salah satu sistem organ dalam ekskresi. Ia bertugas membuah limbah, racun, hormon, garam, besi hidrogen, dan air yang tidak diperlukan lagi di dalam tubuh.
Ukuran Ginjal Normal
Ginjal yang normal pada orang dewasa berukuran :
Panjang: 10-13 cm (4 -5 inci)
Lebar: 5-7,5 cm (2-3 inci)
Berat: kurang lebih 150 gram
Persentase berat ginjal: 0,5% dari berat tubuh
Ukuran ginjal pada manusia sangat kecil, anatomi juga sangat sederhana, akan tetapi tanggung jawabnya terhadap kesehatan tubuh sangat besar. Jadi jagalah selalu kesehatan ginjal agar aktivitas Anda lancar.
Fungsi Ginjal
1.Membuang racun dan produk buangan/limbah dari darah. Racun di dalam darah diantaranya urea dan uric acid. Jika kandungan kedua racun ini terlalu berlebihan, akan mengganggu metabolisme tubuh.
2.Menjaga kebersihan darah dengan meregulasi seluruh cairan (aira dan garam) di dalam tubuh
3.Meregulasi tekanan darah. Ginjal menghasilkan enzim renin yang bertugas mengontrol tekanan darah dan keseimbangan elektrolisis. Renin mengubah protein dalam darah menjadi hormon angiotensis. Selanjutnya angiotensis akan diubah menjadi aldosterone yang mengabsorbsi sodium dan air ke dalam darah.
4.Mengatur keseimbangan pH darah.
5.Memproses vitamin D sehingga dapat distimulasi oleh tulang
6.Memproduksi hormon erythropoiethin yang bertugas memproduksi sel darah merah di tulang
Ginjal
Ginjal berwarna merah tua, organ ini terdari dua sisi; sisi convex dan concave. Masing-masing sisi ginjal disambungkan oleh membran transparan yang disebut renal capsule, yang membantu memproteksi kedua ginjal dari infeksi dan trauma.
Ginjal terbagi atas dua area besar, yaitu :
1.Area berwarna cerah di bagian luar, renal cortex
2.Area berwarna pekat di bagian dalam, renal medulla
Di dalam medulla ada 8 atau lebih cone-shaped sections yang disebut sebagai renal pyramids. Area di antara piramid disebut renal colum.
Anatomi Ginjal dan Ekskresi
Struktur paling mendasar pada ginjal adalah nephrons. Masing-masing ginjal memiliki satu juta struktur mikroskopis ini yang berfungsi menyaring darah dan membuang limbah buangan. Pembuluh darah arteri menyalurkan darah ke ginjal setiap hari, 180 liter atau 50 galon. Ketika darah memasuki ginjal, maka ia akan disaring dan dikembalikan ke jantung melalui pembuluh darah vena.
Proses penyaringan dan pembuangan limbah dari cairan tubuh disebut ekskresi. Tubuh mempunyai empat sistem organ yang bertanggungjawab terhadap proses ekskresi ini. Sistem urinisasi adalah salah satu sistem organ dalam ekskresi. Ia bertugas membuah limbah, racun, hormon, garam, besi hidrogen, dan air yang tidak diperlukan lagi di dalam tubuh.
Ukuran Ginjal Normal
Ginjal yang normal pada orang dewasa berukuran :
Panjang: 10-13 cm (4 -5 inci)
Lebar: 5-7,5 cm (2-3 inci)
Berat: kurang lebih 150 gram
Persentase berat ginjal: 0,5% dari berat tubuh
Ukuran ginjal pada manusia sangat kecil, anatomi juga sangat sederhana, akan tetapi tanggung jawabnya terhadap kesehatan tubuh sangat besar. Jadi jagalah selalu kesehatan ginjal agar aktivitas Anda lancar.
Fungsi Ginjal
1.Membuang racun dan produk buangan/limbah dari darah. Racun di dalam darah diantaranya urea dan uric acid. Jika kandungan kedua racun ini terlalu berlebihan, akan mengganggu metabolisme tubuh.
2.Menjaga kebersihan darah dengan meregulasi seluruh cairan (aira dan garam) di dalam tubuh
3.Meregulasi tekanan darah. Ginjal menghasilkan enzim renin yang bertugas mengontrol tekanan darah dan keseimbangan elektrolisis. Renin mengubah protein dalam darah menjadi hormon angiotensis. Selanjutnya angiotensis akan diubah menjadi aldosterone yang mengabsorbsi sodium dan air ke dalam darah.
4.Mengatur keseimbangan pH darah.
5.Memproses vitamin D sehingga dapat distimulasi oleh tulang
6.Memproduksi hormon erythropoiethin yang bertugas memproduksi sel darah merah di tulang
Labels:
Anmorf
17.54
Adalah sebuah bukaan dari rektum ke lingkungan luar tubuh. Pembukaan dan penutupan anus diatur oleh otot sphinkter. Feses dibuang dari tubuh melalui proses defekasi yang merupakan fungsi utama anus.Anus manusia terletak di bagian tengah bokong, bagian posterior dari peritoneum. Terdapat dua otot sphinkter anal (di sebelah dalam dan luar). Otot ini membantu menahan feses saat defekasi. Salah satu dari otot sphinkter merupakan otot polos yang bekerja tanpa perintah, sedangkan lainnya merupakan otot rangka
Peran:
defekasi
Ketika rektum penuh akan terjadi peningkatan tekanan di dalamnya dan memaksa dinding dari saluran anus. Paksaan ini menyebabkan feses masuk ke saluran anus. Pengeluaran feses diatur oleh otot sphinkter.
Seksualitas
Anus memiliki banyak badan akhir saraf dan merupakan daerah yang peka.
Anus
Adalah sebuah bukaan dari rektum ke lingkungan luar tubuh. Pembukaan dan penutupan anus diatur oleh otot sphinkter. Feses dibuang dari tubuh melalui proses defekasi yang merupakan fungsi utama anus.Anus manusia terletak di bagian tengah bokong, bagian posterior dari peritoneum. Terdapat dua otot sphinkter anal (di sebelah dalam dan luar). Otot ini membantu menahan feses saat defekasi. Salah satu dari otot sphinkter merupakan otot polos yang bekerja tanpa perintah, sedangkan lainnya merupakan otot rangka
Peran:
defekasi
Ketika rektum penuh akan terjadi peningkatan tekanan di dalamnya dan memaksa dinding dari saluran anus. Paksaan ini menyebabkan feses masuk ke saluran anus. Pengeluaran feses diatur oleh otot sphinkter.
Seksualitas
Anus memiliki banyak badan akhir saraf dan merupakan daerah yang peka.
Labels:
Anmorf
15.47
Rhodophyta (Ganggang Merah)
Alga ada beberapa jenis yang kesemuanya masuk dalam divisi. Salahsatunya adalah divisi Rhodophyta. Divisi ini dari segi klasifikasi taksonominya hanya terdiri dari satu kelas saja yaitu kelas Rhodophyceae. Divisi Rhodophyta memiliki ciri-ciri antara lain selnya mempunyai dinding yang terdiri dari selulose dan agar atau karagen. Rhodophyceae tidak pernah menghasilkan sel-sel berflagela. Memiliki sejumlah pigmen klorofil yang terdiri dari klorofil a dan d. Memiliki Fikobilin yang terdiri dari fikoeritrin dan fikosianin yang sering disebut pigmen aksesoris. terdapat karoten yaitu pigmen-pigmen yang terdapat dalam kloroplas. Cadangan makanan berupa tepung flaridea dan terdapat diluar kloroplas. Memiliki talus.
Hampir semuanya multiseluler, hanya 2 marga saja yang uniseluler. Talus yang multiseluler berbentuk filamen silinder ataupun helaian. Pada dasarnya talus yang multiseluler, terutama yang tinggi tingkatannya terdiri dari filamen-filamen yang bercabang-cabang dan letaknya sedemikian rupa hingga membentuk talus yang pseudoparenkhimatik. Talus umumnya melekat pada substrat dengan perantaraan alat pelekat. Pada Rhodophyta yang tinggi tingkatannya ada 2 tipe talus: monoaksial dan multiaksial.
Reproduksi pada perkembangbiakan pada divisi Rhodophyta umunya sama dengan jenis divisi lainnya dari alga. Reproduksi dapat dilakukan secara vegetatif dengan fragmentasi. Rhodopyceae membentuk bermacam-macam spora, karpospora (spora seksual), sporta, netral, monospora. Tetraspora, bispora, dan polispora.
Pergantian keturunan, pada yang tinggi tingkatannya terdiri dari 2 tipe, yaitu bifasik dan trifasik. pada tipe Bifasik inti zigot langsung mengadakan meiosis; hingga menghasilkan karposporafit haploid yang tumbuh pada gametofitnya atau inti zigot membelah mitosis hingga membentuk karposporangium yang intinya diploid inti karposporangium mengadakan meiosis dan membentuk karpospora yang haploid. Karposporofit berada pada gametofit. Pada tipe Trifasik inti zigot hanya membelah mitosis, membentuk karposporangium dengan karpospora yang diploid. Karposporofit terdapat pada gametofit, karpospora yang diploid tumbuh menjadi tetrasporofit yang diploid dan hidup bebas, tetrasporangium yang terbentuk intinya membelah meiosis dan menghasilkan 4 spora yang haploid (tertraspora). Tetraspora tumbuh menjadi gametofit. Gametofit dan tetrasporofit umumnya isomorfik.
Hampir semuanya multiseluler, hanya 2 marga saja yang uniseluler. Talus yang multiseluler berbentuk filamen silinder ataupun helaian. Pada dasarnya talus yang multiseluler, terutama yang tinggi tingkatannya terdiri dari filamen-filamen yang bercabang-cabang dan letaknya sedemikian rupa hingga membentuk talus yang pseudoparenkhimatik. Talus umumnya melekat pada substrat dengan perantaraan alat pelekat. Pada Rhodophyta yang tinggi tingkatannya ada 2 tipe talus: monoaksial dan multiaksial.
Reproduksi pada perkembangbiakan pada divisi Rhodophyta umunya sama dengan jenis divisi lainnya dari alga. Reproduksi dapat dilakukan secara vegetatif dengan fragmentasi. Rhodopyceae membentuk bermacam-macam spora, karpospora (spora seksual), sporta, netral, monospora. Tetraspora, bispora, dan polispora.
Pergantian keturunan, pada yang tinggi tingkatannya terdiri dari 2 tipe, yaitu bifasik dan trifasik. pada tipe Bifasik inti zigot langsung mengadakan meiosis; hingga menghasilkan karposporafit haploid yang tumbuh pada gametofitnya atau inti zigot membelah mitosis hingga membentuk karposporangium yang intinya diploid inti karposporangium mengadakan meiosis dan membentuk karpospora yang haploid. Karposporofit berada pada gametofit. Pada tipe Trifasik inti zigot hanya membelah mitosis, membentuk karposporangium dengan karpospora yang diploid. Karposporofit terdapat pada gametofit, karpospora yang diploid tumbuh menjadi tetrasporofit yang diploid dan hidup bebas, tetrasporangium yang terbentuk intinya membelah meiosis dan menghasilkan 4 spora yang haploid (tertraspora). Tetraspora tumbuh menjadi gametofit. Gametofit dan tetrasporofit umumnya isomorfik.
Labels:
Algology
15.44
Alga ada beberapa jenis yang kesemuanya masuk dalam divisi. Salahsatunya adalah divisi Phaeophyta. Divisi ini dari segi klasifikasi taksonominya hanya terdiri dari satu kelas saja yaitu kelas Phaeophyceae.Ciri-cirinya antara lain tubuh selalu berupa talus yang multiseluler yang berbentuk filamen, lembaran atau menyerupai semak/pohon yang dapat mencapai beberapa puluh meter, terutama jenis-jenis yang hidup di lautan daerah beriklim dingin. Set vegetatif mengandung khloroplast berbentuk bulat, bulat panjang, seperti pita; mengandung khlorofil a dan khlorofil c serta beberapa santofil misalnya fukosantin. Cadangan makanan berupa laminarin dan manitol. Dinding sel mengandung selulose dan asam alginat.
ditinjau dari reproduksi dan jenis perkembangbiakkannya. divisi Phaeophyta memiliki sel reproduksi yang motil baik zoospora ataupun zoogamet berflagela 2 buah, tidak sama panjang dan terletak dibagian lateral dari sel, bertipe whiplash dan tinsel. Reproduksi aseksual dilakukan dengan pembentukan zoospora atau aplanospora. Reproduksi seksual dilakukan secara isogami, anisogami atau oogami.
Daur hidup dari Phaeophyceae mempunyai daur hidup dengan pergantian keturunan, kecuali jenis-jenis dari bangsa Fucales. Ada tiga tipe pergantian keturunan, yaitu: isomorfik (Dictyola sp.), heteromorfik (Laminaria sp). Dan diplontik (Sargassum sp.)
Tempat hidup atau habitat divisi Phaeophyta sebagian besar hidup di laut hanya ada beberapa jenis saja yang hidup di air tawar.
Phaeophyta (Ganggang Cokelat/Pirang)
Alga ada beberapa jenis yang kesemuanya masuk dalam divisi. Salahsatunya adalah divisi Phaeophyta. Divisi ini dari segi klasifikasi taksonominya hanya terdiri dari satu kelas saja yaitu kelas Phaeophyceae.Ciri-cirinya antara lain tubuh selalu berupa talus yang multiseluler yang berbentuk filamen, lembaran atau menyerupai semak/pohon yang dapat mencapai beberapa puluh meter, terutama jenis-jenis yang hidup di lautan daerah beriklim dingin. Set vegetatif mengandung khloroplast berbentuk bulat, bulat panjang, seperti pita; mengandung khlorofil a dan khlorofil c serta beberapa santofil misalnya fukosantin. Cadangan makanan berupa laminarin dan manitol. Dinding sel mengandung selulose dan asam alginat.
ditinjau dari reproduksi dan jenis perkembangbiakkannya. divisi Phaeophyta memiliki sel reproduksi yang motil baik zoospora ataupun zoogamet berflagela 2 buah, tidak sama panjang dan terletak dibagian lateral dari sel, bertipe whiplash dan tinsel. Reproduksi aseksual dilakukan dengan pembentukan zoospora atau aplanospora. Reproduksi seksual dilakukan secara isogami, anisogami atau oogami.
Daur hidup dari Phaeophyceae mempunyai daur hidup dengan pergantian keturunan, kecuali jenis-jenis dari bangsa Fucales. Ada tiga tipe pergantian keturunan, yaitu: isomorfik (Dictyola sp.), heteromorfik (Laminaria sp). Dan diplontik (Sargassum sp.)
Tempat hidup atau habitat divisi Phaeophyta sebagian besar hidup di laut hanya ada beberapa jenis saja yang hidup di air tawar.
Labels:
Algology
10.49
Chlorophyta (Ganggang Hijau)
Alga ada beberapa jenis, yang kesemuanya masuk kedalam beberapa divisi. Salahsatunya adalah Divisi Chlorophyta Chlorophyta memiliki ciri-ciri antara lain memiliki beberapa pigmen seperti khlorofil a dan b, santofil, dan karoten, khlorofil terdapat dalam jumlah yang banyak sehingga ganggang ini berwarna hijau rumput. Hasil fotosintesis chlorophyta berupa amilum yang tersimpan di dalam kloroplas. Kloroplas pada chlorophyta berjumlah satu atau lebih dan ada yang berbentuk mangkuk, bintang, lensa, bulat, pita, spiral dan lain-lain. Selnya berinti sejati yang berjumlah satu atau lebih. Terdapat sel kembara yang mempunyai 2 atau 4 flagela yang sama panjang dan umumnya bertipe whiplash. Dinding selnya mengandung selulose. Bentuk talus dan struktur vegetatif.
Umumnya uniseluler ada yang bertipe motil/berflagela contohnya: Chlamydomonas sp., ada yang uniseluler nonmotil/kokoid contohnya: Chlorella sp. Koloni motil (sel-sel dalam koloni mempunyai flagela) contohnya Volvox sp. Koloni nonmotil (kokoid) contohnya Pediastrum sp., Hydrodictyon sp. Palmeloid contohnya Tetraspora sp. Dendroid contohnya Prasinocladus sp., filamen bercabang contohnya Cladophora sp., tidak bercabang contohnya Oedogonium sp., Spirogyra sp., heterotrikh contohnya Coleochaeta sp., Stigeoclonium sp.berbentuk helaian/lembaran yang distromatik contohnya Ulva sp. Lembaran yang monostromatik contohnya Monostroma sp., berbentuk silinder yang beruang di tengah contohnya Enteromorpha dan ada yang berbentuk sifon/spnositik contohnya Caulerpa sp. dan Codium sp.
Perkembangbiakan yang terjadi pada algae jenis divisi Chlorophyta pada umumnya sama yaitu bisa berkembang biak secara vegetatif dengan fragmentasi talusnya, secara aseksual dengan pembentukan zoospora, aplanospora, hipnospora, autospora dan secara seksual dengan isogami, Anisogami, oogami, aplanogami.
Chlorophyta dibagi menjadi 2 kelas, yaitu Chloropyceae dan Charophyceae. Menurut Smith (1955) Chlorophyceae dibagi menjadi 12 bangsa, yaitu: Volovocales, Tetrasporales, Ulothrichales, Ulvales, Schizogoniales (Prasiolales) Cladophorales, Oedogoniales, Zygnematales, Chlorococcales, Siphonales, Dasycladales dan Siphonocladales. Oleh beberapa penulis, Tetrasporales dan Volovocales sering disatukan menjadi satu bangsa, yaitu Volvocales dan Tetrasporales dianggap sebagai anak bangsa dan Volvocales. Dalam hal ini, mereka berpendapat bahwa kedua bangsa tersebut hanya mempunyai perbedaan kecil saja.
Ada peralihan yang masih belum disepakati oleh para ilmuwan terkait kelas dari Chlorophyta yaitu Charophycaea. kelas ini memiliki tubuh merupakan talus yang tegak, beruas dan berbuku-buku dan bercabang. Cabang yang pertumbuhannya tak terbatas keluar dari buku-buku tersebut dan dari setiap buku keluar cabang yang pertumbuhannya terbatas, yaitu cabang lateral (filoid) yang letaknya melingkari buku tersebut. Tubuh ini sering diliputi oleh CaCO3.
sedangkan sistem reproduksi. secara seksual: dilakukan dengan oogami. Alat kelamin betina dikelilingi benang-benang steril yang letaknya melingkar hingga membentuk spiral. Alat kelamin jantan, terdiri dari satu sel, masing-masing anteridium disatukan dalam filamen yang uniseriate dan dibungkus oleh selubung yang terdiri dari 8 sel.secara vegetatif: dengan membentuk bintang-bintang amilum dan bulbus.
Dengan melihat struktur alat kelamin dan adanya stadium protenema dalam perkembangan zigot, struktur vegetatif dari tubuhnya, maka beberapa ahli mengatakan bahwa kedudukan Chara berada antara Thallophyta dan Bryophyta. Jenis-jenis yang masih hidup adalah Chara spp dan Nitella spp kesemuanya hidup di air tawar.
Sebagian besar 90% merupakan jenis alga air tawar terdapat pula di tanah atau di dinding tembok yang lembab, di atas batang pohon dan dapat pula sebagai epifil (pada permukaan daun).
Labels:
Algology
10.21
Pergantian keturunan pada alga dapat juga terjadi. Yang pertama adalah pergantian keturunan haplobiontik yang terdiri dari pergantian keturunan yang haplontik dan diplontik. Dan yang kedua adalah dengan pergantian keturunan yang isomorfik dan heteromorfik
Pigmen lain yang terdapat di dalam sel-sel alga antara lain Fikosianin yaitu pigmen alga yang berwarna biru, Xantofil yaitu pigmen alga yang berwarna kuning, Karoten yaitu pigmen alga yang berwarna keemasan, Fikosantin yaitu pigmen alga yang berwarna pirang dan Fikoeritrin yaitu pigmen alga yang berwarna merah.
Alga
Alga atau dalam bahasa latin disebut dengan istilah "Algae" dan juga biasa yang kita dengar dengan sebutan "Ganggang". Alga merupakan sekumpulan organisme yang bersifat autotrof dan tidak memiliki organ dengan perbedaan fungsi yang nyata apabila dibandingkan dengan organisme lainnya. Misalnya tumbuhan. Alga bahkan dapat dianggap tidak memiliki "organ" seperti yang dimiliki tumbuhan (akar, batang, daun, dan sebagainya). Karena itu, alga pernah digolongkan pula sebagai tumbuhan yang bertalus. Karena ciri-ciri yang dimiliknya mirip dengan tumbuhan. namun seiring teknologi, penelitian dan perkembangan ilmu pengetahuan biologi, maka para ilmuwan sepakat untuk memisahkan kumpulan organisme alga menjadi kelas sendiri dalam susunan taksonomi modern.
Jenis- jenis alga ini ada yang berbentuk uniseluler (contohnya: Chlorococcus sp), koloni (contohnya: Volvox sp), benang atau berfilamen (contohnya: Spyrogyra sp) dan bercabang atau pipih (contohnya: Ulva sp, Sargasum sp dan Euchema sp). Bentuk uniseluler ada yang berflagela dan ada yang tidak berflagela. Sedangkan yang berbentuk multiseluler ada yang koloni yang motil dan ada koloni yang kokoid, Agregasi yaitu koloni alga yang berbentuk palmeloid, dendroid, dan rizopoidal. Kemudian ada yang berbentuk filamentik antara lain filamen sederhana, filamen bercabang, filamen heterotrikh, filamen pseudoparenkhimatik yang uniaksial dan multiaksial. Sedangkan yang lainnya berentuk sifon atau pipa dan pseudoparenkhimatik
Jenis- jenis alga ini ada yang berbentuk uniseluler (contohnya: Chlorococcus sp), koloni (contohnya: Volvox sp), benang atau berfilamen (contohnya: Spyrogyra sp) dan bercabang atau pipih (contohnya: Ulva sp, Sargasum sp dan Euchema sp). Bentuk uniseluler ada yang berflagela dan ada yang tidak berflagela. Sedangkan yang berbentuk multiseluler ada yang koloni yang motil dan ada koloni yang kokoid, Agregasi yaitu koloni alga yang berbentuk palmeloid, dendroid, dan rizopoidal. Kemudian ada yang berbentuk filamentik antara lain filamen sederhana, filamen bercabang, filamen heterotrikh, filamen pseudoparenkhimatik yang uniaksial dan multiaksial. Sedangkan yang lainnya berentuk sifon atau pipa dan pseudoparenkhimatik
Reproduksi pada alga ada beberapa jenis diantaranya dapat berkembang biak secara vegetatif: melalui proses fragmentasi, pembelahan sel maupun pembentukan hormogonia. Sedangkan secara aseksual dapat dilakukan dengan cara pembentukan mitospora, zoospora, aplanospora, hipnospora dan stadium pamela. dan pada keadaan perkembangbiakan secara seksual dapat dilakukan dengan isogami, heterogami yang terdiri dari anisogami dan oogami, aplanogami, autogami.
Pergantian keturunan pada alga dapat juga terjadi. Yang pertama adalah pergantian keturunan haplobiontik yang terdiri dari pergantian keturunan yang haplontik dan diplontik. Dan yang kedua adalah dengan pergantian keturunan yang isomorfik dan heteromorfik
Pigmen lain yang terdapat di dalam sel-sel alga antara lain Fikosianin yaitu pigmen alga yang berwarna biru, Xantofil yaitu pigmen alga yang berwarna kuning, Karoten yaitu pigmen alga yang berwarna keemasan, Fikosantin yaitu pigmen alga yang berwarna pirang dan Fikoeritrin yaitu pigmen alga yang berwarna merah.
Labels:
Algology
19.01
Hormon (dari bahasa Yunani, yang berarti "yang menggerakkan") adalah pembawa pesan kimiawi antarsel atau antarkelompok sel. Semua organisme multiselular, termasuk tumbuhan (lihat artikel hormon tumbuhan), memproduksi hormon.
Hormon beredar di dalam sirkulasi darah dan fluida sell untuk mencari sel target. Ketika hormon menemukan sel target, hormon akan mengikat protein reseptor tertentu pada permukaan sel tersebut dan mengirimkan sinyal. Reseptor protein akan menerima sinyal tersebut dan bereaksi baik dengan mempengaruhi ekspresi genetik sel atau mengubah aktivitas protein selular, termasuk di antaranya adalah perangsangan atau penghambatan pertumbuhan serta apoptosis (kematian sel terprogram), pengaktifan atau penonaktifan sistem kekebalan, pengaturan metabolisme dan persiapan aktivitas baru (misalnya terbang, kawin, dan perawatan anak), atau fase kehidupan (misalnya pubertas dan menopause). Pada banyak kasus, satu hormon dapat mengatur produksi dan pelepasan hormon lainnya. Hormon juga mengatur siklus reproduksi pada hampir semua organisme multiselular.
Pada hewan, hormon yang paling dikenal adalah hormon yang diproduksi oleh kelenjar endokrin vertebrata. Walaupun demikian, hormon dihasilkan oleh hampir semua sistem organ dan jenis jaringan pada tubuh hewan. Molekul hormon dilepaskan langsung ke aliran darah, walaupun ada juga jenis hormon - yang disebut ektohormon (ectohormone) - yang tidak langsung dialirkan ke aliran darah, melainkan melalui sirkulasi atau difusi ke sel target.
Pada prinsipnya pengaturan produksi hormon dilakukan oleh hipotalamus (bagian dari otak). Hipotalamus mengontrol sekresi banyak kelenjar yang lain, terutama melalui kelenjar pituitari, yang juga mengontrol kelenjar-kelenjar lain. Hipotalamus akan memerintahkan kelenjar pituitari untu mensekresikan hormonnya dengan mengirim faktor regulasi ke lobus anteriornya dan mengirim impuls saraf ke posteriornya dan mengirim impuls saraf ke lobus posteriornya.
Pada tumbuhan, hormon dihasilkan terutama pada bagian tumbuhan yang sel-selnya masih aktif membelah diri (pucuk batang/cabang atau ujung akar) atau dalam tahap perkembangan pesat (buah yang sedang dalam proses pemasakan). Transfer hormon dari satu bagian ke bagian lain dilakukan melalui sistem pembuluh (xilem dan floem) atau transfer antarsel. Tumbuhan tidak memiliki kelenjar tertentu yang menghasilkan hormon.
Hormon
Hormon (dari bahasa Yunani, yang berarti "yang menggerakkan") adalah pembawa pesan kimiawi antarsel atau antarkelompok sel. Semua organisme multiselular, termasuk tumbuhan (lihat artikel hormon tumbuhan), memproduksi hormon.
Hormon beredar di dalam sirkulasi darah dan fluida sell untuk mencari sel target. Ketika hormon menemukan sel target, hormon akan mengikat protein reseptor tertentu pada permukaan sel tersebut dan mengirimkan sinyal. Reseptor protein akan menerima sinyal tersebut dan bereaksi baik dengan mempengaruhi ekspresi genetik sel atau mengubah aktivitas protein selular, termasuk di antaranya adalah perangsangan atau penghambatan pertumbuhan serta apoptosis (kematian sel terprogram), pengaktifan atau penonaktifan sistem kekebalan, pengaturan metabolisme dan persiapan aktivitas baru (misalnya terbang, kawin, dan perawatan anak), atau fase kehidupan (misalnya pubertas dan menopause). Pada banyak kasus, satu hormon dapat mengatur produksi dan pelepasan hormon lainnya. Hormon juga mengatur siklus reproduksi pada hampir semua organisme multiselular.
Pada hewan, hormon yang paling dikenal adalah hormon yang diproduksi oleh kelenjar endokrin vertebrata. Walaupun demikian, hormon dihasilkan oleh hampir semua sistem organ dan jenis jaringan pada tubuh hewan. Molekul hormon dilepaskan langsung ke aliran darah, walaupun ada juga jenis hormon - yang disebut ektohormon (ectohormone) - yang tidak langsung dialirkan ke aliran darah, melainkan melalui sirkulasi atau difusi ke sel target.
Pada prinsipnya pengaturan produksi hormon dilakukan oleh hipotalamus (bagian dari otak). Hipotalamus mengontrol sekresi banyak kelenjar yang lain, terutama melalui kelenjar pituitari, yang juga mengontrol kelenjar-kelenjar lain. Hipotalamus akan memerintahkan kelenjar pituitari untu mensekresikan hormonnya dengan mengirim faktor regulasi ke lobus anteriornya dan mengirim impuls saraf ke posteriornya dan mengirim impuls saraf ke lobus posteriornya.
Pada tumbuhan, hormon dihasilkan terutama pada bagian tumbuhan yang sel-selnya masih aktif membelah diri (pucuk batang/cabang atau ujung akar) atau dalam tahap perkembangan pesat (buah yang sedang dalam proses pemasakan). Transfer hormon dari satu bagian ke bagian lain dilakukan melalui sistem pembuluh (xilem dan floem) atau transfer antarsel. Tumbuhan tidak memiliki kelenjar tertentu yang menghasilkan hormon.
Labels:
Endokrinology
18.51
Lichen(lumut kerak) merupakan organisme majemuk yang merupakan gabungan antara alga dan cendawan (jamur). Lichen adalah simbiosis antara ganggang dengan jamur, ganggangnya berasal dari ganggang hijau atau ganggang biru, jamurnya berasal dari Ascomycotina atau Basidiomycotina. Lichen tergolong tumbuhan pionir/vegetasi perintis karena mampu hidup di tempat-tempat yang ekstrim. Kerja sama ini mengakibatkan struktur morfologi pun berbeda dari komponen simbiotiknya. Pada beberapa kasus bahkan masing-masing komponen akan mengalami kesulitan hidup apabila ditumbuhkan terpisah.
Contoh :
• Usnea dasypoga
• Parmelia acetabularis
Lichen(Lumut Kerak)
Lichen(lumut kerak) merupakan organisme majemuk yang merupakan gabungan antara alga dan cendawan (jamur). Lichen adalah simbiosis antara ganggang dengan jamur, ganggangnya berasal dari ganggang hijau atau ganggang biru, jamurnya berasal dari Ascomycotina atau Basidiomycotina. Lichen tergolong tumbuhan pionir/vegetasi perintis karena mampu hidup di tempat-tempat yang ekstrim. Kerja sama ini mengakibatkan struktur morfologi pun berbeda dari komponen simbiotiknya. Pada beberapa kasus bahkan masing-masing komponen akan mengalami kesulitan hidup apabila ditumbuhkan terpisah.
Lumut kerak sangat peka terhadap kualitas udara. Oleh karena itu, lumut kerak dapat digunakan sebagai penunjuk adanya polusi udara. Di kota-kota besar atau kawasan industri tingkat polusi udaranya sabgat tinggi. Ditempat-tempat ini sedikit sekali lumut kerak yang dapat tumbuh. Semakin jauh dari sumber polusi, keragaman lumut kerak semakin bertambah dan spesies-spesies yang ditemukan akan berubah. Ditempat dengan mutu udara baik, biasanya tumbuh lumut kerak yang berbentuk mirip pohon. Lumut kerak menyebar sangat luas di muka bumi dan mampu menghuni tempat-tempat ekstrem, seperti tundra, permukaan batu di pegunungan maupun pantai, atau tumpukan sampah beracun. Oleh karenanya, lumut kerak dapat digunakan sebagai pengukur tingkat polusi. Beberapa lumut kerak digunakan sebagai pewarna, bahan parfum, serta bahan pengobatan.
Contoh :
• Usnea dasypoga
• Parmelia acetabularis
Labels:
Mikobiology
18.47
Nama lainnya Fungi Imperfecti (jamur tidak sempurna) dinamakan demikian karena pada jamur ini belum diketahui dengan pasti cara pembiakan secara generatif.
Contoh : Jamur Oncom sebelum diketahui pembiakan generatifnya dinamakan Monilia sitophila tetapi setelah diketahui pembiakan generatifnya yang berupa askus namanya diganti menjadi Neurospora sitophila dimasukkan ke dalam Ascomycotina.
Banyak penyakit kulit karena jamur (dermatomikosis) disebabkan oleh jamur dari golongan ini, misalnya :Epidermophyton fluocosum penyebab penyakit kaki atlit, Microsporum sp., Trichophyton sp. penyebab penyakit kurap.
MIKORHIZA
Mikorhiza adalah simbiosis antara jamur dengan tumbuhan tingkat tinggi, jamur yang dari Divisio Zygomycotina, Ascomycotina dan Basidiomycotina.
Deuteromycotina
Nama lainnya Fungi Imperfecti (jamur tidak sempurna) dinamakan demikian karena pada jamur ini belum diketahui dengan pasti cara pembiakan secara generatif.
Contoh : Jamur Oncom sebelum diketahui pembiakan generatifnya dinamakan Monilia sitophila tetapi setelah diketahui pembiakan generatifnya yang berupa askus namanya diganti menjadi Neurospora sitophila dimasukkan ke dalam Ascomycotina.
Banyak penyakit kulit karena jamur (dermatomikosis) disebabkan oleh jamur dari golongan ini, misalnya :Epidermophyton fluocosum penyebab penyakit kaki atlit, Microsporum sp., Trichophyton sp. penyebab penyakit kurap.
MIKORHIZA
Mikorhiza adalah simbiosis antara jamur dengan tumbuhan tingkat tinggi, jamur yang dari Divisio Zygomycotina, Ascomycotina dan Basidiomycotina.
Labels:
Mikobiology
18.41
• Ciri khasnya alat repoduksi generatifnya berupa basidium sebagai
badan penghasil spora.
• Kebanyalcan anggota spesies berukuran makroskopik.
Contoh spesies:
1. Volvariella volvacea :
jamur merang, dapat dimakan dan sudah dibudidayakan
2. Auricularia polytricha :
jamur kuping, dapat dimakan dan sudah dibudidayakan
3. Exobasidium vexans :
parasit pada pohon teh penyebab penyakit cacar daun teh atau
blister blight.
4. Amanita muscaria dan Amanita phalloides:
jamur beracun, habitat di daerah subtropis
5. Ustilago maydis :
jamur api, parasit pada jagung.
6. Puccinia graminis :
jamur karat, parasit pada gandum
Basidiomycotina
• Ciri khasnya alat repoduksi generatifnya berupa basidium sebagai
badan penghasil spora.
• Kebanyalcan anggota spesies berukuran makroskopik.
Contoh spesies:
1. Volvariella volvacea :
jamur merang, dapat dimakan dan sudah dibudidayakan
2. Auricularia polytricha :
jamur kuping, dapat dimakan dan sudah dibudidayakan
3. Exobasidium vexans :
parasit pada pohon teh penyebab penyakit cacar daun teh atau
blister blight.
4. Amanita muscaria dan Amanita phalloides:
jamur beracun, habitat di daerah subtropis
5. Ustilago maydis :
jamur api, parasit pada jagung.
6. Puccinia graminis :
jamur karat, parasit pada gandum
Labels:
Mikobiology
18.39
• Tubuh ada yang uniseluler dan ada yang multi se lul er.
• Ascomycotina, multiseluler, hifanya bersekat dan berinti banyak.
• Hidupnya: ada yang parasit, saprofit, ada yang bersimbiosis
dengan ganggang membentuk Lichenes (Lumut kerak).
• Reproduksi:
- Vegetatif : pada jamur uniseluler membentuk tunas-tunas,
pada yang multiseluler membentuk spora dari konidia.
- Generatif: Membentuk askus yang menghasilkan askospora.
Contoh spesies:
1. Sacharomyces cerevisae:
sehari-hari dikenal sebagai ragi.
- berguna untuk membuat bir, roti maupun alkohol.
- mampu mengubah glukosa menjadi alkohol dan CO2 dengan
proses fermentasi.
2. Neurospora sitophila:
jamur oncom.
3. Peniciliium noJaJum dan Penicillium chrysogenum
penghasil antibiotika penisilin.
4. Penicillium camemberti dan Penicillium roqueforti
berguna untuk mengharumkan keju.
5. Aspergillus oryzae
untuk membuat sake dan kecap.
6. Aspergillus wentii
untuk membuat kecap
7. Aspergillus flavus
menghasilkan racun aflatoksin hidup pada biji-bijian. flatoksin salah satu penyebab kanker hati.
8. Claviceps purpurea
hidup sebagai parasit padabakal buah Gramineae.
Ascomycotina
• Tubuh ada yang uniseluler dan ada yang multi se lul er.
• Ascomycotina, multiseluler, hifanya bersekat dan berinti banyak.
• Hidupnya: ada yang parasit, saprofit, ada yang bersimbiosis
dengan ganggang membentuk Lichenes (Lumut kerak).
• Reproduksi:
- Vegetatif : pada jamur uniseluler membentuk tunas-tunas,
pada yang multiseluler membentuk spora dari konidia.
- Generatif: Membentuk askus yang menghasilkan askospora.
Contoh spesies:
1. Sacharomyces cerevisae:
sehari-hari dikenal sebagai ragi.
- berguna untuk membuat bir, roti maupun alkohol.
- mampu mengubah glukosa menjadi alkohol dan CO2 dengan
proses fermentasi.
2. Neurospora sitophila:
jamur oncom.
3. Peniciliium noJaJum dan Penicillium chrysogenum
penghasil antibiotika penisilin.
4. Penicillium camemberti dan Penicillium roqueforti
berguna untuk mengharumkan keju.
5. Aspergillus oryzae
untuk membuat sake dan kecap.
6. Aspergillus wentii
untuk membuat kecap
7. Aspergillus flavus
menghasilkan racun aflatoksin hidup pada biji-bijian. flatoksin salah satu penyebab kanker hati.
8. Claviceps purpurea
hidup sebagai parasit padabakal buah Gramineae.
Labels:
Mikobiology
18.37
• Tubuh multiseluler.
• Habitat umumnya di darat sebagai saprofit.
• Hifa tidak bersekat.
• Reproduksi:
- Vegetatif: dengan spora.
- Generatif: dengan konyugasi hifa (+) dengan hlifa (-) akan
menghasilkan zigospora yang nantinya akan tumbuh menjadi
individu baru.
Contoh spesies:
a. Mucor mucedo : biasa hidup di kotoran ternak dan roti.
b. Rhizopus oligosporus : jamur tempe.
Zygomycotina
• Tubuh multiseluler.
• Habitat umumnya di darat sebagai saprofit.
• Hifa tidak bersekat.
• Reproduksi:
- Vegetatif: dengan spora.
- Generatif: dengan konyugasi hifa (+) dengan hlifa (-) akan
menghasilkan zigospora yang nantinya akan tumbuh menjadi
individu baru.
Contoh spesies:
a. Mucor mucedo : biasa hidup di kotoran ternak dan roti.
b. Rhizopus oligosporus : jamur tempe.
Labels:
Mikobiology
18.34
• Tubuhnya terdiri atas benang/hifa tidak bersekat, bercabang-cabang dan mengandung banyak inti.
• Reproduksi:
- Vegetatif : yang hidup di air dengan zoospora yang hidup di
darat dengan sporangium dan konidia.
- Generatif : bersatunya gamet jantan dan betina membentuk
oospora yang selanjutnya tumbuh menjadi individu baru.
Contoh spesies:
a. Saprolegnia sp. : hidup saprofit pada bangkai ikan, serangga
darat maupun serangga air.
b. Phytophora infestans: penyebab penyakit busuk pada kentang.
Oomycotina
• Tubuhnya terdiri atas benang/hifa tidak bersekat, bercabang-cabang dan mengandung banyak inti.
• Reproduksi:
- Vegetatif : yang hidup di air dengan zoospora yang hidup di
darat dengan sporangium dan konidia.
- Generatif : bersatunya gamet jantan dan betina membentuk
oospora yang selanjutnya tumbuh menjadi individu baru.
Contoh spesies:
a. Saprolegnia sp. : hidup saprofit pada bangkai ikan, serangga
darat maupun serangga air.
b. Phytophora infestans: penyebab penyakit busuk pada kentang.
Labels:
Mikobiology
18.32
• Myxomycotina merupakan jamur yang paling sederhana.
• Mempunyai 2 fase hidup, yaitu:
- fase vegetatif (fase lendir) yang dapat bergerak seperti
amuba, disebut plasmodium
- fase tubuh buah
• Reproduksi : secara vegetatif dengan spora, yaitu spora
kembara yang disebut myxoflagelata.
Contoh spesies : Physarum polycephalum
Myxomycotina
• Myxomycotina merupakan jamur yang paling sederhana.
• Mempunyai 2 fase hidup, yaitu:
- fase vegetatif (fase lendir) yang dapat bergerak seperti
amuba, disebut plasmodium
- fase tubuh buah
• Reproduksi : secara vegetatif dengan spora, yaitu spora
kembara yang disebut myxoflagelata.
Contoh spesies : Physarum polycephalum
Labels:
Mikobiology
18.22
Kelas Scaphopoda juga dikenal dengan nama siput gading atau siput gigi. Anggota kelas ini juga dijumpai di laut. Ciri khasnya adalah memiliki cangkang yang berbentuk pipa atau silinder (tabung) memanjang atau kerucut dan terbuka di kedua ujungnya. Individu dewasa hidup terbenam di dalam pasir, bercangkok seperti kerucut atau tanduk. Kedua ujung cangkok berlubang. Kaki terdapat di daerah mulut. Tubuhnya duselubungi mantel., contohnya Dentalium elephantium dan Dentalium vulgare.
Kelas Scaphopoda juga dikenal dengan nama siput gading atau siput gigi. Anggota kelas ini juga dijumpai di laut. Ciri khasnya adalah memiliki cangkang yang berbentuk pipa atau silinder (tabung) memanjang atau kerucut dan terbuka di kedua ujungnya. Individu dewasa hidup terbenam di dalam pasir, bercangkok seperti kerucut atau tanduk. Kedua ujung cangkok berlubang. Kaki terdapat di daerah mulut. Tubuhnya duselubungi mantel., contohnya Dentalium elephantium dan Dentalium vulgare.
18.20
Cephalopoda berasal dari bahasa Yunani yitu chephalo yang berarti kepala dan podos yang artinya kaki. Jadi Cephalopoda adalah mollusca berkaki di kepala atau kepalanya dilingkari oleh kaki-kaki yang termodifikasi menjadi tentakel-tentakel. Umumnya mereka juga memiliki kantung tinta, kecuali nautilus, yang menghasilkan cairan tinta hitam yang akan disemburkan dalam keadaan bahaya untuk menghindar dari musuhnya. Chalopoda bernapas dengan iasang dan memiliki organ indra serta system saraf yang berkembang baik.
Di dalam mulutnya terdapat radula. Ukuran tubuhnya berpariasi, dari beberapa centimeter hingga puluhan meter. Kecuali Nautilus, semua anggota tubuh Cephalopoda tidak terlindungi oleh cangkang.
Untuk melindungi dirinya dari serangan musuh, dapat dengan cara mengubah warna tubuh sesuai warna lingkungan. Hal ini dimungkinkan karena pada kulit terdapat pembawa warna atau kromatofora. Beberapa jenis membela diri dengan mengeluarkan zat tinta.
Contoh hewan kelas ini, antara lain :
a. Loligo indica atau cumi-cumi mempunyai kantong tinta, cangkang di dalam tubuh terbuat dari kitin. Mempunyai 8 tangan dan 2 tentakel.
b. Sepia s p. atau sotong mempunyai kantong tinta, cangkang di dalam tubuh terbuat dari kapur. Mempunyai 8 tangan dan 2 tentakel.
c. Nautilus pampilus tidak memiliki kantung tinta, cangkang terdapat di luar terbuat dari kapur.
d. Octopus vulgaris atau gurita mempunyai kantong tinta, tidak memiliki cangkang. Mempunyai 8 tangan.
Klasifikasi
Kelas cephalopoda dibagi menjadi 2 ordo, yaitu tetrabranchiata dan dibranchiata.
1. Ordo Tetrabranchiata
Tetrabranchiata meliputi jumlah spesies yang sangat banyak, diantaranya telah menjadi fosil (kelompok nautiloid dan ammonoids) yang hidup pada zaman Mesozoik(60 juta tahun yang lalu). Contoh yang mewakili dari nautiloids adalah genus nautilus yang dapat dijumpai di lautan pasifik dan lautan Indonesia.
Tetrabranchiata memiliki cangkang luar dari kapur yang membelit dan memiliki beberapa lengan. Hewan ini mempunyai dua pasang insangserta dua pasang nefridia dan tidak mempunyai kromatofora dan kantung tinta. Salah satu famili dari ordo tetrabranchiata adalah famili nautilidae; cantohnya nautilus pompilus.
2. Ordo Dibranchiata
Dibranchiata memiliki cangkang dalam atau tidak sama sekali dengan lengn lebih sedikit dibandingkan tetrabranchiata. Hewan ini mempunyai kantung tinta, sepasang insang, sepasang nefrida, serta memiliki kromatofora.
Ordo dibranchiata dibagi menjadi 2 sub-ordo yaitu:
a) Subordo decapoda, contoh: loligo pealeii dan sepia officinalis.
b) Subordo octapoda; sebagian besar tak memiliki cangkang kecuali genus argonauta. Contoh octapoda antara lain argonauta argo, octopus vulgaris dan octopus bairdi.
Peranan cephalopoda bagi manusia terutama sebagai sumber protein, misalnya cumi-cumi dan gurita.
Karakteristik cumi-cumi
Tubuh cumi-cumi dapat dibedakan atas kepala , leher, dan badan. Kepala cumi-cumi besar, matanya berkembang dengan baik karena telah dapar berfungsi untuk melihat. Mulutnya terdapat di tengah-tengah, dikelilingi oleh 10 tentakel, 2 tentakel panjang dan 8 tentakel lebih pendek. Tentakel panjang berfungsi untuk mengangkap mangsa dan berenang. Pada setiap tentakel terdapat alat penghisap atau sucker. Di sisi kiri dan kanan tubuhnya terdapat sirip yang penting untuk keseimbangan tubuh.
Pada dinding permukaan dorsal terdapat pen yang penting untuk menyangga tubuh. Seluruh tubuh cumi-cumi terbungkus oleh mantel. Di bagian punggung, mantel melekat pada badan, sedangkan di daerah perut tidaka melekat, sehingga terbentuk rongga , disebut rongga mentel.
Cumi-cumi dapat bergerak dengan dua cara, yaitu dengan menggunakan tentakel dan dengan menyemprotkan air dari rongga mantel. Bila rongga mentel penuh air, dan air menyemprot melalui sifon menyebabkan tubuh cumi-cumi terdorong mundur. Semprotan air menimbulkan dorongan yang sangat kuat terhadap tubuh cumi-cumi, sehingga timbul gerakan seperti panah, itulah sebabnya cumi-cumi sering disebut panah laut.
Alat pencernaan cumi-cumi terdiri atas mulut, faring, kerongkongan, lambung, usus buntu, usus dan anus. System pencernaan cumi-cumi telah dilengkapi kelenjar pencernaan yang meliputi kelenjar ludah, hati, dan pancreas. Makanan cumi-cumi adalah udang-udangan, mollusca lain, dan ikan. Anus cumi-cumi bermuara pada rongga mantel.
Cumi-cumi hanya dapat berkembang biak secara kewin. Alat kelaminnya terpisah, masing-masing alat kelamin terdapat di dekat ujung rongga mantel denag saluran yang terbuka kea rah corong sifon. Cumi-cumi betina menghasilkan telur yang akan dibuahi di dalam rongga mentel. Kemudian, telur yang sudah dibuahi dibungkus dengan kepsul dari bahan gelatin. Telur yang menetas menghasilkan cumi-cumi muda berukuran kecil. Beberapa jenis Cephalopoda merupakan infertebrata terbesar, contohnya cumi-cumi raksasa (Architeuthis princes) yang memiliki panjang total 15 meter. Baik gurita, cumi-cumi, maupun sotong merupakan bahan makanan penting bagi manusia di beberapa bagian dunia.
Cumi-cumi Karibia
System-sistem organ dalam tubuh Cephalopoda
System organ Keterangan
System pencernaan Organ pencernaan dimulai dari rongga mulut yang dikelilingi tentakel, dan berturut-turut menuju faring, esophagus, lambung, usus halus, dan berakhir di anus. Di faring terdapat radula dan hati.
System peredaran darah Peredaran darahnya yang terdiri dari jantung sistematik, aorta, dan arteri bersifat ganda dan tertutup.
System ekskresi Organ ekskresi berupa nefridium yang terletak di sebelah jantung.
System saraf System saraf terdiri atas tiga pasang ganglion. Indera sensoris juga sangat berkembang dan dilengkapi dengan dua stasista dan alat pembau.
System reproduksi Reproduksi terjadi secara seksual dengan fertilisasi internal. Hewan jantan terpisah (diesis).
Cephalopoda
Cephalopoda berasal dari bahasa Yunani yitu chephalo yang berarti kepala dan podos yang artinya kaki. Jadi Cephalopoda adalah mollusca berkaki di kepala atau kepalanya dilingkari oleh kaki-kaki yang termodifikasi menjadi tentakel-tentakel. Umumnya mereka juga memiliki kantung tinta, kecuali nautilus, yang menghasilkan cairan tinta hitam yang akan disemburkan dalam keadaan bahaya untuk menghindar dari musuhnya. Chalopoda bernapas dengan iasang dan memiliki organ indra serta system saraf yang berkembang baik.
Di dalam mulutnya terdapat radula. Ukuran tubuhnya berpariasi, dari beberapa centimeter hingga puluhan meter. Kecuali Nautilus, semua anggota tubuh Cephalopoda tidak terlindungi oleh cangkang.
Untuk melindungi dirinya dari serangan musuh, dapat dengan cara mengubah warna tubuh sesuai warna lingkungan. Hal ini dimungkinkan karena pada kulit terdapat pembawa warna atau kromatofora. Beberapa jenis membela diri dengan mengeluarkan zat tinta.
Contoh hewan kelas ini, antara lain :
a. Loligo indica atau cumi-cumi mempunyai kantong tinta, cangkang di dalam tubuh terbuat dari kitin. Mempunyai 8 tangan dan 2 tentakel.
b. Sepia s p. atau sotong mempunyai kantong tinta, cangkang di dalam tubuh terbuat dari kapur. Mempunyai 8 tangan dan 2 tentakel.
c. Nautilus pampilus tidak memiliki kantung tinta, cangkang terdapat di luar terbuat dari kapur.
d. Octopus vulgaris atau gurita mempunyai kantong tinta, tidak memiliki cangkang. Mempunyai 8 tangan.
Klasifikasi
Kelas cephalopoda dibagi menjadi 2 ordo, yaitu tetrabranchiata dan dibranchiata.
1. Ordo Tetrabranchiata
Tetrabranchiata meliputi jumlah spesies yang sangat banyak, diantaranya telah menjadi fosil (kelompok nautiloid dan ammonoids) yang hidup pada zaman Mesozoik(60 juta tahun yang lalu). Contoh yang mewakili dari nautiloids adalah genus nautilus yang dapat dijumpai di lautan pasifik dan lautan Indonesia.
Tetrabranchiata memiliki cangkang luar dari kapur yang membelit dan memiliki beberapa lengan. Hewan ini mempunyai dua pasang insangserta dua pasang nefridia dan tidak mempunyai kromatofora dan kantung tinta. Salah satu famili dari ordo tetrabranchiata adalah famili nautilidae; cantohnya nautilus pompilus.
2. Ordo Dibranchiata
Dibranchiata memiliki cangkang dalam atau tidak sama sekali dengan lengn lebih sedikit dibandingkan tetrabranchiata. Hewan ini mempunyai kantung tinta, sepasang insang, sepasang nefrida, serta memiliki kromatofora.
Ordo dibranchiata dibagi menjadi 2 sub-ordo yaitu:
a) Subordo decapoda, contoh: loligo pealeii dan sepia officinalis.
b) Subordo octapoda; sebagian besar tak memiliki cangkang kecuali genus argonauta. Contoh octapoda antara lain argonauta argo, octopus vulgaris dan octopus bairdi.
Peranan cephalopoda bagi manusia terutama sebagai sumber protein, misalnya cumi-cumi dan gurita.
Karakteristik cumi-cumi
Tubuh cumi-cumi dapat dibedakan atas kepala , leher, dan badan. Kepala cumi-cumi besar, matanya berkembang dengan baik karena telah dapar berfungsi untuk melihat. Mulutnya terdapat di tengah-tengah, dikelilingi oleh 10 tentakel, 2 tentakel panjang dan 8 tentakel lebih pendek. Tentakel panjang berfungsi untuk mengangkap mangsa dan berenang. Pada setiap tentakel terdapat alat penghisap atau sucker. Di sisi kiri dan kanan tubuhnya terdapat sirip yang penting untuk keseimbangan tubuh.
Pada dinding permukaan dorsal terdapat pen yang penting untuk menyangga tubuh. Seluruh tubuh cumi-cumi terbungkus oleh mantel. Di bagian punggung, mantel melekat pada badan, sedangkan di daerah perut tidaka melekat, sehingga terbentuk rongga , disebut rongga mentel.
Cumi-cumi dapat bergerak dengan dua cara, yaitu dengan menggunakan tentakel dan dengan menyemprotkan air dari rongga mantel. Bila rongga mentel penuh air, dan air menyemprot melalui sifon menyebabkan tubuh cumi-cumi terdorong mundur. Semprotan air menimbulkan dorongan yang sangat kuat terhadap tubuh cumi-cumi, sehingga timbul gerakan seperti panah, itulah sebabnya cumi-cumi sering disebut panah laut.
Alat pencernaan cumi-cumi terdiri atas mulut, faring, kerongkongan, lambung, usus buntu, usus dan anus. System pencernaan cumi-cumi telah dilengkapi kelenjar pencernaan yang meliputi kelenjar ludah, hati, dan pancreas. Makanan cumi-cumi adalah udang-udangan, mollusca lain, dan ikan. Anus cumi-cumi bermuara pada rongga mantel.
Cumi-cumi hanya dapat berkembang biak secara kewin. Alat kelaminnya terpisah, masing-masing alat kelamin terdapat di dekat ujung rongga mantel denag saluran yang terbuka kea rah corong sifon. Cumi-cumi betina menghasilkan telur yang akan dibuahi di dalam rongga mentel. Kemudian, telur yang sudah dibuahi dibungkus dengan kepsul dari bahan gelatin. Telur yang menetas menghasilkan cumi-cumi muda berukuran kecil. Beberapa jenis Cephalopoda merupakan infertebrata terbesar, contohnya cumi-cumi raksasa (Architeuthis princes) yang memiliki panjang total 15 meter. Baik gurita, cumi-cumi, maupun sotong merupakan bahan makanan penting bagi manusia di beberapa bagian dunia.
Cumi-cumi Karibia
System-sistem organ dalam tubuh Cephalopoda
System organ Keterangan
System pencernaan Organ pencernaan dimulai dari rongga mulut yang dikelilingi tentakel, dan berturut-turut menuju faring, esophagus, lambung, usus halus, dan berakhir di anus. Di faring terdapat radula dan hati.
System peredaran darah Peredaran darahnya yang terdiri dari jantung sistematik, aorta, dan arteri bersifat ganda dan tertutup.
System ekskresi Organ ekskresi berupa nefridium yang terletak di sebelah jantung.
System saraf System saraf terdiri atas tiga pasang ganglion. Indera sensoris juga sangat berkembang dan dilengkapi dengan dua stasista dan alat pembau.
System reproduksi Reproduksi terjadi secara seksual dengan fertilisasi internal. Hewan jantan terpisah (diesis).
Labels:
Malakology
17.53
Gastropoda berasal dari bahasa Yunani yaitu gaster yang berarti perut dan podos yang berarti kaki. Jadi Gastropoda berarti hewan bertubuh lunak yang berjalan dengan menggunakan perutnya. Hewan ini meliputu 50.000 spesies, tetapi 15.000 di antaranya telah punah. Hewan ini tersebar di seluruh permukaan bumi, baik di darat, di air tawar, maupun di air laut. Pada umumnya, hewan ini bersifat herbifor, sering memakan sayuran budidaya sehingga merugikan manusia. Namun, akhir-akhir ini beberapa gastropoda telah dicobakan menjadi bahan makanan, karena kandungan proteinnya tinggi, misalnya bekicot (achatina fulica) dan beberapa jenis siput.
Gastropoda ada yang memiliki cangkang tunggal, ganda, atau tanpa cangkang. Bentuk cangkangnya bervariasi, ada yang bulat, bulat panjang, bulat kasar, atau bulat spiral. Cangkang umumnya spiral asimetri.fungsi cangkang untuk melndungi kepala, kaki, dan alat dalam. Pada keadaan bahaya, cangkang ditutup oleh epifragma.
Di bagian dalam cangkang terdapat mantel yang mambungkus seluruh tubuh gastropoda. Mantel ini tebal, kecuali pada baian dekat kaki buasanya tipis. Matel berfungsi membentuk ekskresi untuk membentuk cangkang baru.
Struktur Tubuh Gastropoda
Tubuh larvanya bilateral simetri tetap ada perkembangan selanjutnya tubuh bagian belakang dan alat-alat dalamnya mengalami pembengkokan hampir membentuk lingkaran. Kecuali siput telanjng atau Vaginula, seluruh anggota tubuh Gastropoda terlindung oleh sebuah cangkang berkatup satu, sehingga disebut univalve.
Tubuh siput terdiri atas kepala dan badan. Struktur kepala sudah tampak jelas. Pada bagian ini terdapat dua pasang tentakel dan mulut. Tentekel yang terdapat di kepala tersebut meliputi sepasang tentakel dengan mata (khusus yang hidup di darat) dan sepasang tentakel untuk indra pembau.
Mulut Gastropoda telah berkembang baik. Letaknya di ujung anterior, dilengkapi dengan rahang dari zat tanduk serta lidah parut atau radula di dasar perutnya. Anus terletak di bagian anterior tubuh.
Alat peredaran darah siput terdiri atas jantung dan pembuluh darah yang masih sederhana. Jantung terdiri atas serambi dan ventrike yang terletak dalam rongga parikardial. Peredaran darah merupakan system peredaran darah terbuka.
Alat respirasi Gastropoda berupa insang bagi yang hidup di air dan paru pulmonum bagi yang hidup di darat. Di samping itu, kadang-kadang rongga mantel juga dapat melakukan fungsi respirasi. Pulmonum merupakan jalinan antara pembuluh-pembuluh darah yang berhubungan langsung dengan jantung.
Alat ekskresinya berupa ginjal yang terdapat di dekat jantung. Ginjal ini memiliki saluran ekskresi yang bermuara pada mantel.
System saraf Gastropoda terdiri atas tiga pasang, yaitu ganglion visceral, ganglion pedal, dan ganglion serebral. Di bawah ganglion pedal terdapat sepasang alat keseimbangan atau statosit.
Siput berkembang biak dengan kawin dan bersifat hemaprodit, tetapi tidak mempu melakukan autofertilisasi. Alat reproduksinya disebut ovotestis, yaitu suatu badan penghasil ovum dan sperma. Sperma yang dihasilkan akan diteruskan ke saluran sperma., ditampung dalam kantung sperma dan dikeluarkan melalui alat kawin. Sedangkan sel telur yang dihasilkan akan diteruskan ke saluran telur, reseptakel seminal, dan akhirnya keluar melalui lubang kelamin.
Walaupun Gastropoda merupaka organisme hemaprodit, agar terjadi reproduksi tetap diperlukan dua individu. Reproduksi dimulai ketika dua Gastropoda saling mendekat dan saling memasukkanpenis masing-masing ke lubang kelamin pasangannya untuk memindahkan sperma. Setelah itu keduanya berpisah dan masing-masing Gastropoda meletakkan telur yang telah dibuahi dan dilindungi oleh zat gelatin pada tempat yang gelap.
Telur yang dibuahi akan terlindung oleh cangkang kapur, diletakkan di atas bebatuan atau sampah. Karena pengaruh suhu lingkungan, telur akan menetas. Ketika masih berbentuk larva, tubuh Gastropoda bersimetri bilateral, tetapi setelah dewasa tubuhnya mengalami pembengkokan sehingga menjadi tidak simetri (asimetri).
Tubuh terbagi atas kepala, leher, kaki, dan alat-alat dalam(visceral). Pada kepala terdapat sepasang tentakel pendek sebagai alat pembau dan sepasang tentakel panjang sebagai alat penglihat. Di bawah kepala terdapat kelenjar mukosa yang menghasilkan lender yang membasah kaki sehingga mudah bergerak. Kaki lebar pipih dan selalu basah; berguna untuk berpindah secara merayap. Kaki sebenarnya merupakan perut yang tersusun oleh otot yang sangat kuat dan dapat bergerak bergelombang.
Kebanyakan Gastropoda memiliki cangkang berbentuk kerucut biasanya berulir ke kanan. Di dalam cangkang terdapat organ-organ dalam yang berulir mengikuti cangkang. Cangkang Gastropoda memiliki lapidan penyusun yang sama dengan cangkang Bivalvia.
Sistem organ dalam tubuh Gastropoda
System organ Keterangan
System respirasi Hewan yang hidup di air berespirasidengan insang, sedangkan yang hidup di darat berespirasi dengan rongga mantel yang berfungsi sebagai paru-paru.
System pencernaan makanan Alat pencernaan meliputi rongga mulut, kerongkongan, kelenjar ludah, tembolok, lambung kelenjar, anus. Saluran pencernaan berbentukhuruf U. makanan dipotong-potong oleh rahang tanduk dan dikunyah oleh radula dan dibasahi dengan lender dari kelenjar ludah. Kemudian makanan dutelan ke kerongkongan dan berturut-turut menuju tembolok, lambung, dan dibuang lewat anus yang terdapat di kepala.
System peredaran darah System peredaran darahnya terbuka dengan jantung dan saluran darah sebagai organ transportasi. Darah (plasma dan butir darah) tak berwarna dan berfungsi mengedarkan oksigennya ke seluruh tubuh serta mengangkut sisa pembakaran. Jantung terdiri atas serambi dan bilik yag dilindungi rongga parikardium
System ekskresi Organ ekskresi berupa nafridium yang terletak di dekat jantung dan saluran ureter yang terletak di dekat anus.
System saraf Susunan saraf berupa ganglion yang bercabang di seluruh tubuh.
System reproduksi Pada gastropoda ada hewan yang diesis dan ada yang monoesis. Pada hewan monoesis alat kelamin jantan dan betina terdapat pada satu hewan, tetapi tidak dapat membuahi sendiri. Untuk melakukan pembuahan harus didahului dengan kopulasi. Ovotestis menghasilkan sperma yang disalurkan ke vasa deferensia dan akhirnya masuk ke vagina hewan lain dengan perantaraan penis yang dapat dikeluarkan dari lubang genital. Ovotestis juga menghasilkan sel telur. Sel telur ini dibawa lewat saluran hermafroditus untuk mendapat albumin, kemudian ke uterus lalu ke oviduk; di oviduk sel telur dibuahi sperma hewan lain.
Contoh Gastropoda, antara lain :
a. Vivipara javanica (kreco)
b. Limnaea truncatula (siput perantara fasciolosis)
c. Melania testudinaria (sumpil)
d. Achantina fulica (bekicot)
e. Ampularia ampulacea (keong gondang)
f. Vivipara javanica (kreco)
g. Limnaea trunchatula (Siput sebagai hospes perantara Fasciola
hepatica)
h. Murex siphelinus (cangkok berduri dan hidup di laut)
i. Vaginula sp. (siput telanjang)
j. Filicaulis sp. (siput lintah)
Walaupun beberapa jenis Gastropoda dapat dijadikan sebagai bahan makanan, misalnya bekicot (A.fulica) dan siput laut (Lifforina dan Buccinum), siput-siput tersebut labih banyak menimbulkan kerugian karena memakan tanaman perkebunan, terutama siput darat, misalnya bekicot dan keong mas. Ada juga siput laut pemakan Bivalvia yang bernilai sebagai barang dagangan. Beberapa jenis siput, misalnya siput air tawar (Limnaea) inang perantara cacing hati.
Gastropoda
Gastropoda berasal dari bahasa Yunani yaitu gaster yang berarti perut dan podos yang berarti kaki. Jadi Gastropoda berarti hewan bertubuh lunak yang berjalan dengan menggunakan perutnya. Hewan ini meliputu 50.000 spesies, tetapi 15.000 di antaranya telah punah. Hewan ini tersebar di seluruh permukaan bumi, baik di darat, di air tawar, maupun di air laut. Pada umumnya, hewan ini bersifat herbifor, sering memakan sayuran budidaya sehingga merugikan manusia. Namun, akhir-akhir ini beberapa gastropoda telah dicobakan menjadi bahan makanan, karena kandungan proteinnya tinggi, misalnya bekicot (achatina fulica) dan beberapa jenis siput.
Gastropoda ada yang memiliki cangkang tunggal, ganda, atau tanpa cangkang. Bentuk cangkangnya bervariasi, ada yang bulat, bulat panjang, bulat kasar, atau bulat spiral. Cangkang umumnya spiral asimetri.fungsi cangkang untuk melndungi kepala, kaki, dan alat dalam. Pada keadaan bahaya, cangkang ditutup oleh epifragma.
Di bagian dalam cangkang terdapat mantel yang mambungkus seluruh tubuh gastropoda. Mantel ini tebal, kecuali pada baian dekat kaki buasanya tipis. Matel berfungsi membentuk ekskresi untuk membentuk cangkang baru.
Struktur Tubuh Gastropoda
Tubuh larvanya bilateral simetri tetap ada perkembangan selanjutnya tubuh bagian belakang dan alat-alat dalamnya mengalami pembengkokan hampir membentuk lingkaran. Kecuali siput telanjng atau Vaginula, seluruh anggota tubuh Gastropoda terlindung oleh sebuah cangkang berkatup satu, sehingga disebut univalve.
Tubuh siput terdiri atas kepala dan badan. Struktur kepala sudah tampak jelas. Pada bagian ini terdapat dua pasang tentakel dan mulut. Tentekel yang terdapat di kepala tersebut meliputi sepasang tentakel dengan mata (khusus yang hidup di darat) dan sepasang tentakel untuk indra pembau.
Mulut Gastropoda telah berkembang baik. Letaknya di ujung anterior, dilengkapi dengan rahang dari zat tanduk serta lidah parut atau radula di dasar perutnya. Anus terletak di bagian anterior tubuh.
Alat peredaran darah siput terdiri atas jantung dan pembuluh darah yang masih sederhana. Jantung terdiri atas serambi dan ventrike yang terletak dalam rongga parikardial. Peredaran darah merupakan system peredaran darah terbuka.
Alat respirasi Gastropoda berupa insang bagi yang hidup di air dan paru pulmonum bagi yang hidup di darat. Di samping itu, kadang-kadang rongga mantel juga dapat melakukan fungsi respirasi. Pulmonum merupakan jalinan antara pembuluh-pembuluh darah yang berhubungan langsung dengan jantung.
Alat ekskresinya berupa ginjal yang terdapat di dekat jantung. Ginjal ini memiliki saluran ekskresi yang bermuara pada mantel.
System saraf Gastropoda terdiri atas tiga pasang, yaitu ganglion visceral, ganglion pedal, dan ganglion serebral. Di bawah ganglion pedal terdapat sepasang alat keseimbangan atau statosit.
Siput berkembang biak dengan kawin dan bersifat hemaprodit, tetapi tidak mempu melakukan autofertilisasi. Alat reproduksinya disebut ovotestis, yaitu suatu badan penghasil ovum dan sperma. Sperma yang dihasilkan akan diteruskan ke saluran sperma., ditampung dalam kantung sperma dan dikeluarkan melalui alat kawin. Sedangkan sel telur yang dihasilkan akan diteruskan ke saluran telur, reseptakel seminal, dan akhirnya keluar melalui lubang kelamin.
Walaupun Gastropoda merupaka organisme hemaprodit, agar terjadi reproduksi tetap diperlukan dua individu. Reproduksi dimulai ketika dua Gastropoda saling mendekat dan saling memasukkanpenis masing-masing ke lubang kelamin pasangannya untuk memindahkan sperma. Setelah itu keduanya berpisah dan masing-masing Gastropoda meletakkan telur yang telah dibuahi dan dilindungi oleh zat gelatin pada tempat yang gelap.
Telur yang dibuahi akan terlindung oleh cangkang kapur, diletakkan di atas bebatuan atau sampah. Karena pengaruh suhu lingkungan, telur akan menetas. Ketika masih berbentuk larva, tubuh Gastropoda bersimetri bilateral, tetapi setelah dewasa tubuhnya mengalami pembengkokan sehingga menjadi tidak simetri (asimetri).
Tubuh terbagi atas kepala, leher, kaki, dan alat-alat dalam(visceral). Pada kepala terdapat sepasang tentakel pendek sebagai alat pembau dan sepasang tentakel panjang sebagai alat penglihat. Di bawah kepala terdapat kelenjar mukosa yang menghasilkan lender yang membasah kaki sehingga mudah bergerak. Kaki lebar pipih dan selalu basah; berguna untuk berpindah secara merayap. Kaki sebenarnya merupakan perut yang tersusun oleh otot yang sangat kuat dan dapat bergerak bergelombang.
Kebanyakan Gastropoda memiliki cangkang berbentuk kerucut biasanya berulir ke kanan. Di dalam cangkang terdapat organ-organ dalam yang berulir mengikuti cangkang. Cangkang Gastropoda memiliki lapidan penyusun yang sama dengan cangkang Bivalvia.
Sistem organ dalam tubuh Gastropoda
System organ Keterangan
System respirasi Hewan yang hidup di air berespirasidengan insang, sedangkan yang hidup di darat berespirasi dengan rongga mantel yang berfungsi sebagai paru-paru.
System pencernaan makanan Alat pencernaan meliputi rongga mulut, kerongkongan, kelenjar ludah, tembolok, lambung kelenjar, anus. Saluran pencernaan berbentukhuruf U. makanan dipotong-potong oleh rahang tanduk dan dikunyah oleh radula dan dibasahi dengan lender dari kelenjar ludah. Kemudian makanan dutelan ke kerongkongan dan berturut-turut menuju tembolok, lambung, dan dibuang lewat anus yang terdapat di kepala.
System peredaran darah System peredaran darahnya terbuka dengan jantung dan saluran darah sebagai organ transportasi. Darah (plasma dan butir darah) tak berwarna dan berfungsi mengedarkan oksigennya ke seluruh tubuh serta mengangkut sisa pembakaran. Jantung terdiri atas serambi dan bilik yag dilindungi rongga parikardium
System ekskresi Organ ekskresi berupa nafridium yang terletak di dekat jantung dan saluran ureter yang terletak di dekat anus.
System saraf Susunan saraf berupa ganglion yang bercabang di seluruh tubuh.
System reproduksi Pada gastropoda ada hewan yang diesis dan ada yang monoesis. Pada hewan monoesis alat kelamin jantan dan betina terdapat pada satu hewan, tetapi tidak dapat membuahi sendiri. Untuk melakukan pembuahan harus didahului dengan kopulasi. Ovotestis menghasilkan sperma yang disalurkan ke vasa deferensia dan akhirnya masuk ke vagina hewan lain dengan perantaraan penis yang dapat dikeluarkan dari lubang genital. Ovotestis juga menghasilkan sel telur. Sel telur ini dibawa lewat saluran hermafroditus untuk mendapat albumin, kemudian ke uterus lalu ke oviduk; di oviduk sel telur dibuahi sperma hewan lain.
Contoh Gastropoda, antara lain :
a. Vivipara javanica (kreco)
b. Limnaea truncatula (siput perantara fasciolosis)
c. Melania testudinaria (sumpil)
d. Achantina fulica (bekicot)
e. Ampularia ampulacea (keong gondang)
f. Vivipara javanica (kreco)
g. Limnaea trunchatula (Siput sebagai hospes perantara Fasciola
hepatica)
h. Murex siphelinus (cangkok berduri dan hidup di laut)
i. Vaginula sp. (siput telanjang)
j. Filicaulis sp. (siput lintah)
Walaupun beberapa jenis Gastropoda dapat dijadikan sebagai bahan makanan, misalnya bekicot (A.fulica) dan siput laut (Lifforina dan Buccinum), siput-siput tersebut labih banyak menimbulkan kerugian karena memakan tanaman perkebunan, terutama siput darat, misalnya bekicot dan keong mas. Ada juga siput laut pemakan Bivalvia yang bernilai sebagai barang dagangan. Beberapa jenis siput, misalnya siput air tawar (Limnaea) inang perantara cacing hati.
Labels:
Malakology
17.49
Bivalvia (Pelecypoda)
Hewan kelas ini selalu mempunyai cangkang katup sepasang maka disebut sebagai Bivalvia. Hewan ini disebut juga Pelecypoda yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu pelecys yang artinya kapak kecil dan podos yang artinya kaki. Jadi Pelecypoda berarti hewan berkaki pipih seperti mata kapak. Hewan kelas ini pun berinsang berlapis-lapis maka sering disebut Lamellibranchiata.
Cangkang dihubungkan oleh engsel elastis. Apabila cangkang terbuka kaki keluar untuk bergerak. Untuk menutup cangkang dilakukan oleh otot transversal yang terletak di akhir kedua ujung tubuh di bagian dekat dorsal, yaitu otot aduktor anterior dan posterior. cangkok berjumlah dua (sepasang) ada di bagian anterior dan umbo (bagian yang membesar/menonjol) terdapat dibagian posterior (punggung).. Adanaya otot-otot aduktor ini menyebabkan dua cangkang dapat membuka dan menutup. Pada umumnya hidup di perairan baik air tawar maupun air laut yang banyak mengandung zat kapur yang digunakan untuk membentuk cangkangnya.
Struktur Tubuh Bivalvia
Kelas ini mencangkup bangsa kerang. Tubuhnya bilateral simetris, terlindung oleh cangkang kapur yang keras. Bagian cangkang terdiri atas bagian torsal dan bagian ventral.
Pada bagian torsal terdapat:
a. gigi sendi, sebagai poros ketika katup membuka dan menutup serta meluruska kedua katup;
b. ligament sendi, berfungsi menyatukan katup bagian dorsaldan memisahkan katup sebelah vertal;
c. umbo, tonjolan cangkang di bagian dorsal.
Kalau dibuat sayatan memanjang danmelintang, tubuh kerang akan tampak bagian-bagian sebagai berikut.
1. Paling luar adalah cangkang yang berjumlah sepasang, fungsinya untuk melindungi seluruh tubuh kerang.
2. mantel, jaringan khusus, tipis dan kuat sebagai pembungkus seluruh tubuh yang lunak. Pada bagian belakang mantel terdapat dua lubang yang disebut sifon. Sifon atas berfungsi untuk keluarnya air, sedangkan sifon bawah sebagai tempat masuknya air.
3. insang, berlapis-lapis dan berjumlah dua pasang. Dalam insang ini banyak mengandung pembuluh darah.
4. kaki pipih. Bila akan berjalan kaki dijulurkan ke anterior.
5. di dalam rongga tubuhnya terdapat berbagai alat dalam seperti saluran pencernaan yang menembus jantung, alat peredarn, dan alat ekskresi (ginjal).
Cangkang kerang terdiri atas tiga lapis, yaitu urut dair luar ke dalam sebagai berikut.
a. Periostrakum, merupakan lapisan tipis dan gelap yang tersusun atas zat tanduk yang dihasilkan oleh tepi mantel; sehingga sering disebut lapisan tanduk, fungsinya untuk melindungi lapisan yang ada di sebelah dalamnya dan lapisan ini berguna untuk melindungi cangkang dari asam karbonat dalam air serta memberi warna cangkang..
b. Prismatic, lapisan tengah yang tebal dan terdiri atas kristal-kristal kalsium karbonat yang berbentuk prisma yang berasal dari materi organik yag dihasilkan oleh tepi mantal.
c. Nakreas, merupakan lapisan terdalam yang tersusun atas kristal-kristal halus kalsium karbonat. merupakan lapisan mutiara yang dihasilkan oleh seluruh permukaan mantel. Di lapisan ini, materi organik yang ada lebih banyak daripada di lapisan prismatic. Lapisan ini tampak berkilauan dan banyak terdapat pada tiram/kerang mutiara. Jika terkena sinar, mampu mamancarkan keragaman warna. Lapisan ini sering disebut sebagai lapisan mutiara.
Lapisan mutiara ini terbentuk dari getah-getah yang dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar pada sel-sel mantel. Pembentukan mutiara oleh bivalvia adalah proses yang terjadi kerena aktifitas cangkang, yaitu sebagai berikut. Jika ada benda asing yang ada di luar tubh, seperti butiran pasir atau suatu parasit, yang secara tidak sengaja masuk ke dalam cangkang maka akan disimpan dalam suatu kantong kecil dalam mantel.
Di mentel banyak disekresikan nekreas oleh lapisan epitelium kantong tersebut. Sedikit demi sedikit nakreas melapisi partikel atau benda asing tersebut. Dalam waktu 4 tahun partikel dan lapisan nakreas itu telah menjadi mutiara. Didasarkan pada kenyataan ini maka manusia membuat mutiara. Cara yang biasa ditempuh adalah denagn memasukkan benda asing seperti arang, pasir, dan benda lain di sela antara mantel dan cangkang untuk mengeluarkan getahnya. Getah ini menyelimuti benda asing tersebut selanjutnya mengkristalkan membentuk butiran mutiara. Di jepang telah dilakukan penyelidikan yang mengarah pada produksi mutiara untuk kepentingan komersial, yakni dengan kultur mutiara. Di Indonesia terdapat pusat pengembangan mutiara, antara lain di lombk,NTB, dan kepulauan banggai sulawesi tegah.
Makanan kerang berupa hewan kecil yang terdapat dalam perairan yang masuk bersama air melalui sifon.
Alat pernapasan kerang berupa insang dan bagian mantel. Insang kerang berbentuk W dengan banyak lamella yang mengandung banyak batang insang. Pertukaran O2 dan CO2 terjadi pada insang dan sebagian mantel. Mantel terdapat di bagian dorsal meliputi seluruh permukaan dari cangkang dan bagian tepi. Antara mantel dan cangkang terdapat rongga yang di dalamnya terdapat dua pasang keping insang, alat dalam dan kaki. Alat peredaran darah sudah agak lengkap denagn pembuluh darah terbuka. System pencernaan dari mulut sampai anus.
System sarafnya terdiri dari 3 pasang ganglionyang saling berhubungan yaitu:
(i) ganglion anterior terdapat di sebelah ventral lambung
(ii) ganglion pedal terdapat pada kaki
(iii) ganglion posterior terdapat di sebelah ventral otot aduktor posterior.
Kerang berkembang biak secara kawin. Umumnya berumah dua dan pembuahannya internal. Telur yang dibuahi sperma akan berkembang manjadi larva glosidium yang terlintang oleh dua buah katup. Ada beberapa jenis yang dari katupnya keluar larva panjang dan hidup sebagai parasit pada hewan lain, misalnya pada ikan. Setelah beberapa lama larva akan keluar dan hidup sebagaimana nenek moyangnya.
Contoh Bivalvia, antara lain :
a. Asaphis detlorata/remis,
b. Teredo navalis/kerang pengebor kayu,
c. Mytilus edulis/kerang hijau,
d. Meleagrina margaretifera/kerang mutiara.
e. Mytilus viridis/kerang hijau,
f. Anadara granosa /kerang darah
g. Tridagna gigas /kima
Banyak spesies Bivalvia yangdapat dimanfaatkan oleh manusia, misalnya tiram (Ostrea), kerang bulu, dan remis (Corbicula) digunakan sebagai bahan makanan. Cangkang Bivalvia dapat digunakan sebagai hiasan dinding, perhiasan ataupun kancing. Bahkan karena adanya lapisan nacre pada cangkangnya, beberapa jenis Bivalvia dapat menghasilkan mutiara, contohnya kerang mutiara Pinctada margaritifera dan P. maxima. Mutiara merupakan bahan perhiasan wanita yang sangat mahal harganya.
Ada juga jenis-jenis Bivalvia yang merugikan, seperti “cacing kapal” (Teredo navalis) yang menimbulkan kerusakan besar pada dermaga dan kapal kayu. Organisme tersebut bukanlah cacing, melainkan suatu jenis Bivalvia yang menggunakan cangkangnya untuk membuar terowongan pada kayu yang terendam di laut. Selain itu, kerang jenis tertentu (Anadara) merepakan pembawa bakteri Salmonella typhi pembawa tifus.
Bivalvia (Pelecypoda)
Bivalvia (Pelecypoda)
Hewan kelas ini selalu mempunyai cangkang katup sepasang maka disebut sebagai Bivalvia. Hewan ini disebut juga Pelecypoda yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu pelecys yang artinya kapak kecil dan podos yang artinya kaki. Jadi Pelecypoda berarti hewan berkaki pipih seperti mata kapak. Hewan kelas ini pun berinsang berlapis-lapis maka sering disebut Lamellibranchiata.
Cangkang dihubungkan oleh engsel elastis. Apabila cangkang terbuka kaki keluar untuk bergerak. Untuk menutup cangkang dilakukan oleh otot transversal yang terletak di akhir kedua ujung tubuh di bagian dekat dorsal, yaitu otot aduktor anterior dan posterior. cangkok berjumlah dua (sepasang) ada di bagian anterior dan umbo (bagian yang membesar/menonjol) terdapat dibagian posterior (punggung).. Adanaya otot-otot aduktor ini menyebabkan dua cangkang dapat membuka dan menutup. Pada umumnya hidup di perairan baik air tawar maupun air laut yang banyak mengandung zat kapur yang digunakan untuk membentuk cangkangnya.
Struktur Tubuh Bivalvia
Kelas ini mencangkup bangsa kerang. Tubuhnya bilateral simetris, terlindung oleh cangkang kapur yang keras. Bagian cangkang terdiri atas bagian torsal dan bagian ventral.
Pada bagian torsal terdapat:
a. gigi sendi, sebagai poros ketika katup membuka dan menutup serta meluruska kedua katup;
b. ligament sendi, berfungsi menyatukan katup bagian dorsaldan memisahkan katup sebelah vertal;
c. umbo, tonjolan cangkang di bagian dorsal.
Kalau dibuat sayatan memanjang danmelintang, tubuh kerang akan tampak bagian-bagian sebagai berikut.
1. Paling luar adalah cangkang yang berjumlah sepasang, fungsinya untuk melindungi seluruh tubuh kerang.
2. mantel, jaringan khusus, tipis dan kuat sebagai pembungkus seluruh tubuh yang lunak. Pada bagian belakang mantel terdapat dua lubang yang disebut sifon. Sifon atas berfungsi untuk keluarnya air, sedangkan sifon bawah sebagai tempat masuknya air.
3. insang, berlapis-lapis dan berjumlah dua pasang. Dalam insang ini banyak mengandung pembuluh darah.
4. kaki pipih. Bila akan berjalan kaki dijulurkan ke anterior.
5. di dalam rongga tubuhnya terdapat berbagai alat dalam seperti saluran pencernaan yang menembus jantung, alat peredarn, dan alat ekskresi (ginjal).
Cangkang kerang terdiri atas tiga lapis, yaitu urut dair luar ke dalam sebagai berikut.
a. Periostrakum, merupakan lapisan tipis dan gelap yang tersusun atas zat tanduk yang dihasilkan oleh tepi mantel; sehingga sering disebut lapisan tanduk, fungsinya untuk melindungi lapisan yang ada di sebelah dalamnya dan lapisan ini berguna untuk melindungi cangkang dari asam karbonat dalam air serta memberi warna cangkang..
b. Prismatic, lapisan tengah yang tebal dan terdiri atas kristal-kristal kalsium karbonat yang berbentuk prisma yang berasal dari materi organik yag dihasilkan oleh tepi mantal.
c. Nakreas, merupakan lapisan terdalam yang tersusun atas kristal-kristal halus kalsium karbonat. merupakan lapisan mutiara yang dihasilkan oleh seluruh permukaan mantel. Di lapisan ini, materi organik yang ada lebih banyak daripada di lapisan prismatic. Lapisan ini tampak berkilauan dan banyak terdapat pada tiram/kerang mutiara. Jika terkena sinar, mampu mamancarkan keragaman warna. Lapisan ini sering disebut sebagai lapisan mutiara.
Lapisan mutiara ini terbentuk dari getah-getah yang dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar pada sel-sel mantel. Pembentukan mutiara oleh bivalvia adalah proses yang terjadi kerena aktifitas cangkang, yaitu sebagai berikut. Jika ada benda asing yang ada di luar tubh, seperti butiran pasir atau suatu parasit, yang secara tidak sengaja masuk ke dalam cangkang maka akan disimpan dalam suatu kantong kecil dalam mantel.
Di mentel banyak disekresikan nekreas oleh lapisan epitelium kantong tersebut. Sedikit demi sedikit nakreas melapisi partikel atau benda asing tersebut. Dalam waktu 4 tahun partikel dan lapisan nakreas itu telah menjadi mutiara. Didasarkan pada kenyataan ini maka manusia membuat mutiara. Cara yang biasa ditempuh adalah denagn memasukkan benda asing seperti arang, pasir, dan benda lain di sela antara mantel dan cangkang untuk mengeluarkan getahnya. Getah ini menyelimuti benda asing tersebut selanjutnya mengkristalkan membentuk butiran mutiara. Di jepang telah dilakukan penyelidikan yang mengarah pada produksi mutiara untuk kepentingan komersial, yakni dengan kultur mutiara. Di Indonesia terdapat pusat pengembangan mutiara, antara lain di lombk,NTB, dan kepulauan banggai sulawesi tegah.
Makanan kerang berupa hewan kecil yang terdapat dalam perairan yang masuk bersama air melalui sifon.
Alat pernapasan kerang berupa insang dan bagian mantel. Insang kerang berbentuk W dengan banyak lamella yang mengandung banyak batang insang. Pertukaran O2 dan CO2 terjadi pada insang dan sebagian mantel. Mantel terdapat di bagian dorsal meliputi seluruh permukaan dari cangkang dan bagian tepi. Antara mantel dan cangkang terdapat rongga yang di dalamnya terdapat dua pasang keping insang, alat dalam dan kaki. Alat peredaran darah sudah agak lengkap denagn pembuluh darah terbuka. System pencernaan dari mulut sampai anus.
System sarafnya terdiri dari 3 pasang ganglionyang saling berhubungan yaitu:
(i) ganglion anterior terdapat di sebelah ventral lambung
(ii) ganglion pedal terdapat pada kaki
(iii) ganglion posterior terdapat di sebelah ventral otot aduktor posterior.
Kerang berkembang biak secara kawin. Umumnya berumah dua dan pembuahannya internal. Telur yang dibuahi sperma akan berkembang manjadi larva glosidium yang terlintang oleh dua buah katup. Ada beberapa jenis yang dari katupnya keluar larva panjang dan hidup sebagai parasit pada hewan lain, misalnya pada ikan. Setelah beberapa lama larva akan keluar dan hidup sebagaimana nenek moyangnya.
Contoh Bivalvia, antara lain :
a. Asaphis detlorata/remis,
b. Teredo navalis/kerang pengebor kayu,
c. Mytilus edulis/kerang hijau,
d. Meleagrina margaretifera/kerang mutiara.
e. Mytilus viridis/kerang hijau,
f. Anadara granosa /kerang darah
g. Tridagna gigas /kima
Banyak spesies Bivalvia yangdapat dimanfaatkan oleh manusia, misalnya tiram (Ostrea), kerang bulu, dan remis (Corbicula) digunakan sebagai bahan makanan. Cangkang Bivalvia dapat digunakan sebagai hiasan dinding, perhiasan ataupun kancing. Bahkan karena adanya lapisan nacre pada cangkangnya, beberapa jenis Bivalvia dapat menghasilkan mutiara, contohnya kerang mutiara Pinctada margaritifera dan P. maxima. Mutiara merupakan bahan perhiasan wanita yang sangat mahal harganya.
Ada juga jenis-jenis Bivalvia yang merugikan, seperti “cacing kapal” (Teredo navalis) yang menimbulkan kerusakan besar pada dermaga dan kapal kayu. Organisme tersebut bukanlah cacing, melainkan suatu jenis Bivalvia yang menggunakan cangkangnya untuk membuar terowongan pada kayu yang terendam di laut. Selain itu, kerang jenis tertentu (Anadara) merepakan pembawa bakteri Salmonella typhi pembawa tifus.
Labels:
Malakology
17.42
Semua anggota kelas Amphineura hidup di laut dan pada umumnya melekat pada dasar perairan. Hewan ini memiliki ciri tubuhnya berbentuk pipih memanjang, tidak berkepala, tidak bertentakel, dan pada bagian punggungnya terdapat cangkang yang tersusun atas beberapa (biasanya belapan) lempeng terlapis yang saling tumpang tindih seperti genting. Di dalam mulutnya terdapat radula. Contoh kelas Amphineura ialah Chiton.
Sistem organ dalam tubuh Amphineura
System organ Keterangan
System pencernaan Organ pencernaan dimualai dari mulut yang dilengkapi radula dan gigi – faring – perut – usus halus – anus. Kelenjar pencernaannya adalah hati yang berhubungan dengan perut.
System saraf System saraf berupa cincin esophagus dan 2 cabang saraf yang disarafi matel dan daerah kaki. Tidak terdapat ganglion yang jelas, tetapi ada sel-sel ganglion pada cabang saraf.
System peredaran darah System peredaran darah lakunair (terbuka) terdiri dari jantung, aorta, dan sebuah sinus. Darah mendapat oksigen dari insang.
System ekskresi Ekskresi dilakukan oleh sepasang ginjal yang bermuara kea rah posterior.
System reproduksi Reproduksi secara seksual, yaitu dengan pertemuanovum dan sperma. Terdapat individu jantan dan betina
Ambhineura dapat dikelompokan menjadi dua ordo yaitu:
a. Ordo Polyplacophora, Contohnya Chilton, Chaetopleura apiculata, banyak di jumpai di laut.
b. Ordo Aplacophora, bentunknya seperti cacing, tidak bercangkang. Contohnya Neomenia carimata.
Ambhineura
Semua anggota kelas Amphineura hidup di laut dan pada umumnya melekat pada dasar perairan. Hewan ini memiliki ciri tubuhnya berbentuk pipih memanjang, tidak berkepala, tidak bertentakel, dan pada bagian punggungnya terdapat cangkang yang tersusun atas beberapa (biasanya belapan) lempeng terlapis yang saling tumpang tindih seperti genting. Di dalam mulutnya terdapat radula. Contoh kelas Amphineura ialah Chiton.
Sistem organ dalam tubuh Amphineura
System organ Keterangan
System pencernaan Organ pencernaan dimualai dari mulut yang dilengkapi radula dan gigi – faring – perut – usus halus – anus. Kelenjar pencernaannya adalah hati yang berhubungan dengan perut.
System saraf System saraf berupa cincin esophagus dan 2 cabang saraf yang disarafi matel dan daerah kaki. Tidak terdapat ganglion yang jelas, tetapi ada sel-sel ganglion pada cabang saraf.
System peredaran darah System peredaran darah lakunair (terbuka) terdiri dari jantung, aorta, dan sebuah sinus. Darah mendapat oksigen dari insang.
System ekskresi Ekskresi dilakukan oleh sepasang ginjal yang bermuara kea rah posterior.
System reproduksi Reproduksi secara seksual, yaitu dengan pertemuanovum dan sperma. Terdapat individu jantan dan betina
Ambhineura dapat dikelompokan menjadi dua ordo yaitu:
a. Ordo Polyplacophora, Contohnya Chilton, Chaetopleura apiculata, banyak di jumpai di laut.
b. Ordo Aplacophora, bentunknya seperti cacing, tidak bercangkang. Contohnya Neomenia carimata.
Labels:
Malakology
17.38
Moluska
Mollusca berasal dari bahasa latin "mallis" yang berarti lunak. Jadi mollusca dapat diartikan sebagai hewan bertubuh lunak. Tubuh lunak tersebut tidak bersegmen-segmen dan terbungkus oleh mantel yang terbuat dari jaringan khusus, dan umumnya dilengkapi
dengan kelenjar-kelenjar yang dapat menghasilkan cangkang. Di antara mantel dan dinding tubuh terdapat rongga mantel. Beberapa jenis hewan ini, tubuhnya terlindung oleh cangkang dari zat kapur (kalsium karbonat) yang keras tapi ada pula mollusca yang tidak bercangkang, misalnya cumi-cumi.
Mollusca merupakan kelompok hewan terbesar kedua dalam kerajaan binatang, setelah filum Arthropoda dengan anggota yang masih hidup berjumlah sekitar 75 ribu jenis, serta 35 ribu jenis dalam bentuk fosil. Mollusca bersifat kosmopolit, artinya ditemukan di mana-mana, di darat, payau, di laut, di air tawar mulai dari daerah tropis hingga daerah kutub. Dari palung benua di laut sampai pegunungan yang tinggi, bahkan mudah saja ditemukan di sekitar rumah kita.
Hal ini menunjukkan kemampuan adaptasi Mollusca terhadap lingkungan sangat tinggi. Tapi pada umumnya moluska hidup di laut. Tubuhnya terdiri atas kaki, Mollusca juga mempunyai bagian tubuh yang disebut sebagai kaki muskular yang dipakai dalam beradaptasi untuk bertahan di substrat, menggali membor substrat, atau melakukan pergerakan dan sebagai alat untuk menangkap mangsa. Dengan kepala yang berkembang beragam menurut klasnya. Tubuhnya juga dapat mengeluarkan lendir untuk membantu berjalan.
Karakteristik Mollusca
a. Tubuhnya bilateral simetris.
b. Tubuhnya pendek, terlindung cangkang, yang tersusun atas zat kapur yang dihasilkan oleh kelenjar mantel. Struktur kepala Mollusca semakin berkembang.
c. Alat pencernaan telah berkembang sempurna, terdiri atas mulut, kerongkongan yang pendek, lambung, usus, dan anus. Salurannya memanjang dari mulut hingga anus. Pada mulut telah ditemukan lidah bergerigi atau radula dan hampir semua jenis mollusca memilikinya dalam mulutnya yang digunakan untuk makan, anusnya terbuka ke rongga mantelanus tersebut terletak di bagian anterior tubuh. Kelenjar pencernaan telah berkembang baik.
d. Kecuali Cephalopoda, peredaran darahnya terbuka. Darah dapat mengangkut zat-zat makanan dan diedarkan ke seluruh tubuh mollusca, zat sisa metabolisme dan zat asam dikeluarkan lewat alat ekskresi yaitu nefridia (tunggal:nefridium). Jantungnya terdiri atas bagian dorsal yang dikelilingi parikardium.
e. Pernapasannya dilakukan oleh pulmonum, epidermis, insang (etenidia) yang terletak di rongga mantel, dan mantel. Gastropoda yang hidup di darat melakukan pernapasan dengan paru-paru.
f. Alat ekskresinya berupa ginjal atau nefridium.
g. System sarafnya berupa tiga pasang simpul saraf (ganglion), yaitu ganglion sarebral, ganglion visceral, ganglion pedal. Ketiganya dihubungkan dengan serabut-serabut saraf. Sistem saraf Mollusca juga terdiri dari cincin saraf yang memiliki esofagus dengan serabut saraf yang menyebar.
h. Alat kelamin umumnya terpisah (dioseus), tetapi ada pula yang hermafrodit pembuahannya eksternal.
i. System pergerakan denga menggunakan kaki yang berotot dan bentuknya berbeda-beda sesuai dengan jenis mollusca.
j. Reproduksi mollusca terjadi secara seksual dengan fertilisasi internal. Moluska ada yang bersifat diesis dan ada pula yang monoensis.
k. Ukuran dan bentuk tubuh Mollusca sangat bervariasi. Misalnya, siput yang panjangnya hanya beberapa milimeter dengan bentuk bulat telur. Namun, ada juga cumi-cumi raksasa dengan bentuk torpedo bersayap yang panjangnya lebih dari 18 m.
Berdasarkan bentuk dan kedudukan kaki, cangkok, mantel, insang, dan system sarafnya serta ada tidaknya cangkang, Mollusca dibedakan menjadi lima kelas, yaitu :
1. Bivalvia (pelecypoda), yaitu golongan kerang,
2. Gastropoda, yaitu golongan siput,
3. Cephalopoda, yaitu golongna cumi-cumi,
4. Scaphopoda, golongan si cangkang gading, dan
5. Amphineura, yaitu golongan kiton.
dengan kelenjar-kelenjar yang dapat menghasilkan cangkang. Di antara mantel dan dinding tubuh terdapat rongga mantel. Beberapa jenis hewan ini, tubuhnya terlindung oleh cangkang dari zat kapur (kalsium karbonat) yang keras tapi ada pula mollusca yang tidak bercangkang, misalnya cumi-cumi.
Mollusca merupakan kelompok hewan terbesar kedua dalam kerajaan binatang, setelah filum Arthropoda dengan anggota yang masih hidup berjumlah sekitar 75 ribu jenis, serta 35 ribu jenis dalam bentuk fosil. Mollusca bersifat kosmopolit, artinya ditemukan di mana-mana, di darat, payau, di laut, di air tawar mulai dari daerah tropis hingga daerah kutub. Dari palung benua di laut sampai pegunungan yang tinggi, bahkan mudah saja ditemukan di sekitar rumah kita.
Hal ini menunjukkan kemampuan adaptasi Mollusca terhadap lingkungan sangat tinggi. Tapi pada umumnya moluska hidup di laut. Tubuhnya terdiri atas kaki, Mollusca juga mempunyai bagian tubuh yang disebut sebagai kaki muskular yang dipakai dalam beradaptasi untuk bertahan di substrat, menggali membor substrat, atau melakukan pergerakan dan sebagai alat untuk menangkap mangsa. Dengan kepala yang berkembang beragam menurut klasnya. Tubuhnya juga dapat mengeluarkan lendir untuk membantu berjalan.
Karakteristik Mollusca
a. Tubuhnya bilateral simetris.
b. Tubuhnya pendek, terlindung cangkang, yang tersusun atas zat kapur yang dihasilkan oleh kelenjar mantel. Struktur kepala Mollusca semakin berkembang.
c. Alat pencernaan telah berkembang sempurna, terdiri atas mulut, kerongkongan yang pendek, lambung, usus, dan anus. Salurannya memanjang dari mulut hingga anus. Pada mulut telah ditemukan lidah bergerigi atau radula dan hampir semua jenis mollusca memilikinya dalam mulutnya yang digunakan untuk makan, anusnya terbuka ke rongga mantelanus tersebut terletak di bagian anterior tubuh. Kelenjar pencernaan telah berkembang baik.
d. Kecuali Cephalopoda, peredaran darahnya terbuka. Darah dapat mengangkut zat-zat makanan dan diedarkan ke seluruh tubuh mollusca, zat sisa metabolisme dan zat asam dikeluarkan lewat alat ekskresi yaitu nefridia (tunggal:nefridium). Jantungnya terdiri atas bagian dorsal yang dikelilingi parikardium.
e. Pernapasannya dilakukan oleh pulmonum, epidermis, insang (etenidia) yang terletak di rongga mantel, dan mantel. Gastropoda yang hidup di darat melakukan pernapasan dengan paru-paru.
f. Alat ekskresinya berupa ginjal atau nefridium.
g. System sarafnya berupa tiga pasang simpul saraf (ganglion), yaitu ganglion sarebral, ganglion visceral, ganglion pedal. Ketiganya dihubungkan dengan serabut-serabut saraf. Sistem saraf Mollusca juga terdiri dari cincin saraf yang memiliki esofagus dengan serabut saraf yang menyebar.
h. Alat kelamin umumnya terpisah (dioseus), tetapi ada pula yang hermafrodit pembuahannya eksternal.
i. System pergerakan denga menggunakan kaki yang berotot dan bentuknya berbeda-beda sesuai dengan jenis mollusca.
j. Reproduksi mollusca terjadi secara seksual dengan fertilisasi internal. Moluska ada yang bersifat diesis dan ada pula yang monoensis.
k. Ukuran dan bentuk tubuh Mollusca sangat bervariasi. Misalnya, siput yang panjangnya hanya beberapa milimeter dengan bentuk bulat telur. Namun, ada juga cumi-cumi raksasa dengan bentuk torpedo bersayap yang panjangnya lebih dari 18 m.
Berdasarkan bentuk dan kedudukan kaki, cangkok, mantel, insang, dan system sarafnya serta ada tidaknya cangkang, Mollusca dibedakan menjadi lima kelas, yaitu :
1. Bivalvia (pelecypoda), yaitu golongan kerang,
2. Gastropoda, yaitu golongan siput,
3. Cephalopoda, yaitu golongna cumi-cumi,
4. Scaphopoda, golongan si cangkang gading, dan
5. Amphineura, yaitu golongan kiton.
Labels:
Malakology
13.38
Ikan laut
• Barakuda
• Blowfish
• Coelacanth
• Haring
• Hiu
• Ikan Kerapu
• Ikan Teri
• Ikan Kakap
• Ikan Pipis
• Lion Fish
• Tenggiri
• Terubuk
• Tongkol
Ikan air payau
• Bandeng - bentuk tubuhnya agak panjang
Ikan air tawar
• Arowana, Arwana
• Belut
• Betok
• Gabus
• Gurami, Gurame, Gurameh
• Ikan Mas
• Mujair
• Lele
• tawes
• nilem
• jelawat
• semah
• mola
• kowan (grasscarp)
• hampal
• patin
• baung
• lais
• tambakan
• bawal
• sepat siam
• betutu
• nila
• sidat
• papuyu
• Paedocypris progenetica - ikan terkecil di dunia
• ikan tapah
• ikan toman
• Sepat
• Terubuk
• selinca
• sepatung
• sapel
• serandang
• bujuk
Mamalia yang hidup di air
Hewan-hewan di bawah ini bukanlah ikan secara harafiah. Mereka sebenarnya mamalia tetapi memiliki predikat ikan karena hidupnya di air:
• Lumba-lumba
• Ikan paus
Habitat Ikan
Ikan laut
• Barakuda
• Blowfish
• Coelacanth
• Haring
• Hiu
• Ikan Kerapu
• Ikan Teri
• Ikan Kakap
• Ikan Pipis
• Lion Fish
• Tenggiri
• Terubuk
• Tongkol
Ikan air payau
• Bandeng - bentuk tubuhnya agak panjang
Ikan air tawar
• Arowana, Arwana
• Belut
• Betok
• Gabus
• Gurami, Gurame, Gurameh
• Ikan Mas
• Mujair
• Lele
• tawes
• nilem
• jelawat
• semah
• mola
• kowan (grasscarp)
• hampal
• patin
• baung
• lais
• tambakan
• bawal
• sepat siam
• betutu
• nila
• sidat
• papuyu
• Paedocypris progenetica - ikan terkecil di dunia
• ikan tapah
• ikan toman
• Sepat
• Terubuk
• selinca
• sepatung
• sapel
• serandang
• bujuk
Mamalia yang hidup di air
Hewan-hewan di bawah ini bukanlah ikan secara harafiah. Mereka sebenarnya mamalia tetapi memiliki predikat ikan karena hidupnya di air:
• Lumba-lumba
• Ikan paus
Labels:
Ikhtiology
13.32
Jamur merupakan kelompok organisme eukariotik yang membentuk dunia jamur atau regnum fungi. Jamur pada umumnya multiseluler (bersel banyak). Ciri-ciri jamur berbeda dengan organisme lainnya dalam hal cara makan, struktur tubuh, pertumbuhan, dan reproduksinya.
1. Struktur Tubuh
Struktur tubuh jamur tergantung pada jenisnya. Ada jamur yang satu sel, misalnyo khamir, ada pula jamur yang multiseluler membentuk tubuh buah besar yang ukurannya mencapai satu meter, contohnyojamur kayu. Tubuh jamur tersusun dari komponen dasar yang disebut hifa. Hifa membentuk jaringan yang disebut miselium. Miselium menyusun jalinan-jalinan semu menjadi tubuh buah.
Gbr. Hifa yang membentuk miselium dan tubuh buah
Hifa adalah struktur menyerupai benang yang tersusun dari dinding berbentuk pipa. Dinding ini menyelubungi membran plasma dan sitoplasma hifa. Sitoplasmanya mengandung organel eukariotik.
Kebanyakan hifa dibatasi oleh dinding melintang atau septa. Septa mempunyai pori besar yang cukup untuk dilewati ribosom, mitokondria, dan kadangkala inti sel yang mengalir dari sel ke sel. Akan tetapi, adapula hifa yang tidak bersepta atau hifa senositik.
Struktur hifa senositik dihasilkan oleh pembelahan inti sel berkali-kali yang tidak diikuti dengan pembelahan sitoplasma.
Hifa pada jamur yang bersifat parasit biasanya mengalami modifikasi menjadi haustoria yang merupakan organ penyerap makanan dari substrat; haustoria dapat menembus jaringan substrat.
2. Cara Makan dan Habitat Jamur
Semua jenis jamur bersifat heterotrof. Namun, berbeda dengan organisme lainnya, jamur tidak memangsa dan mencernakan makanan. Clntuk memperoleh makanan, jamur menyerap zat organik dari lingkungan melalui hifa dan miseliumnya, kemudian menyimpannya dalam bentuk glikogen. Oleh karena jamur merupakan konsumen maka jamur bergantung pada substrat yang menyediakan karbohidrat, protein, vitamin, dan senyawa kimia lainnya. Semua zat itu diperoleh dari lingkungannya. Sebagai makhluk heterotrof, jamur dapat bersifat parasit obligat, parasit fakultatif, atau saprofit. Lihat Gambar 5.3.
a. Parasit obligat
merupakan sifat jamur yang hanya dapat hidup pada inangnya,
sedangkan di luar inangnya tidak dapat hidup. Misalnya, Pneumonia
carinii (khamir yang menginfeksi paru-paru penderita AIDS).
b. Parasit fakultatif
adalah jamur yang bersifat parasit jika mendapatkan inang yang
sesuai, tetapi bersifat saprofit jika tidak mendapatkan inang yang
cocok.
c. Saprofit
merupakan jamur pelapuk dan pengubah susunan zat organik yang
mati. Jamur saprofit menyerap makanannya dari organisme yang telah
mati seperti kayu tumbang dan buah jatuh. Sebagian besar jamur
saprofit mengeluar-kan enzim hidrolase pada substrat makanan untuk
mendekomposisi molekul kompleks menjadi molekul sederhana sehingga
mudah diserap oleh hifa. Selain itu, hifa dapat juga langsung
menyerap bahanbahan organik dalam bentuk sederhana yang
dikeluarkan oleh inangnya.
Cara hidup jamur lainnya adalah melakukan simbiosis mutualisme. Jamur yang hidup bersimbiosis, selain menyerap makanan dari organisme lain juga menghasilkan zat tertentu yang bermanfaat bagi simbionnya. Simbiosis mutualisme jamur dengan tanaman dapat dilihat pada mikoriza, yaitu jamur yang hidup di akar tanaman kacang-kacangan atau pada liken.
Jamur berhabitat pada bermacammacam lingkungan dan berasosiasi dengan banyak organisme. Meskipun kebanyakan hidup di darat, beberapa jamur ada yang hidup di air dan berasosiasi dengan organisme air. Jamur yang hidup di air biasanya bersifat parasit atau saprofit, dan kebanyakan dari kelas Oomycetes.
3. Pertumbuhan dan Reproduksi
Reproduksi jamur dapat secara seksual (generatif) dan aseksual (vegetatif). Secara aseksual, jamur menghasilkan spora. Spora jamur berbeda-beda bentuk dan ukurannya dan biasanya uniseluler, tetapi adapula yang multiseluler. Apabila kondisi habitat sesuai, jamur memperbanyak diri dengan memproduksi sejumlah besar spora aseksual. Spora aseksual dapat terbawa air atau angin. Bila mendapatkan tempat yang cocok, maka spora akan berkecambah dan tumbuh menjadi jamur dewasa.
Reproduksi secara seksual pada jamur melalui kontak gametangium dan konjugasi. Kontak gametangium mengakibatkan terjadinya singami, yaitu persatuan sel dari dua individu. Singami terjadi dalam dua tahap, tahap pertama adalah plasmogami (peleburan sitoplasma) dan tahap kedua adalah kariogami (peleburan inti). Setelah plasmogami terjadi, inti sel dari masing-masing induk bersatu tetapi tidak melebur dan membentuk dikarion. Pasangan inti dalam sel dikarion atau miselium akan membelah dalam waktu beberapa bulan hingga beberapa tahun. Akhimya inti sel melebur membentuk sel diploid yang segera melakukan pembelahan meiosis.
4. Peranan Jamur
Peranan jamur dalam kehidupan manusia sangat banyak, baik peran yang merugikan maupun yang menguntungkan. Jamur yang menguntungkan meliputi berbagai jenis antara lain sebagai berikut.
a. Volvariella volvacea (jamur merang) berguna sebagai bahan pangan
berprotein tinggi.
b. Rhizopus dan Mucor berguna dalam industri bahan makanan, yaitu
dalam pembuatan tempe dan oncom.
c. Khamir Saccharomyces berguna sebagai fermentor dalam industri
keju, roti, dan bir.
d. Penicillium notatum berguna sebagai penghasil antibiotik.
e. Higroporus dan Lycoperdon perlatum berguna sebagai dekomposer.
Di samping peranan yang menguntungkan, beberapa jamur juga mempunyai peranan yang merugikan, antara lain sebagai berikut.
a. Phytium sebagai hama bibit tanaman yang menyebabkan penyakit
rebah semai.
b. Phythophthora inf'estan menyebabkan penyakit pada daun tanaman
kentang.
c. Saprolegnia sebagai parasit pada tubuh organisme air.
d. Albugo merupakan parasit pada tanaman pertanian.
e. Pneumonia carinii menyebabkan penyakit pneumonia pada paru-paru
manusia.
f. Candida sp. penyebab keputihan dan sariawan pada manusia.
Jamur
Jamur merupakan kelompok organisme eukariotik yang membentuk dunia jamur atau regnum fungi. Jamur pada umumnya multiseluler (bersel banyak). Ciri-ciri jamur berbeda dengan organisme lainnya dalam hal cara makan, struktur tubuh, pertumbuhan, dan reproduksinya.
1. Struktur Tubuh
Struktur tubuh jamur tergantung pada jenisnya. Ada jamur yang satu sel, misalnyo khamir, ada pula jamur yang multiseluler membentuk tubuh buah besar yang ukurannya mencapai satu meter, contohnyojamur kayu. Tubuh jamur tersusun dari komponen dasar yang disebut hifa. Hifa membentuk jaringan yang disebut miselium. Miselium menyusun jalinan-jalinan semu menjadi tubuh buah.
Gbr. Hifa yang membentuk miselium dan tubuh buah
Hifa adalah struktur menyerupai benang yang tersusun dari dinding berbentuk pipa. Dinding ini menyelubungi membran plasma dan sitoplasma hifa. Sitoplasmanya mengandung organel eukariotik.
Kebanyakan hifa dibatasi oleh dinding melintang atau septa. Septa mempunyai pori besar yang cukup untuk dilewati ribosom, mitokondria, dan kadangkala inti sel yang mengalir dari sel ke sel. Akan tetapi, adapula hifa yang tidak bersepta atau hifa senositik.
Struktur hifa senositik dihasilkan oleh pembelahan inti sel berkali-kali yang tidak diikuti dengan pembelahan sitoplasma.
Hifa pada jamur yang bersifat parasit biasanya mengalami modifikasi menjadi haustoria yang merupakan organ penyerap makanan dari substrat; haustoria dapat menembus jaringan substrat.
2. Cara Makan dan Habitat Jamur
Semua jenis jamur bersifat heterotrof. Namun, berbeda dengan organisme lainnya, jamur tidak memangsa dan mencernakan makanan. Clntuk memperoleh makanan, jamur menyerap zat organik dari lingkungan melalui hifa dan miseliumnya, kemudian menyimpannya dalam bentuk glikogen. Oleh karena jamur merupakan konsumen maka jamur bergantung pada substrat yang menyediakan karbohidrat, protein, vitamin, dan senyawa kimia lainnya. Semua zat itu diperoleh dari lingkungannya. Sebagai makhluk heterotrof, jamur dapat bersifat parasit obligat, parasit fakultatif, atau saprofit. Lihat Gambar 5.3.
a. Parasit obligat
merupakan sifat jamur yang hanya dapat hidup pada inangnya,
sedangkan di luar inangnya tidak dapat hidup. Misalnya, Pneumonia
carinii (khamir yang menginfeksi paru-paru penderita AIDS).
b. Parasit fakultatif
adalah jamur yang bersifat parasit jika mendapatkan inang yang
sesuai, tetapi bersifat saprofit jika tidak mendapatkan inang yang
cocok.
c. Saprofit
merupakan jamur pelapuk dan pengubah susunan zat organik yang
mati. Jamur saprofit menyerap makanannya dari organisme yang telah
mati seperti kayu tumbang dan buah jatuh. Sebagian besar jamur
saprofit mengeluar-kan enzim hidrolase pada substrat makanan untuk
mendekomposisi molekul kompleks menjadi molekul sederhana sehingga
mudah diserap oleh hifa. Selain itu, hifa dapat juga langsung
menyerap bahanbahan organik dalam bentuk sederhana yang
dikeluarkan oleh inangnya.
Cara hidup jamur lainnya adalah melakukan simbiosis mutualisme. Jamur yang hidup bersimbiosis, selain menyerap makanan dari organisme lain juga menghasilkan zat tertentu yang bermanfaat bagi simbionnya. Simbiosis mutualisme jamur dengan tanaman dapat dilihat pada mikoriza, yaitu jamur yang hidup di akar tanaman kacang-kacangan atau pada liken.
Jamur berhabitat pada bermacammacam lingkungan dan berasosiasi dengan banyak organisme. Meskipun kebanyakan hidup di darat, beberapa jamur ada yang hidup di air dan berasosiasi dengan organisme air. Jamur yang hidup di air biasanya bersifat parasit atau saprofit, dan kebanyakan dari kelas Oomycetes.
3. Pertumbuhan dan Reproduksi
Reproduksi jamur dapat secara seksual (generatif) dan aseksual (vegetatif). Secara aseksual, jamur menghasilkan spora. Spora jamur berbeda-beda bentuk dan ukurannya dan biasanya uniseluler, tetapi adapula yang multiseluler. Apabila kondisi habitat sesuai, jamur memperbanyak diri dengan memproduksi sejumlah besar spora aseksual. Spora aseksual dapat terbawa air atau angin. Bila mendapatkan tempat yang cocok, maka spora akan berkecambah dan tumbuh menjadi jamur dewasa.
Reproduksi secara seksual pada jamur melalui kontak gametangium dan konjugasi. Kontak gametangium mengakibatkan terjadinya singami, yaitu persatuan sel dari dua individu. Singami terjadi dalam dua tahap, tahap pertama adalah plasmogami (peleburan sitoplasma) dan tahap kedua adalah kariogami (peleburan inti). Setelah plasmogami terjadi, inti sel dari masing-masing induk bersatu tetapi tidak melebur dan membentuk dikarion. Pasangan inti dalam sel dikarion atau miselium akan membelah dalam waktu beberapa bulan hingga beberapa tahun. Akhimya inti sel melebur membentuk sel diploid yang segera melakukan pembelahan meiosis.
4. Peranan Jamur
Peranan jamur dalam kehidupan manusia sangat banyak, baik peran yang merugikan maupun yang menguntungkan. Jamur yang menguntungkan meliputi berbagai jenis antara lain sebagai berikut.
a. Volvariella volvacea (jamur merang) berguna sebagai bahan pangan
berprotein tinggi.
b. Rhizopus dan Mucor berguna dalam industri bahan makanan, yaitu
dalam pembuatan tempe dan oncom.
c. Khamir Saccharomyces berguna sebagai fermentor dalam industri
keju, roti, dan bir.
d. Penicillium notatum berguna sebagai penghasil antibiotik.
e. Higroporus dan Lycoperdon perlatum berguna sebagai dekomposer.
Di samping peranan yang menguntungkan, beberapa jamur juga mempunyai peranan yang merugikan, antara lain sebagai berikut.
a. Phytium sebagai hama bibit tanaman yang menyebabkan penyakit
rebah semai.
b. Phythophthora inf'estan menyebabkan penyakit pada daun tanaman
kentang.
c. Saprolegnia sebagai parasit pada tubuh organisme air.
d. Albugo merupakan parasit pada tanaman pertanian.
e. Pneumonia carinii menyebabkan penyakit pneumonia pada paru-paru
manusia.
f. Candida sp. penyebab keputihan dan sariawan pada manusia.
Labels:
Mikobiology
13.27
a re' = Vigna dalzelliana
acerola' = Malpighia glabra
Adas anis. = Clausena anisum-olens merr
Adas = Foeniculum vulgare mill
Adem ati = Litsea chinensis lamk
adzuki bean' = Vigna angularis
Air mancur = Jacobinia carnea (lindl.)Nichols
Akalifa = Acalypha wilkesiana muell.arc
Akasia = Acacia sieberiana dc
Alamanda = Allamanda cathartica L.
Alang-alang = Imperata cylindrica beauv
alfalfa, lucerne = Medicago sativa
Ambre = Geranium radula cavan
Amis-amisan = Houttuynia cordata thunb
Andong = Cordyline fruticosa (l.)A.chev.
Anggrek bongko = Pholidota chinensis lindl
Anggrek kupu = Arundina chinensis bl
Anggrek tanah = Spathoglottis plicata bl
Anggrek tanah = Phaius tankerviluae (ait.bl
Anggrung = Trema orientalis bl
Anggur laut = Coccoloba uvifera L.
Anggur = Vitis vinifera L.
Angsana = Pterocarpus indica willd
Anuma. = Artemisia annua L.
Anyang-anyang = Elaeocarpus grandiflora j.e.smith
Anyelir = Dianthus superbus L.
apa-apa = Flemingia macrophylla
Apel = Malus domestica
Apel ijo = Chrysophyllum cainito L.
apel jepang = Pyrus pyrifolia
Apel = Pyrus malus L.
Apokad = Persea americana
Apokad = Persea gratissima gaertn
Arbei = Fragaria vesca L.
Arben hutan = Rubus reflexus ker
arben = Fragaria x ananassa
Arbenan. = Duchesnea indica (andr.focke
Aren, enau = Arenga pinnata (Wurmb.Merr.
Asalea = Rhododendron simsii planch
asam gelugur, mundu, asam kandis = Garcinia
Asam jawa = Tamarindus indica L.
Asam kranji = Diallum indum L.
asam-asaman = Desmanthus virgatus
Asem landa = Pithecollobium dulce (roxb.benth
Aseman = Polygonum chinense L.
Asparagus = Asparagus cochinchinensis (lour.merr
Asparagus = Asparagus officinalis L.
Awar-awar = Ficus septica burm.f
axillaris = Macrotyloma axillare
Babandotan = Ageratum conyzoides L.
bacang, asem paying = Mangifera foetida, M. pajang
Bakung = Crinum asiaticum L.
Bakungan = Hymenocallis litthoralis (jacq.salisb
Baligo = Benincasa hispida cogn
Bam ban = Donax cannaeformis (g.forst.k.schum
Bambu apus = Gigantolochloa apus kurz
Bambu kuning = Bambusa vuL.garis schrad
Bangkuwang = Pachyrrhizus erosus urb
banyonan tembaga = Microstegium ciliatum
Baret = Mimosa invisa mar
'bariuan' = Grewia asiatica
Baru cina = Artemisia vuLgaris L
Bawang daun = Allium fistulosum L.
Bawang merah = Allium cepa L.
Bawang prey = Allium porrum bl
Bawang putih. = Allium sativum L.
Bawang sabrang = Eleutherine americana merr
Bawang sebrang = Zephyranthes candida herb
Bayam dempo. = Althernanthera philoxeroides (mart.griseb
Bayam lemah = Amaranthus blitum miq
Bayam merah = Alternanthera amoena voss
Bayam ungu, = Althernanthera strigosa hask
Bayem belanda = Phvtolacca acinosa roxb
Bayem = Amaranthus caudatus rumph
Begonia = Begonia fimbristipulata hance
Begonia = Begonia glabra kuiz.ex pav
Begonia = Begonia laciniata roxb
Beluntas = Pluchea indica less
Benalu. = Henslowia frutescens champ
Benda = Artocarpus elastica reinw
Bengle = Zingiber purpureum roxb
Bereng = Musa brachycarfa backer
Berenuk = Crescentia cujete L.
Beringin = Ficus benjamina L.
Bidara = Ziziphus mauritania
Biduri = Calotropts gigantea .gbr
binjei, kemang = Mangifera caesia, M. kemanga
Bintaro = Cerbera manghas L.
bisbul = Diospyros blancoi
'black gram' = Vigna mungo
Blimbing manis = Averrhoa caramboLa L
Blimbing wuluh = Averrhoa biLimbi L
Blustru = Luffa cylindrica roem
Blustru = Luffa cylindrica roem
Brambangan = Aneilema malabaricum (L.merr
Bratawali, brotowali = Tinospora tuberculata beumee
Bribil = Galinsoga parviflora cav
brobos = Alysicarpus vaginalis
brodjo lego = Mikania cordate
Brojo lintang = Belamcanda chinensis (L.dc
Buah negeri = Passiflora edulis sims
Buah peach, persik = Prunus persica (L.batsch
Buah Samarinda = Carissa carandas L.
buffelgrass = Cenchrus ciliaris
Bugenvil = Bougainvillea glabra chois
Bulu = Ficus annulata bl
Buncis = Phaseolus vulgaris L.
Bunga altea = Althaea rosea (L.cav
Bunga Desember = Haemanthus multiflorus (tratt.martyn
Bunga kancing = Gomphrena globosa L.
Bunga karang = Hedvotis uncinella hook.et arn
Bunga lilin = Pachvstachys lutea L.
Bunga Lilj = Ulium brownii f.e.brown
Bunga madia = Thunbergia grandiflora roxb
Bunga madia = Thunbergia grandiflora roxb
Bunga pagoda = Clerodendron squamatum vahl
Bunga pukul delapan = Turnera subulata j.e.smith
Bunga Sepatu mawar = Hibiscus syriacus L.
Bungur = Lagerstroemia loudonii t.& b
Bungur = Lagerstroemia speciosa pers
buni = Antidesma bunius
Buni = Antidesma bunius (L.spreng
Burang = Trevesia sundaica miq
Cabe jawa = Piper retrofractum vahl
Cabe merah = Capsicum annum L.
Cabe rawit = Capsicum frutescens L.
Cabean = Piper sarmentosum roxb.ex hunter
Cakar ayam = Hemerocallis fulva L.
Calincing = Oxalis barrelieri L.
Camcao = Cylea barbata miers
Campaka = Michelia champaka L.
Cangkring = Erythrina fusca lour
'canistel' = Pouteria campechiana
Cantik manis = Portulacca grandiflora hook
caribbean stylo = Stylosanthes hamata
Ceguk = Quisqualis indica L.
Cemara kipas = Thuja orientalis L.
Cemara = Casuarina equisetifolia L.
Cempaka mulya = Michelia figo (lour.spreng
cempedak = Artocarpus integer
Cempoko gondok = Talauma candollii bl
Cendana = Santalum album L.
Cengkeh = Eugenia aromatica o.k
centurion = Centrosema pascuorum
Ceplikan = Ruellia tuberosa L.
Ceplukan blungsun = Passiflora foetida L.
Ceplukan = Physalis peruviana L.
Cerakin = Croton tiglium L.
ceremai Belanda = Eugenia uniflora
Ceremai = Phyllanthus acidus (L.) skeells
ceri Brazil = Eugenia dombeyi
ciko mama = Pouteria sapota
Ciplukan blungsu = Passiflora foetida L.
Ciplukan = Physalis angulata L.
Codo = Elaeagnus loureirii champ
Coklat = Theobroma cacao L.
Cola = Cola nitida a.chev
Congcong belut = Bridelia ovata decne
cupa, rambai, menteng, mafai setambun = Baccaurea
Dadap ayam = Erythrina variegata L.
Dadap bong = Erythrina microcarpa k.& v
Dadap serep = Erythrina lithosperma miq
damar kaca = Shorea javanica Koord. & Valeton
damar = Agathis dammara (LambertRich.
Damar = Agathis dammara warb
Daun bludu = Hedyotis capitellata wall.ex.g.don
Daun dewa = Gynura procumbens back
Daun dolar = Ficus pumila L.
Daun duduk = Desmodium triquetrum
Daun encok = Plumbago zeylanica L.
Daun ivi, = Hedera helix L.
Daun jinten = Coleus amboinicus lour
Daun kupu-kupu = Bauhinia tomentosa L.
daun lebar = Chamaecrista rotundifalia
Daun lumut = Marantha leuconeura L.
daun mules = Desmodium triflorum
Daun perak = Episcia reptans mart
Daun persik. = Daedalacanthus roseus t.anders
Daun putri = Mussaenda pubescens ait.f
Daun ungu = Graptophyllum pictum griff
Daun urat = Plantago major L.
Daunseribu = Achillea millefolium L.
Daunseribu = Achillea santolina L.
Delima = Punica granatum L.
Dempul lelet = Glochidion rubrum bl
desmodium daun hijau = Desmodium intortum
desmodium = Desmodium heterocarpon ssp ovalifolium
Dewandaru = Eugenia uniflora L.
Digitalis = Digitalis purpurea L.
Dillenia = Dillenia philippinensis rolfe
Dlingo = Acorus calamus L.
Drakaena = Dracaena sanderiana vand.ex L.
Druju = Argemone mexicana L.
Dubois = Duboisia leichardtii f.moeller
Duku = Lansium domesticum corr
duku, langsat = Lansium domesticum
Duri tentong = Opuntia elatior mill
Durian = Durio zibethinus Murr.
duwet = Syzygium cumini
Eceng gondok = Eichhornia crassipes solms
ekaliptus = Eucalyptusalba Reinw. ex Blume
Ekor anjing. = Heliotropium indicum L.
Ekorkucing = Acalypha hispida burm.f
Elo = Ficus glomerata roxb
embacang = Mangifera altissima
Enceng-enceng = Cassia sophera L.
Enceng-enceng = Gynandropsis ginandra (L.brio
Gadung cina = Smilax zeylanica L
Gadung = Dioscorea hispida dennst
gamal = Gliricidia sepium
Gambet. = Polvgonum multiflorum thunb
Gambir laut = Clerodendron inerme (L.gaertn
gambir = Uncaria gambir (HunterRoxb.
Gandapura = Gaultheria fragrantissima auct.non wall
gandaria = Bouea macrophylla
Gandarusa = Justicia gendarussa burm.f
Gandasuli = Hedychium coronarium koen
Gandasulimerah = Hedychium angustifolium roxb
Ganyong = Canna edulis ker.
Gardenia = Gardenia mutabilis reinw
Garut = Maranta arundinacea L.
Gayam = Inocarpus edulis forst
gedang memedi = Carica pubescens
Gembolo = Dioscorea bulbifera L.
Gempur batu = Ruellia napifera zoll & mor
Gendis = Clinacanthus nutans lindau
Gendola = Basella rubra L.
Genjer = Umnocharis flava (L.buch
Genteng peujet = Quassia amara L.
Gewor = Commelina benghalensis L.
Gigil = Oichroa febrifuga lour
Ginje = Clerodendron indicum (L.o.k
Ginjean = Leonurus sibiricus L.
Girang merah. = Leea rubra bl
Girang = Leea aequata L.
Girang = Leea indica (burm.f.merr
glagah = Saccharum spontaneum
Glirisidia = Glyricidia sepium (jacq.kunth ex walp
glycine = Neonotonia wightii
Gobo = Arctium lappa L.
Gondang = Ficus variegata bl
Gowok = Eugenia polycephala miq
Grandiflorum = Solanum grandiflorum auct
grass pea = Lathyrus sativus
Grindelia = Grindelia robusta nutt.
Gringsingan = Hyptis suaveolens (L.poir
Gucen = Rubus rosaefolius smith
Gude = Cajanus cajan millspaugh
Hangkang = Palaquium leiocarpum Boerl.
Her = Coleus atropurpureus benth
Hiosiami = Hyoscyamus albus L.
ilalang = Imperata cylindrica
ilanos makro = Macroptilium longepedunculatum
Inggu = Ruta angustifolia (L.pers
Iprih = Ficus glabella bl
Irah-irahan = Cissus discolor bl
Iris = Iris pallida lamk
Jabung = Erigeron sumatrensis retz
Jagung jali = Coix lacryma-jobi L.
Jagung = Zea mays L.
Jahe = Zingiber officinale rosc
Jaka tuwa = Scoparia dulcis L.
Jalu mampang = Monstera pertusa auct
Jambe rende = Areca pumila bl
Jamblang = Eugenia cumini merr.
Jambon = Eugenia microcyma k.& v
Jambu air = Eugenia aquea burm.f
jambu air = Syzygium aqueum
Jambu biji = Psidium guajava L.
jambu bol = Syzygium malaccense
Jambu mawar = Eugenia jambos L.
jambu mawar = Syzygium jambos
jambu mete = Anacardium occidentale L.
Jambu monyet = Anacardium occidentale L.
jambu semarang = Syzygium samarangense
Janggelan = Mesona palustris bl
Jangkang = Homalocladium platycladum (f.muellbailey
Janti, jayanti = Sesbania sesban (L.merr
Jarak cina = Jatropha gossypifolia L.
Jarak kosta = Jatropha curcas L.
Jarak tintir = Jatropha multifida L.
Jarak = Jatropha podagrica hook
Jarak = Ricinus communis L.
Jarong lelaki = Stachytarpheta mutabilis vahl
Jati belanda = Guazuma ulmifolia lamk
Jati = Tectona grandis L.
Jawer kotok = Coleus blumei benth
jelutung = Dyera costulata (Miq.Hook f.
Jembirit = Tabernaemontana sphaerocarpa bl
Jenetri = Elaeocarpus ganitrus roxb
Jengger ayam = Celosia cristata L.
jengkol = Pithecellobium jiringa Prain
Jengkol = Pithecollobium lobatum benth
Jenu = Derris elliptica (roxb.)8enth
Jeruju = Acanthus ilicifolius L.
jeruk bali = Citrus maxima
Jeruk bali = Citrus maxima merr
jeruk kasturi = Citrofortunella microcarpa
Jeruk kates = Atalantia missionis oliv
Jeruk keprok = Citrus nobilis lour
jeruk keprok = Citrus reticulata
Jeruk kingkit = Triphasia trifoliata dc
jeruk manis = Citrus sinensis
jeruk nipis = Citrus aurantifolia
Jeruk nipis = Citrus aurantium (aurantifolia)
Jeruk purut = Citrus hystrix dc
Jeruk sitrun = Citrus medica L.
Jinten hitam = Nigella sativa L.
Johar = Cassia siamea lamk
Joho = Terminalia bellirica (gaertn)roxb
Jombang = Sonchus asper vill
Jombloh = Gynura crepidioides benth
Jrembak-jrembakan = Cardamine flexuosa with
Jukut ibun = Drymaria hirsuta bartl
jukut kidang = Centotheca latifolia
Kaca piring = Gardenia augusta merr
kacang arab = Cicer arietinum
kacang babi = Vicia faba
kacang batang = Macroptilium lathyroides
kacang bogor = Vigna subterrania
Kacang emas = Phaseolus lunatus L.
kacang gude = Cajanus cajan
Kacang hijau = Phaseolus radiatus L.
kacang hijau = Vigna radiata
Kacang kapri = Pisum sativum L.
kacang meongan = Aeschynomene americana
kacang merah/kacang panjang/kacang tunggak = Vigna unguiculata
Kacang panjang = Vigna sinensis (l.savi ex hassk
kacang parang = Canavalia ensiformis
kacang pinto = Arachis pintoi
kacang rimpang = Arachis glabrata
Kacang ruji = Phaseolus calcaratus roxb
kacang tanah = Arachis hypogaea
Kacang tanah = Arachis hypogaea L.
kacang uci = Vigna umbellata
kaimi = Desmodium incanum
Kaki kuda = Centella asiatica urb.
Kalatea batik = Calatea lietzei e.morren
kaliandra = Calliandra calothyrsus
Kaliandra = Calliandra haematocephala hassk
kalopo = Calopogonium caeruleum
kalopo = Calopogonium mucunoides
Kamboja merah = Plumeria rubra L.
Kangkung hutan = Ipomoea fistulosa mart.ex.cholsy
Kangkung = Ipomoea aquatica forsk
Kapai besar. = Lygodium japonicum (thunb.sw
Kapas cinde = Asclepias curassavica L.
Kapas = Gossypium arboreum L.
Kapitatum = Clerodendron capitatum schum.& thou
Kapri = Pisum sativum
kapuk = Ceiba pentandra Gaertn.
Kapulaga sabrang = Elettaria cardamomum (L.maton
Kapulaga = Amomum cardamomum willd
kapurbarus = Dryobalanopssumatrensis (J.F. GmelinKosterm
Kara bendo = Canavalia ensiformis (l.dc
Kara benguk = Mucuna pruriens dc
Kara = Dolichos lablab l.b
Karet = Ficus elastica nois.ex bl
Katak dewol = Dioscorea pentaphylla L.
Kate mas = Euphorbia heterophylla L.
Katuk = Sauropus androgynus merr
kawista = Limonia acidissima
Kayu angin = Usnea misaminensis (vain.not
Kayu apu = Pistia stratiotes L.
Kayu itam = Guatteria rumphii bl
Kayu kuning = Arcangelisia flava merr
Kayu lanang = Khaya sinegalensis L.
Kayu lanang = Oroxylum indicum (L.vent
Kayu nasi. = Maesa perlarius (lour.merr
Kayu ni = Berberis fortune!lindl
Kayu putih = Eucalyptus alba reinw
Kayu putih = Eucalyptus umbellata dum.cours
Kayu putih = Melaleuca leucadendra L.
Kayu rapet = Parameria laevigata (juss.moldenke
Kayu sapi = Pometia pinnata j.r.& g.forst
Kayu secang = Caesalpinia sappan L.
Kayu urip = Euphorbia tirucali L.
kecapi = Sandoricum koetjape
Kecapi = Sandoricum koetjape (burm.f.merr
Kecipir = Psophocarpus tetragonolobus dc
Kecombrang = Nicolaia speciosa horan
Kecubung gunung = Brugmansia suaveolens bercht.& presl
Kecubung pendek = Datura stramonium L.
Kecubung wulung = Datura metel L.
Kecubung = Brugmansia candida pers
Kecubung = Datura tatula L.
Kedawung = Parkia roxburgh!!G.don
Kedelai = Glycine max
Kedelai = Soya max piper
Kedinding = Cassia mimosoides L.
kedondong manis = Spondilas cytherea
kedondong seberang = Spondias purpurea
Kedondong = Lannea grandis engl
Kedondong = Spondias pinnata (l.f.kurz
Kedongdong laut = Nothopanax fruticosum miq
Keiumbar = Coriandrum sativum L.
Keji beling = Strobilanthes crispus bl
Keji besi = Hemigraphis rependa (L.hall.f
kekara = Macrotyloma uniflorum
Keladi = Caladium bicolor (w.ait.vent
Kelapa = Cocos nucifera L.
Kelembak = Rheum officinale baill
Kelor = Cucumis sativus L.
Kelor = Moringa oleifera lam
Kemarogan = Gymnopetalum leucostictum miq
Kembang anting-anting = Fuchsia speciosa hort
Kembang bulan = Tithonia diversifolia (hemsley)a.gray
Kembang ceplikan = Soudago virgo-aurea L.
Kembang emas = Stephanotis floribunda (r.br.brongn
Kembang kuning = Cassia surattensis burm,f
Kembang pukul empat = Mirabilis jalapa L.
Kembang sepatu = Hibiscus rosa-sinensis L.
kembang telang = Clitoria ternatea
Kembang telang = Clitoria ternatea L.
Kembang torong = Hippeastrum puniceum (lamk.o.k
Kembang wungu = Pharbitis nil (L.choisy
Kembangtorong = Hippeastrum equestre herb
Kemboja = Plumiera acuminata ait
kemenyan = Styrax benzoin Dryand.
Kemiren = Hernandia peltata meissn
Kemiri = Aleurites moluccana (L.willd
kemiri = Aleurites moluccana Willd.
Kemladean = Scurrula atropurpurea (bl.dans
Kemlandingan = Leucaena glauca benth
Kemloko = Phyllanthus emblica L.
Kemukus = Piper cubeba l.f
Kemuning = Murraya paniculata jacq
kemunting = Rhodomyrtus tomentosa
kenanga = Cananga odorata (LamkHook. f. & Thoms.
Kenanga = Canangium odoratum baill
Kenari = Canarium commune L.
Kencur = Kaempferia galanga L.
Kendal = Cordia obliqua auct
Kendung = Helicia javanica bl
Kenikir = Cosmos caudatus h.b.k.
Kenikir = Tagetes erecta L.
Kentang = Solanum tuberosum L.
Kentangireng = Coleus tuberosus benth
kenya clover = Trifolium semipilosum
Kepel = Stelechocarpus burahol (bl.)Hook.f.& th
kepel, burahol = Stelechocarpus burahol
Kepundung = Baccaurea racemosa muell.arg
Kerak nasi = Sambucus javanica reinw.ex bl
Kernbang bugang = Clerodendrum calamitosum L.
Kernbang matahari = Helianthus annus L.
kersen = Muntingia calabura
Kertau = Morus macroura miq
Kesambi = Schleichera oleosa (lour.oken
kesemek = Diospyros kaki
Kesemek = Diospyros kaki thunb
Ketela = Ipomoea batatas poir
Ketepeng cina = Cassia alata L.
Ketepeng = Cassia tora L.
KetuI = Bidens chinensis willd
Kibentili = Kickxia arborea bl
Kimpul = Xanthosoma violaceum schoot
Kina = Cinchona ledgeriana moens
Kina = Cinhona succtrubra pavon et klot
Kismis = Muehlenbeckia platyclada (f.v.muell.meissn
Kluwih = Artocarpus altilis (park.fsb
Kola leli = Zantedeschia aethiopica (L.spreng
Kola = Cola acuminata schott et endl.
komak = Lablab purpureus
Kompri = Symphytum officinale L.
konyal = Passiflora edulis
kopi gunung = Anacolosa frutescens
Kopi = Coffea arabica L.
Kopi = Coffea robusta lindl.ex de willd.
Krambilan = Biophytum sensitivum dc
Krangean = Litsea cubeba pers
Krangkong. = Ludwigia adscendens (L.hara
kratok = Phaseolus lunatus
Kremah = Alternanthera sessil1s r.br
Kremi = Portulaca quadrifida L.
Krisan = Chrysanthemum indicum L.
Krokot cina = Euphorbia prostata w.ait
Krokot = Portulaca oleracea L.
Kucing-kucingan = Acalypha indica L.
kudzu tropika, krandang = Pueraria phasealoides
Kuma-kuma = Crocus sativus L.
Kumis kucing = Orthosiphon spicatus b.b.s
kumkuat' = Fortunella
Kunci pepet = Kaempferia angustifolia rosc
Kunir putih = Kaempferia rotunda L.
Kunyit = Curcuma oomestica val.
kupi-kupi, beberetean = Rubus
Kuping gajah = Anthurium andreanum linden
Kuping macan = Saxifraga stolonifera meerb
kuweni = Mangifera odorata
Kwalot = Brucea javanica (L.merr
Kwalotan. = Bursera simaruba L.
Labu Air = Lagenaria leucantha (duch.rusby
Labu siem = Sechium edule sw
Lada = Piper njgrum L.
Laja gowah = Alpinia malaccensis (burm.f.roxb
Lampes = Ocimum sanctum L.
Landep = BarL.eria cristata L.
Landep = BarL.eria prionitis L.
Landik = Barleria lupulina lindl
Larasetu = Andropogon zizaniodes (l.)Urb
Lateng = Urtica grandidentata miq.non moris
Leci = Litchi chinensis sonn
Legetan = Spilanthes acmella murr
Legetan = Synedrella nodiflora gaertn
Legundi = Vitex trifolia L.
Lemon = Limonia acidissima auct.non L.
Lempuyang gajah = Zingiber zerumbet sm
Lempuyang wangi = Zingiber aromaticum val
Lempuyang = Zingiber amaricans bl
lengkeng = Dimocarpus longan
Lengkeng = Euphoria longana lamk
Lengkuas merah = Alpinia purpurata k.schum
Leng-lengan. = Leucas lavandulifolia smith
lentil = Lens culinaris
Lerak = Sapindus rarak dc
Lici = Litchi chinensis
Lidah ayam = Polygala glamerata lour
Lidah buaya = Aloe ferox miller
Lidah tiong. = Hedyotis diffusa willd
Lidah ular = Oldenlandia corymbosa L.
limau gedang = Citrus x paradisi
llat-ilatan = Ficus callosa willd
lles-iles = Amorphophallus variabilis bl
Lobak = Raphanus sativus L.
Lobelia = Lobelia inflata L.
Lobi-lobi. = Flaucortia inermis roxb
lokwat = Eriobotrya japonica
Lokwat = Eriobotrya japonica (thumb.lindl
Lontar = Borassus flabellifer L.
Luteng = Hydnocarpus anthelmintica pierre
Luteng = Taraktogenos kurzii king
Mahkota duri = Euphorbia milli ch.des moulins
Mahoni = Swietenia mahagoni jacq
maja = Aegle marmelos
makadamia = Macadamia hildebrandii V. St.
makadamia = Macadamia integrifolia
Makutadewa = Phaleria macrocarpa (scheffboerl
mangga bemban = Mangifera pentandra
mangga pari = Mangifera laurina
Mangga = Mangifera indica L.
Manggis = Gabcinia mangostana L.
manggis = Garcinia mangostana
Mangkudu = Morinda citrifolia L.
Manis jangan = Cinnamomum burmani bl.
Manis rejo = Vassinium varingiaefolium (bl.miq
Manon = Helminthostachys zeylanica hook
Markisa = Passiflora quadrangularis L.
Masoyi = Massoia aromatica becc
Mata ayam. = Ardisia crenata roxb
matoa = Pometia J.R. Foster & J.G. Foster
Mawar merci = Rosa multiflora L.
Mawar = Rosa chinensis jacq
Mawar = Rosa galica L.
Mbacang = Mangifera foetida lour
Melati kosta. = Brunsfelsia uniflora (pohl.d.don
Melati mayang. = Ligustrum sinense lour
Melati = Jasminum sambac (l.)W.ait
melinjo = Gnetum gnemon L.
Melon = Cucumis melo L.
Meniran = Phyllanthus niruri L.
Meniran = Phyllanthus urinaria L.
Menta = Mentha crispa rumph
Menta = Mentha meroinah back.ex ochse & back
Menta = Mentha piperita L.
Menting = Cassia occidentalis L.
Merakan = Caesalpinia pulcherrima (L.)Swartz
Mimba = Azadirachta indica a.juss
Mindi = Melia azeoarach L.
mittikelu' = Vigna aconitifolia
Mojo legi = Aegle marmelos (L.Corr
Mondokaki abang = Tabernemontana pardacaqui poir
Mondokaki = Tabernaemontana divaricata r.br
Mrambos hijau = Hibiscus sabdariffa L.
Mrambos merah = Hibiscus radiatus cav
Mrico kepyar = Ochna kirki1 oliver
Mrico kepyar = Phytolacca americana L.
Mrico lolot = Piper lolot c.dc
Mulwo = Annona reticulata L.
Mundu = Garcinia dulcis kurz
Mungsi arab = Artemisia cina berg.
Murbei = Morus alba L.
Nagasari = Messua ferrea L.
namnam = Cynometra cauliflora
Namnam = Cynometra cauliflora L.
Nampu hijau = Alocasia cucculata (lour.schoot
Nampu = Homalomena javanica v.a.v.r
Nanas Belanda = Sansevieria trifasciata prain
Nanas kerang = Rhoeo spathacea swartz
Nanas = Ananas comosus merr
Nanas-nanasan = Billbergia nutans wend.ex regel
nangka = Artocarpus
nangka = Artocarpus heterophyllus
nangka = Artocarpus heterophyllus Lam.
Nangka = Artocarpus integra merr
Nasturtium = Tropaeolum majus L.
nenas = Ananas comosus
Ngokilo = Strobilanthes laevigatus clarck
Nilam = Pogostemon cablin benth
Nipah = Nypa fruticans Wurmb.
Njari = Sonchus javanicus jungh
Nona makan sirih = Clerodenoron thomsonae balf.f
Nusa indah = Mussaenda phylippica L.
Nyamplung = Calophyllum inophyllum L.
okari' = Terminalia kaernbachii
Oleande = Nerium oleander L.
Oleander = Nerium indicum mill
Oleander = Thevetia peruviana (pers.k.schum
Orang-aring = Tridax procumbens L.
Orang-artng = Eclipta alba l.hassk
Origanum = Origanum vulgare L.
Orok-orok hutan = Flemingia congesta roxb
orok-orok lembut = Crotalaria juncea
Orok-orok sapi = Crotalaria striata dc
Orok-orok = Crotalaria anagyroioes h.b.k
Ototan = Ajuga reptans bugle
Otot-ototan = Plantago lanceolarta L.
Pacar banyu = Impatiens platypetala lindl
Pacar cina = Aglaia odorata lour
Pacar kuku = Lawsonia inermis L.
Pacing hias = Costus malortieanus wendl
Pacing = Costus megalobrachtea k.schum
Pacing = Costus speciosus smith.
Pacing = Costus spiralis rosc
padi burung = Echinochloa crus-galli
Padi = Oryza sativa L.
Pakis haji = Alsophila glauca (bl.j.sm
Pakis haji = Cycas rumphii miq
Paku andam = Dicranopteris dichotoma (thunb.bernh
Paku ekor tupai. = Lepidogrammatis rostrata (bedd.ching
Paku kawat. = Lvgodium scandens (L.sw
Paku pandan = Asplenium prolongatum hook
Paku pecut = Pteris ensiformis burm
Paku pedang. = Microsorium buergerianum (miq.ching
Paku rane = Selaginella doederlinii hieron
Paku sarang burung = Neottopteris nidus (L.J.smith
Paku sepat = Nephrolepis cordifolia (L.presl
Paku tanah. = Lindsaea orbiculata (lamk.mett
Paku tanjung = Diplazium esculentum swartz
Pala = Myristica fragrans houtt
Palikan kebo = Euphorbia hirta L.
Palmarosa = Andropogon martini roxb
Pandan bidur = Pandanus bidur jungh.ex miq
Pandan kecil = Pandanus polycephalus lamk
Pandan kowang = Pandanus furcatus roxb
Pandan wangi = Pandanus amaryllifolius roxb
Pandan = Pandanus tectorius soland.ex park
Panili = Vanilla planifolia andrew
Pare belut = Trichosanthes anguina L.
Pare = Momordica charantia L.
Parijoto. = Medinella speciosa L.
Patah tulang = Pedilanthus pringlei robins
Paveta = Pavetta indica L.
'pejibaye' = Bactris gasipaes
Penawar jambe = Cycas revoluta thunb
pepaya = Carica papaya
Pepaya = Carica papaya L.
Peperomia = Peperomia pellucida kunth
Peru balsem = Myroxylon balsamum harms
petai cina, lamtoro = Leucaena leucocephala
petai = Parkia speciosa Hassk
Pete = Parkia speciosa hassk
Peterseli = Petroselinum sativum hoffm
Picisan = Cycloporus nummularifolius c.chr.
'pili' = Canarium ovatum
Pinang = Areca catechu L.
Pinten = Dicliptera chinensis ness
Pinus = Pinus merkusii jungh.& de vr
Piretrum = Pvrethrum cinerariaefolium trev
Pisang hias = Heliconia colinsiana
Pisang ungu = Musa acuminata colla
pisang = Musa
Plasa = Butea monosperma (lamk.taub
plikatulum = Paspalum plicatulum
Plumbago = Plumbago capensis thunb
Pohon mangkok = Nothopanax scutellarium merr
Pohon sapu tangan = Maniltoa granoiflora scheff
Poko = Mentha arvensis L.
Poncosudo = Jasminum pubescens willd
Ponon kamfer = Cinnamomum camphora (L.presl
Posor = Pseudoranthemum diversifolium mio
Prabu kenyo = Passiflora lunata willd
Prana jiwa = Euchresta horsfieldii (lesch.benn
Prasman = Eupatorium triplinerve vahl
Preh = Ficus ribes reinw
Pucung = Pangium edule reinw
Pule pandak = Rauwolpia verticillata lour
Pule = Alstonia macrophylla wall.ex g.don
Pulu pandak = Rauwolfia serpentina benth
Puluian = Urena lobata L.
Puring = Codiaeum variegatum bi.
Purwaceng = Pimpinella alpina k.d.s
Purwoceng gunung = Artemisia lactiflora wall
Puspa = Schima noronhae reinw
Putat = Barringtonia spicata bl
Puteran = Helicteres isora L.
putri malu = Mimosa pudica
Puyan = Aristolochia debile sieb.et zucc
Racunan = Euphorbia pulcherrima willd
Rambutan = Nephelium lappaceum L.
Rampelas = Ficus ampelas burm.f
Randa nunut = Drymaria cordata willd
Randu = Ceiba pentandra gaertin
Rane = Selaginella unsinata (desv.spring
Ranggis (Jawa = Lonicera japonica thunb
Ranggitan = Rubia cordifolia L.
rangkas = Vaccinium
Ranti = Solanum nigrum L.
Remek watu. = Hedyotis aur1cular1a L.
rukam = Flacourtia rukam
Rukam = Flacourtia rukam zoll.& mor
Ruku-ruku utan = Hyptts suaveolens (L.poit
Rumex = Rumex acetosa L.
rumput australi = Paspalum dilatatum
rumput awis = Thysanolaena latifolia
rumput bahia = Paspalum notatum
rumput bambu = Arundinaria pusilla
Rumput bambu = Pogonatherum crinitum (thunb.kunth
Rumput bayam = Corchorus acutangulus lamk
rumput bebek = Echinochloa colona
rumput benda laut = Panicum repens
rumput benggala = Panicum maximum
rumput bermuda, rumput grinting = Cynodon dactylon
rumput bintang = Cynodon nlemfuensis
Rumput bolon = Equisetum debile roxb
rumput bunga putih = Asystasia gangetica
rumput ceker ayam = Digitaria ciliaris
rumput columbus = Sorghum x almum
rumput cori = Brachiaria subquadripara
rumput digit = Digitaria milanjiana
rumput ekor kucing = Pennisetum polystachion
rumput embun = Bothriochloa pertusa
rumput emprit-empritan = Eragrostis tenella
rumput gajah = Pennisetum purpureum
rumput gamba = Andropogon gayanus
Rumput ganepo = Salvinia natans (L.all
Rumput gelam = Polygonum cuspidatum siep.et zucc
rumput guatemala = Tripsacum andersonii
rumput guinea ramping = Panicum maximum var. trichoglume
rumput hindi = Dichanthium annulatum
rumput italia = Paspalum distichum
Rumput jeboran = Commelina nudiflora L.
Rumput kawat. = Lycopodium cernuum L.
Rumput kelurut. = Lophatherum gracile brongn
rumput kemarau = Ischaemum muticum
rumput kemuncup = Chrysopogon aciculatus
Rumput kenop. = Kyllinga monocephala rottb
rumput kerbau derapah, kaci = Desmodium heterocarpon
rumput kerbau = Paspalum conjugatum
rumput ketam = Stenotaphrum secundatum
rumput kikuyu = Pennisetum clandestinum
rumput kinangan = Paspalum scrobiculatum
Rumput kipas = Selaginella tamarisc1na (bauv.spring
rumput koronivia = Brachiaria humidicola
rumput kumpai = Hymenachne acutigluma
rumput manila = Zoysia matrella
rumput melayu = Ischaemum magnum
Rumput merakan = Themeda arguen (L.hack
rumput musim panas hijau = Brachiaria distachya
rumput padang = Ischaemum ciliare
rumput pahit = Axonopus compressus
rumput pait = Ottochloa nodosa
rumput palisade = Brachiaria brizantha
rumput pangola = Digitaria eriantha
rumput para = Brachiaria mutica
Rumput putih = Chlorophytum comosum (thunb.baker
rumput randan = Ischaemum rugosum
rumput rhodes = Chloris gayana
rumput ruzi = Brachiaria ruziziensis
rumput sabi = Urochloa mosambicensis
rumput sarang buaya = Ischaemum timorense
rumput sinyal = Brachiaria decumbens
rumput sisik betok = Desmodium heterophyllum
rumput sudan = Sorghum x drummondii
rumput tapak jalak = Dactyloctenium aegyptium
rumput tombak, merakan = Heteropogon contortus
rumput udang = Eragrostis unioloides
rumputmerakan lanang = Themeda triandra (
'runner bean' = Phaseolus coccineus
Rusmarin = Rosmarinus ofrcjnalis L.
Saga = Abrus precatorius L.
sagu = Metroxylon sagu Rottboel
Salah nyowo = Poligonum barbatum L.
Salah nyowol = Jussieua erecta L.
'salak kumbar' = Salacca wallichiana
Salak = Salacca edulis reinw
salak = Salacca zalacca
Salam = Eugenia polyantha wight
Salfia = Salvia coccinea juss
Salfia = Salvia splendens sello
Saliyah = Rhododendron mucronatum bl.g.don
Sambang colok = Aerva sanguinolenta bl
Sambang darah = Excoecaria bicolor hassk
Sambang darah = Hemigraphis colorata hall.f
Sambeng = Lasia spinosa (L.thw
Samber lilen = Strobilanthes dyerianus mast
Sambiloto = Andrographis paniculata nees
sanagori = Codariocalyx gyroides
Sangketan = Achyranthes aspera L.
Sangketan = Achyranthes bidentata blume
Sangketan = Moschosma polystachium benth
Sangsri = Celosia argentea L.
sarikaya = Annona squamosa
'sauge' = Finchia chloroxantha
Sawi belanda. = Lactuca indica L.
Sawi India = Lactuca indica L.
Sawi lemah = Nasturtium indicum d c
Sawi putih = Brassica chinensis L.
Sawi = Brassica juncea (L.chern
sawo duren = Chrysophyllum cainito
sawo hitam = Diospyros digyna
sawo manila = Manilkara zapota
sawo putih = Casimiroa edulis
Sawo = Manilkara kauki dub
Sawomanila = Achras zapota L.
Sayor putih = Pisonia sylvestris t.& b
Sedap malam = Cestrum nocturnum L.
Segawesabrang = Adenanthera pavonina
Selasih = Ocimum basilicum L.
Selat = Lactuca sativa L.
Seledri = Apium graveolens L.
Seligi = Phyllanthus buxifolius muell.arg
semanggi landa = Trifolium repens
semanggi = Desmodium uncinatum
Semanggi = Hydrocotyle sibthorpioides lamk
Semanggi = Marsilea crenata presl
Semanggi = Oxalis corniculata linn
Semangka = Citrullus vulgaris schrad
Semboja Jepang = Euphorbia plumerioides teysm.ex hassk
Sembukan = Paederia foetida L.
Sembung kuwuk = Blumea lacera dc
Sembung = Blumea balsamifera dc
Senggani = Melastoma polyanthum bl
Senggugu = Clerodendron serratum spreng
Sengon laut = Albizzia falcataria (L.Fosberg
Senopodi = Chenopodium ambrosioides L.
Sente = Alocasia macrorrhiza schott
Senting = Cassia laevigata willd
sentro = Centrosema pubescens
Senu = Pipturus incanus (bl.wedd
Sere = Andropogon citratus dc
Sere = Andropogon nardus L.
SerpJIi = Thymus serphyllum L.
Seruni = Wedelia calendulacea less
setaria, sekoi = Setaria sphacelata
Seuseureuhan = Piper aduncum L.
Sidaguri = Sida rhombifolia L.
Sidawayah = Woodfordia floribunda salisb
Silibum = Silybum marianum (L.gaertner
Simbar layangan = Drynaria sparsisora moore
Simbar menjangan = Platycerium bifurcatum c.chr
Simbar pedang = Microsorium fortunei (mooreching
Sinyo nakal. = Ddranta repens auct.non jacq
sipadi = Ficus subcordata
siratro = Macroptilium atropurpureum
Sirih = Piper betle L.
sirsak = Annona muricata
sitrun = Citrus medica
Soka = Ixora coccinea L.
Solidago = Solidago lepida dc
Som jawa = Talinum triangulare willd
Som = Talinum paniculatum gaertn
Songgo langit = Quamoclit pinnata bojer
Sono keling. = Dalbergia latifolia roxb
Sosor bebek = Kalanchoe daigremontiana dc
Sosor bebek = Kalanchoe integre (medik)o.k
Sosor bebek = Kalanchoe laciniata (L.dc
Sosor bebek = Kalanchoe pinnata pers
Sri Rejeki = Oieffenbachia seguine (jacq.schott
Srigading = Nvctanthes arbor-tristis L.
Srikaya = Annona muricata L.
Srikaya = Annona squamosa L.
Stepania = Stepania hernandifolia (willd.walp
Stevia = Stevia rebaudiana bertonii m
Stropanti = Strophantus gratus (bth.baill
stylo perduan = Stylosanthes scabra
stylo = Stylosanthes guianensis
Suji = Pleomele angustifolia n.e.brown
Suket tulangan = Eleusine indica (L.gaertn
sukun = Artocarpus altilis
sukun = Artocarpus altilis (Park.Fosberg
Sukun = Artocarpus communis forst
Sumba kling = Bixa orellana L.
Suplir = Adiantum cuneatum langs.& fisch
Suruhan = Peperomia pellucida (l.h.b.k
Susudu = Euphorbia antiquarum L.
Suweg = Amorphophallus campanulatus bl
Tabat barito = Ficus deltoidea jack
Taiwan beauty = Cuphea hyssopifolia h.b.k
Tales = Colocasia esculenta schott
Tali putri = Cassytha filiformis L.
Talok = Muntingia calabura L.
Tanjung = Mimusops elengi L.
Tapak doro = Vinca rosea u
Tapak liman = Elephantopus scaber L.
Taraksakum = Taraxacum officinale wiggers
tarisi = Albizia lebbeck
Tarum = Indigofera sumatrana gaertn
Tebu = Saccharum officinarum L.
Tegari = Dianella montana bl
Teh kembang = Matricaria chamomilla L.
Teh = Camellia sinensis (L.)O.k
Teh-tehan merah = Acalypha microphylla L.
Tekelan = Eupatorium riparium reg.
Teki = Cyperus rotundus L.
Teki = Kyllinga brevifolia rottb
Tekomaria = Tecomaria capensis spach
Telasihan = Cinnamomum partenoxylon (jack.meissn
Tembakau India = Lobelia nicotiana L.
Tembakau = Nicotiana tabacuwi L.
Tembelek = Lantana camara L.
Tempuh wiyang = Emilia sonchifolia dc
Tempuyung = Sonchus arvensis L.
Temu giring = Curcuma heyneana val
Temu ireng = Curcuma aeruginosa roxb.
Temu kunci = Boesenbergia pandurata (roxb.)Schlecht
Temu lawak = Curcuma xanthorrhiza roxb
Temu mangga = Curcuma mangga val
Temu putih = Curcuma zedoaria (berg.roscoe
tengkawang = Shorea spp.
'tepary bean' = Phaseolus acotifolius
Tepussigung = Achasma coccineum val
terap = Artocarpus odoratissimus
Terate putih = Nymphaea alba L.
terong belanda = Cyphomandra betacea
Terong cepoka = Solanum torvum swartz
Terong mandras = Cyphomandra botacea sendtn
Terong ngor = Solanum indicum L.
Terong siam = Solanum sanitwongsei L.
Terong susu = Solanum mammosum L.
Terong teter = Solanum verbacifolium set.w
Terong = Solanum melongena L.
Terri = Thymus vulgaris L.
Tikusan = Clausena excavata burm.f.
timunan = Leptochloa chinensis
Timun-timunan = Trichosanthes cucumeroides maxim
tinloy = Chrysopogon orientalis
Tolod = Isotoma longiflora (L.presl
townsville stylo = Stylosanthes humilis
Trembesi = Pithecolobium saman benth
Trengguli = Cassia fistula L.
'tulip' = Gnetum costatum
turi rawa = Aeschynomene falcata
Turi = Sesbania grandiflora pers
Ubi kates = Ipomoea cairica (L.sweet
Ubi singkong = Manihot utillissima pohl
Umyung = Gynura aurantiaca o c
Uwi = Dioscorea alata L.
Uyah-uyahan = Ficus quersifolia roxb
uyung = Schefflera octophylla (lour.harms
Valerian = Valeriana officinalis L.
Verbaskum = Verbacum thapsus L.
vigna menjalar = Vigna parkeri
Viola = Viola hirta L.
Viola = Viola odorata L.
Waluh = Cucurbita moschata durch
wampi' = Clausena lansium
Waron = Abelmoschus moschatus medik
Waru gombong = Hibiscus similis bl
Waru lengis = Hibiscus tiliaceus L.
Wedahan = Dichrocephala auriculata (thunb.druce
Weru = Albizzia procera (roxb.benth
Wewehan = Monochoria vaginalis (burm.f.presi
Widosari = Ipomoea digitata L.
Wijaya kusuma = Hylocreus undatus (haw.)Britt.et rose
Wijen = Sesamum indicum L.
Wora-wari gantung. = Hibiscus schizopetalus (mast.)Hook.f
Wortel = Daucus carota L.
Wuluhan = Panicum palmifouum willd
Zebrina = Zebrina pandula schnizl
Nama Lokal=Nama Latin Tumbuhan
a re' = Vigna dalzelliana
acerola' = Malpighia glabra
Adas anis. = Clausena anisum-olens merr
Adas = Foeniculum vulgare mill
Adem ati = Litsea chinensis lamk
adzuki bean' = Vigna angularis
Air mancur = Jacobinia carnea (lindl.)Nichols
Akalifa = Acalypha wilkesiana muell.arc
Akasia = Acacia sieberiana dc
Alamanda = Allamanda cathartica L.
Alang-alang = Imperata cylindrica beauv
alfalfa, lucerne = Medicago sativa
Ambre = Geranium radula cavan
Amis-amisan = Houttuynia cordata thunb
Andong = Cordyline fruticosa (l.)A.chev.
Anggrek bongko = Pholidota chinensis lindl
Anggrek kupu = Arundina chinensis bl
Anggrek tanah = Spathoglottis plicata bl
Anggrek tanah = Phaius tankerviluae (ait.bl
Anggrung = Trema orientalis bl
Anggur laut = Coccoloba uvifera L.
Anggur = Vitis vinifera L.
Angsana = Pterocarpus indica willd
Anuma. = Artemisia annua L.
Anyang-anyang = Elaeocarpus grandiflora j.e.smith
Anyelir = Dianthus superbus L.
apa-apa = Flemingia macrophylla
Apel = Malus domestica
Apel ijo = Chrysophyllum cainito L.
apel jepang = Pyrus pyrifolia
Apel = Pyrus malus L.
Apokad = Persea americana
Apokad = Persea gratissima gaertn
Arbei = Fragaria vesca L.
Arben hutan = Rubus reflexus ker
arben = Fragaria x ananassa
Arbenan. = Duchesnea indica (andr.focke
Aren, enau = Arenga pinnata (Wurmb.Merr.
Asalea = Rhododendron simsii planch
asam gelugur, mundu, asam kandis = Garcinia
Asam jawa = Tamarindus indica L.
Asam kranji = Diallum indum L.
asam-asaman = Desmanthus virgatus
Asem landa = Pithecollobium dulce (roxb.benth
Aseman = Polygonum chinense L.
Asparagus = Asparagus cochinchinensis (lour.merr
Asparagus = Asparagus officinalis L.
Awar-awar = Ficus septica burm.f
axillaris = Macrotyloma axillare
Babandotan = Ageratum conyzoides L.
bacang, asem paying = Mangifera foetida, M. pajang
Bakung = Crinum asiaticum L.
Bakungan = Hymenocallis litthoralis (jacq.salisb
Baligo = Benincasa hispida cogn
Bam ban = Donax cannaeformis (g.forst.k.schum
Bambu apus = Gigantolochloa apus kurz
Bambu kuning = Bambusa vuL.garis schrad
Bangkuwang = Pachyrrhizus erosus urb
banyonan tembaga = Microstegium ciliatum
Baret = Mimosa invisa mar
'bariuan' = Grewia asiatica
Baru cina = Artemisia vuLgaris L
Bawang daun = Allium fistulosum L.
Bawang merah = Allium cepa L.
Bawang prey = Allium porrum bl
Bawang putih. = Allium sativum L.
Bawang sabrang = Eleutherine americana merr
Bawang sebrang = Zephyranthes candida herb
Bayam dempo. = Althernanthera philoxeroides (mart.griseb
Bayam lemah = Amaranthus blitum miq
Bayam merah = Alternanthera amoena voss
Bayam ungu, = Althernanthera strigosa hask
Bayem belanda = Phvtolacca acinosa roxb
Bayem = Amaranthus caudatus rumph
Begonia = Begonia fimbristipulata hance
Begonia = Begonia glabra kuiz.ex pav
Begonia = Begonia laciniata roxb
Beluntas = Pluchea indica less
Benalu. = Henslowia frutescens champ
Benda = Artocarpus elastica reinw
Bengle = Zingiber purpureum roxb
Bereng = Musa brachycarfa backer
Berenuk = Crescentia cujete L.
Beringin = Ficus benjamina L.
Bidara = Ziziphus mauritania
Biduri = Calotropts gigantea .gbr
binjei, kemang = Mangifera caesia, M. kemanga
Bintaro = Cerbera manghas L.
bisbul = Diospyros blancoi
'black gram' = Vigna mungo
Blimbing manis = Averrhoa caramboLa L
Blimbing wuluh = Averrhoa biLimbi L
Blustru = Luffa cylindrica roem
Blustru = Luffa cylindrica roem
Brambangan = Aneilema malabaricum (L.merr
Bratawali, brotowali = Tinospora tuberculata beumee
Bribil = Galinsoga parviflora cav
brobos = Alysicarpus vaginalis
brodjo lego = Mikania cordate
Brojo lintang = Belamcanda chinensis (L.dc
Buah negeri = Passiflora edulis sims
Buah peach, persik = Prunus persica (L.batsch
Buah Samarinda = Carissa carandas L.
buffelgrass = Cenchrus ciliaris
Bugenvil = Bougainvillea glabra chois
Bulu = Ficus annulata bl
Buncis = Phaseolus vulgaris L.
Bunga altea = Althaea rosea (L.cav
Bunga Desember = Haemanthus multiflorus (tratt.martyn
Bunga kancing = Gomphrena globosa L.
Bunga karang = Hedvotis uncinella hook.et arn
Bunga lilin = Pachvstachys lutea L.
Bunga Lilj = Ulium brownii f.e.brown
Bunga madia = Thunbergia grandiflora roxb
Bunga madia = Thunbergia grandiflora roxb
Bunga pagoda = Clerodendron squamatum vahl
Bunga pukul delapan = Turnera subulata j.e.smith
Bunga Sepatu mawar = Hibiscus syriacus L.
Bungur = Lagerstroemia loudonii t.& b
Bungur = Lagerstroemia speciosa pers
buni = Antidesma bunius
Buni = Antidesma bunius (L.spreng
Burang = Trevesia sundaica miq
Cabe jawa = Piper retrofractum vahl
Cabe merah = Capsicum annum L.
Cabe rawit = Capsicum frutescens L.
Cabean = Piper sarmentosum roxb.ex hunter
Cakar ayam = Hemerocallis fulva L.
Calincing = Oxalis barrelieri L.
Camcao = Cylea barbata miers
Campaka = Michelia champaka L.
Cangkring = Erythrina fusca lour
'canistel' = Pouteria campechiana
Cantik manis = Portulacca grandiflora hook
caribbean stylo = Stylosanthes hamata
Ceguk = Quisqualis indica L.
Cemara kipas = Thuja orientalis L.
Cemara = Casuarina equisetifolia L.
Cempaka mulya = Michelia figo (lour.spreng
cempedak = Artocarpus integer
Cempoko gondok = Talauma candollii bl
Cendana = Santalum album L.
Cengkeh = Eugenia aromatica o.k
centurion = Centrosema pascuorum
Ceplikan = Ruellia tuberosa L.
Ceplukan blungsun = Passiflora foetida L.
Ceplukan = Physalis peruviana L.
Cerakin = Croton tiglium L.
ceremai Belanda = Eugenia uniflora
Ceremai = Phyllanthus acidus (L.) skeells
ceri Brazil = Eugenia dombeyi
ciko mama = Pouteria sapota
Ciplukan blungsu = Passiflora foetida L.
Ciplukan = Physalis angulata L.
Codo = Elaeagnus loureirii champ
Coklat = Theobroma cacao L.
Cola = Cola nitida a.chev
Congcong belut = Bridelia ovata decne
cupa, rambai, menteng, mafai setambun = Baccaurea
Dadap ayam = Erythrina variegata L.
Dadap bong = Erythrina microcarpa k.& v
Dadap serep = Erythrina lithosperma miq
damar kaca = Shorea javanica Koord. & Valeton
damar = Agathis dammara (LambertRich.
Damar = Agathis dammara warb
Daun bludu = Hedyotis capitellata wall.ex.g.don
Daun dewa = Gynura procumbens back
Daun dolar = Ficus pumila L.
Daun duduk = Desmodium triquetrum
Daun encok = Plumbago zeylanica L.
Daun ivi, = Hedera helix L.
Daun jinten = Coleus amboinicus lour
Daun kupu-kupu = Bauhinia tomentosa L.
daun lebar = Chamaecrista rotundifalia
Daun lumut = Marantha leuconeura L.
daun mules = Desmodium triflorum
Daun perak = Episcia reptans mart
Daun persik. = Daedalacanthus roseus t.anders
Daun putri = Mussaenda pubescens ait.f
Daun ungu = Graptophyllum pictum griff
Daun urat = Plantago major L.
Daunseribu = Achillea millefolium L.
Daunseribu = Achillea santolina L.
Delima = Punica granatum L.
Dempul lelet = Glochidion rubrum bl
desmodium daun hijau = Desmodium intortum
desmodium = Desmodium heterocarpon ssp ovalifolium
Dewandaru = Eugenia uniflora L.
Digitalis = Digitalis purpurea L.
Dillenia = Dillenia philippinensis rolfe
Dlingo = Acorus calamus L.
Drakaena = Dracaena sanderiana vand.ex L.
Druju = Argemone mexicana L.
Dubois = Duboisia leichardtii f.moeller
Duku = Lansium domesticum corr
duku, langsat = Lansium domesticum
Duri tentong = Opuntia elatior mill
Durian = Durio zibethinus Murr.
duwet = Syzygium cumini
Eceng gondok = Eichhornia crassipes solms
ekaliptus = Eucalyptusalba Reinw. ex Blume
Ekor anjing. = Heliotropium indicum L.
Ekorkucing = Acalypha hispida burm.f
Elo = Ficus glomerata roxb
embacang = Mangifera altissima
Enceng-enceng = Cassia sophera L.
Enceng-enceng = Gynandropsis ginandra (L.brio
Gadung cina = Smilax zeylanica L
Gadung = Dioscorea hispida dennst
gamal = Gliricidia sepium
Gambet. = Polvgonum multiflorum thunb
Gambir laut = Clerodendron inerme (L.gaertn
gambir = Uncaria gambir (HunterRoxb.
Gandapura = Gaultheria fragrantissima auct.non wall
gandaria = Bouea macrophylla
Gandarusa = Justicia gendarussa burm.f
Gandasuli = Hedychium coronarium koen
Gandasulimerah = Hedychium angustifolium roxb
Ganyong = Canna edulis ker.
Gardenia = Gardenia mutabilis reinw
Garut = Maranta arundinacea L.
Gayam = Inocarpus edulis forst
gedang memedi = Carica pubescens
Gembolo = Dioscorea bulbifera L.
Gempur batu = Ruellia napifera zoll & mor
Gendis = Clinacanthus nutans lindau
Gendola = Basella rubra L.
Genjer = Umnocharis flava (L.buch
Genteng peujet = Quassia amara L.
Gewor = Commelina benghalensis L.
Gigil = Oichroa febrifuga lour
Ginje = Clerodendron indicum (L.o.k
Ginjean = Leonurus sibiricus L.
Girang merah. = Leea rubra bl
Girang = Leea aequata L.
Girang = Leea indica (burm.f.merr
glagah = Saccharum spontaneum
Glirisidia = Glyricidia sepium (jacq.kunth ex walp
glycine = Neonotonia wightii
Gobo = Arctium lappa L.
Gondang = Ficus variegata bl
Gowok = Eugenia polycephala miq
Grandiflorum = Solanum grandiflorum auct
grass pea = Lathyrus sativus
Grindelia = Grindelia robusta nutt.
Gringsingan = Hyptis suaveolens (L.poir
Gucen = Rubus rosaefolius smith
Gude = Cajanus cajan millspaugh
Hangkang = Palaquium leiocarpum Boerl.
Her = Coleus atropurpureus benth
Hiosiami = Hyoscyamus albus L.
ilalang = Imperata cylindrica
ilanos makro = Macroptilium longepedunculatum
Inggu = Ruta angustifolia (L.pers
Iprih = Ficus glabella bl
Irah-irahan = Cissus discolor bl
Iris = Iris pallida lamk
Jabung = Erigeron sumatrensis retz
Jagung jali = Coix lacryma-jobi L.
Jagung = Zea mays L.
Jahe = Zingiber officinale rosc
Jaka tuwa = Scoparia dulcis L.
Jalu mampang = Monstera pertusa auct
Jambe rende = Areca pumila bl
Jamblang = Eugenia cumini merr.
Jambon = Eugenia microcyma k.& v
Jambu air = Eugenia aquea burm.f
jambu air = Syzygium aqueum
Jambu biji = Psidium guajava L.
jambu bol = Syzygium malaccense
Jambu mawar = Eugenia jambos L.
jambu mawar = Syzygium jambos
jambu mete = Anacardium occidentale L.
Jambu monyet = Anacardium occidentale L.
jambu semarang = Syzygium samarangense
Janggelan = Mesona palustris bl
Jangkang = Homalocladium platycladum (f.muellbailey
Janti, jayanti = Sesbania sesban (L.merr
Jarak cina = Jatropha gossypifolia L.
Jarak kosta = Jatropha curcas L.
Jarak tintir = Jatropha multifida L.
Jarak = Jatropha podagrica hook
Jarak = Ricinus communis L.
Jarong lelaki = Stachytarpheta mutabilis vahl
Jati belanda = Guazuma ulmifolia lamk
Jati = Tectona grandis L.
Jawer kotok = Coleus blumei benth
jelutung = Dyera costulata (Miq.Hook f.
Jembirit = Tabernaemontana sphaerocarpa bl
Jenetri = Elaeocarpus ganitrus roxb
Jengger ayam = Celosia cristata L.
jengkol = Pithecellobium jiringa Prain
Jengkol = Pithecollobium lobatum benth
Jenu = Derris elliptica (roxb.)8enth
Jeruju = Acanthus ilicifolius L.
jeruk bali = Citrus maxima
Jeruk bali = Citrus maxima merr
jeruk kasturi = Citrofortunella microcarpa
Jeruk kates = Atalantia missionis oliv
Jeruk keprok = Citrus nobilis lour
jeruk keprok = Citrus reticulata
Jeruk kingkit = Triphasia trifoliata dc
jeruk manis = Citrus sinensis
jeruk nipis = Citrus aurantifolia
Jeruk nipis = Citrus aurantium (aurantifolia)
Jeruk purut = Citrus hystrix dc
Jeruk sitrun = Citrus medica L.
Jinten hitam = Nigella sativa L.
Johar = Cassia siamea lamk
Joho = Terminalia bellirica (gaertn)roxb
Jombang = Sonchus asper vill
Jombloh = Gynura crepidioides benth
Jrembak-jrembakan = Cardamine flexuosa with
Jukut ibun = Drymaria hirsuta bartl
jukut kidang = Centotheca latifolia
Kaca piring = Gardenia augusta merr
kacang arab = Cicer arietinum
kacang babi = Vicia faba
kacang batang = Macroptilium lathyroides
kacang bogor = Vigna subterrania
Kacang emas = Phaseolus lunatus L.
kacang gude = Cajanus cajan
Kacang hijau = Phaseolus radiatus L.
kacang hijau = Vigna radiata
Kacang kapri = Pisum sativum L.
kacang meongan = Aeschynomene americana
kacang merah/kacang panjang/kacang tunggak = Vigna unguiculata
Kacang panjang = Vigna sinensis (l.savi ex hassk
kacang parang = Canavalia ensiformis
kacang pinto = Arachis pintoi
kacang rimpang = Arachis glabrata
Kacang ruji = Phaseolus calcaratus roxb
kacang tanah = Arachis hypogaea
Kacang tanah = Arachis hypogaea L.
kacang uci = Vigna umbellata
kaimi = Desmodium incanum
Kaki kuda = Centella asiatica urb.
Kalatea batik = Calatea lietzei e.morren
kaliandra = Calliandra calothyrsus
Kaliandra = Calliandra haematocephala hassk
kalopo = Calopogonium caeruleum
kalopo = Calopogonium mucunoides
Kamboja merah = Plumeria rubra L.
Kangkung hutan = Ipomoea fistulosa mart.ex.cholsy
Kangkung = Ipomoea aquatica forsk
Kapai besar. = Lygodium japonicum (thunb.sw
Kapas cinde = Asclepias curassavica L.
Kapas = Gossypium arboreum L.
Kapitatum = Clerodendron capitatum schum.& thou
Kapri = Pisum sativum
kapuk = Ceiba pentandra Gaertn.
Kapulaga sabrang = Elettaria cardamomum (L.maton
Kapulaga = Amomum cardamomum willd
kapurbarus = Dryobalanopssumatrensis (J.F. GmelinKosterm
Kara bendo = Canavalia ensiformis (l.dc
Kara benguk = Mucuna pruriens dc
Kara = Dolichos lablab l.b
Karet = Ficus elastica nois.ex bl
Katak dewol = Dioscorea pentaphylla L.
Kate mas = Euphorbia heterophylla L.
Katuk = Sauropus androgynus merr
kawista = Limonia acidissima
Kayu angin = Usnea misaminensis (vain.not
Kayu apu = Pistia stratiotes L.
Kayu itam = Guatteria rumphii bl
Kayu kuning = Arcangelisia flava merr
Kayu lanang = Khaya sinegalensis L.
Kayu lanang = Oroxylum indicum (L.vent
Kayu nasi. = Maesa perlarius (lour.merr
Kayu ni = Berberis fortune!lindl
Kayu putih = Eucalyptus alba reinw
Kayu putih = Eucalyptus umbellata dum.cours
Kayu putih = Melaleuca leucadendra L.
Kayu rapet = Parameria laevigata (juss.moldenke
Kayu sapi = Pometia pinnata j.r.& g.forst
Kayu secang = Caesalpinia sappan L.
Kayu urip = Euphorbia tirucali L.
kecapi = Sandoricum koetjape
Kecapi = Sandoricum koetjape (burm.f.merr
Kecipir = Psophocarpus tetragonolobus dc
Kecombrang = Nicolaia speciosa horan
Kecubung gunung = Brugmansia suaveolens bercht.& presl
Kecubung pendek = Datura stramonium L.
Kecubung wulung = Datura metel L.
Kecubung = Brugmansia candida pers
Kecubung = Datura tatula L.
Kedawung = Parkia roxburgh!!G.don
Kedelai = Glycine max
Kedelai = Soya max piper
Kedinding = Cassia mimosoides L.
kedondong manis = Spondilas cytherea
kedondong seberang = Spondias purpurea
Kedondong = Lannea grandis engl
Kedondong = Spondias pinnata (l.f.kurz
Kedongdong laut = Nothopanax fruticosum miq
Keiumbar = Coriandrum sativum L.
Keji beling = Strobilanthes crispus bl
Keji besi = Hemigraphis rependa (L.hall.f
kekara = Macrotyloma uniflorum
Keladi = Caladium bicolor (w.ait.vent
Kelapa = Cocos nucifera L.
Kelembak = Rheum officinale baill
Kelor = Cucumis sativus L.
Kelor = Moringa oleifera lam
Kemarogan = Gymnopetalum leucostictum miq
Kembang anting-anting = Fuchsia speciosa hort
Kembang bulan = Tithonia diversifolia (hemsley)a.gray
Kembang ceplikan = Soudago virgo-aurea L.
Kembang emas = Stephanotis floribunda (r.br.brongn
Kembang kuning = Cassia surattensis burm,f
Kembang pukul empat = Mirabilis jalapa L.
Kembang sepatu = Hibiscus rosa-sinensis L.
kembang telang = Clitoria ternatea
Kembang telang = Clitoria ternatea L.
Kembang torong = Hippeastrum puniceum (lamk.o.k
Kembang wungu = Pharbitis nil (L.choisy
Kembangtorong = Hippeastrum equestre herb
Kemboja = Plumiera acuminata ait
kemenyan = Styrax benzoin Dryand.
Kemiren = Hernandia peltata meissn
Kemiri = Aleurites moluccana (L.willd
kemiri = Aleurites moluccana Willd.
Kemladean = Scurrula atropurpurea (bl.dans
Kemlandingan = Leucaena glauca benth
Kemloko = Phyllanthus emblica L.
Kemukus = Piper cubeba l.f
Kemuning = Murraya paniculata jacq
kemunting = Rhodomyrtus tomentosa
kenanga = Cananga odorata (LamkHook. f. & Thoms.
Kenanga = Canangium odoratum baill
Kenari = Canarium commune L.
Kencur = Kaempferia galanga L.
Kendal = Cordia obliqua auct
Kendung = Helicia javanica bl
Kenikir = Cosmos caudatus h.b.k.
Kenikir = Tagetes erecta L.
Kentang = Solanum tuberosum L.
Kentangireng = Coleus tuberosus benth
kenya clover = Trifolium semipilosum
Kepel = Stelechocarpus burahol (bl.)Hook.f.& th
kepel, burahol = Stelechocarpus burahol
Kepundung = Baccaurea racemosa muell.arg
Kerak nasi = Sambucus javanica reinw.ex bl
Kernbang bugang = Clerodendrum calamitosum L.
Kernbang matahari = Helianthus annus L.
kersen = Muntingia calabura
Kertau = Morus macroura miq
Kesambi = Schleichera oleosa (lour.oken
kesemek = Diospyros kaki
Kesemek = Diospyros kaki thunb
Ketela = Ipomoea batatas poir
Ketepeng cina = Cassia alata L.
Ketepeng = Cassia tora L.
KetuI = Bidens chinensis willd
Kibentili = Kickxia arborea bl
Kimpul = Xanthosoma violaceum schoot
Kina = Cinchona ledgeriana moens
Kina = Cinhona succtrubra pavon et klot
Kismis = Muehlenbeckia platyclada (f.v.muell.meissn
Kluwih = Artocarpus altilis (park.fsb
Kola leli = Zantedeschia aethiopica (L.spreng
Kola = Cola acuminata schott et endl.
komak = Lablab purpureus
Kompri = Symphytum officinale L.
konyal = Passiflora edulis
kopi gunung = Anacolosa frutescens
Kopi = Coffea arabica L.
Kopi = Coffea robusta lindl.ex de willd.
Krambilan = Biophytum sensitivum dc
Krangean = Litsea cubeba pers
Krangkong. = Ludwigia adscendens (L.hara
kratok = Phaseolus lunatus
Kremah = Alternanthera sessil1s r.br
Kremi = Portulaca quadrifida L.
Krisan = Chrysanthemum indicum L.
Krokot cina = Euphorbia prostata w.ait
Krokot = Portulaca oleracea L.
Kucing-kucingan = Acalypha indica L.
kudzu tropika, krandang = Pueraria phasealoides
Kuma-kuma = Crocus sativus L.
Kumis kucing = Orthosiphon spicatus b.b.s
kumkuat' = Fortunella
Kunci pepet = Kaempferia angustifolia rosc
Kunir putih = Kaempferia rotunda L.
Kunyit = Curcuma oomestica val.
kupi-kupi, beberetean = Rubus
Kuping gajah = Anthurium andreanum linden
Kuping macan = Saxifraga stolonifera meerb
kuweni = Mangifera odorata
Kwalot = Brucea javanica (L.merr
Kwalotan. = Bursera simaruba L.
Labu Air = Lagenaria leucantha (duch.rusby
Labu siem = Sechium edule sw
Lada = Piper njgrum L.
Laja gowah = Alpinia malaccensis (burm.f.roxb
Lampes = Ocimum sanctum L.
Landep = BarL.eria cristata L.
Landep = BarL.eria prionitis L.
Landik = Barleria lupulina lindl
Larasetu = Andropogon zizaniodes (l.)Urb
Lateng = Urtica grandidentata miq.non moris
Leci = Litchi chinensis sonn
Legetan = Spilanthes acmella murr
Legetan = Synedrella nodiflora gaertn
Legundi = Vitex trifolia L.
Lemon = Limonia acidissima auct.non L.
Lempuyang gajah = Zingiber zerumbet sm
Lempuyang wangi = Zingiber aromaticum val
Lempuyang = Zingiber amaricans bl
lengkeng = Dimocarpus longan
Lengkeng = Euphoria longana lamk
Lengkuas merah = Alpinia purpurata k.schum
Leng-lengan. = Leucas lavandulifolia smith
lentil = Lens culinaris
Lerak = Sapindus rarak dc
Lici = Litchi chinensis
Lidah ayam = Polygala glamerata lour
Lidah buaya = Aloe ferox miller
Lidah tiong. = Hedyotis diffusa willd
Lidah ular = Oldenlandia corymbosa L.
limau gedang = Citrus x paradisi
llat-ilatan = Ficus callosa willd
lles-iles = Amorphophallus variabilis bl
Lobak = Raphanus sativus L.
Lobelia = Lobelia inflata L.
Lobi-lobi. = Flaucortia inermis roxb
lokwat = Eriobotrya japonica
Lokwat = Eriobotrya japonica (thumb.lindl
Lontar = Borassus flabellifer L.
Luteng = Hydnocarpus anthelmintica pierre
Luteng = Taraktogenos kurzii king
Mahkota duri = Euphorbia milli ch.des moulins
Mahoni = Swietenia mahagoni jacq
maja = Aegle marmelos
makadamia = Macadamia hildebrandii V. St.
makadamia = Macadamia integrifolia
Makutadewa = Phaleria macrocarpa (scheffboerl
mangga bemban = Mangifera pentandra
mangga pari = Mangifera laurina
Mangga = Mangifera indica L.
Manggis = Gabcinia mangostana L.
manggis = Garcinia mangostana
Mangkudu = Morinda citrifolia L.
Manis jangan = Cinnamomum burmani bl.
Manis rejo = Vassinium varingiaefolium (bl.miq
Manon = Helminthostachys zeylanica hook
Markisa = Passiflora quadrangularis L.
Masoyi = Massoia aromatica becc
Mata ayam. = Ardisia crenata roxb
matoa = Pometia J.R. Foster & J.G. Foster
Mawar merci = Rosa multiflora L.
Mawar = Rosa chinensis jacq
Mawar = Rosa galica L.
Mbacang = Mangifera foetida lour
Melati kosta. = Brunsfelsia uniflora (pohl.d.don
Melati mayang. = Ligustrum sinense lour
Melati = Jasminum sambac (l.)W.ait
melinjo = Gnetum gnemon L.
Melon = Cucumis melo L.
Meniran = Phyllanthus niruri L.
Meniran = Phyllanthus urinaria L.
Menta = Mentha crispa rumph
Menta = Mentha meroinah back.ex ochse & back
Menta = Mentha piperita L.
Menting = Cassia occidentalis L.
Merakan = Caesalpinia pulcherrima (L.)Swartz
Mimba = Azadirachta indica a.juss
Mindi = Melia azeoarach L.
mittikelu' = Vigna aconitifolia
Mojo legi = Aegle marmelos (L.Corr
Mondokaki abang = Tabernemontana pardacaqui poir
Mondokaki = Tabernaemontana divaricata r.br
Mrambos hijau = Hibiscus sabdariffa L.
Mrambos merah = Hibiscus radiatus cav
Mrico kepyar = Ochna kirki1 oliver
Mrico kepyar = Phytolacca americana L.
Mrico lolot = Piper lolot c.dc
Mulwo = Annona reticulata L.
Mundu = Garcinia dulcis kurz
Mungsi arab = Artemisia cina berg.
Murbei = Morus alba L.
Nagasari = Messua ferrea L.
namnam = Cynometra cauliflora
Namnam = Cynometra cauliflora L.
Nampu hijau = Alocasia cucculata (lour.schoot
Nampu = Homalomena javanica v.a.v.r
Nanas Belanda = Sansevieria trifasciata prain
Nanas kerang = Rhoeo spathacea swartz
Nanas = Ananas comosus merr
Nanas-nanasan = Billbergia nutans wend.ex regel
nangka = Artocarpus
nangka = Artocarpus heterophyllus
nangka = Artocarpus heterophyllus Lam.
Nangka = Artocarpus integra merr
Nasturtium = Tropaeolum majus L.
nenas = Ananas comosus
Ngokilo = Strobilanthes laevigatus clarck
Nilam = Pogostemon cablin benth
Nipah = Nypa fruticans Wurmb.
Njari = Sonchus javanicus jungh
Nona makan sirih = Clerodenoron thomsonae balf.f
Nusa indah = Mussaenda phylippica L.
Nyamplung = Calophyllum inophyllum L.
okari' = Terminalia kaernbachii
Oleande = Nerium oleander L.
Oleander = Nerium indicum mill
Oleander = Thevetia peruviana (pers.k.schum
Orang-aring = Tridax procumbens L.
Orang-artng = Eclipta alba l.hassk
Origanum = Origanum vulgare L.
Orok-orok hutan = Flemingia congesta roxb
orok-orok lembut = Crotalaria juncea
Orok-orok sapi = Crotalaria striata dc
Orok-orok = Crotalaria anagyroioes h.b.k
Ototan = Ajuga reptans bugle
Otot-ototan = Plantago lanceolarta L.
Pacar banyu = Impatiens platypetala lindl
Pacar cina = Aglaia odorata lour
Pacar kuku = Lawsonia inermis L.
Pacing hias = Costus malortieanus wendl
Pacing = Costus megalobrachtea k.schum
Pacing = Costus speciosus smith.
Pacing = Costus spiralis rosc
padi burung = Echinochloa crus-galli
Padi = Oryza sativa L.
Pakis haji = Alsophila glauca (bl.j.sm
Pakis haji = Cycas rumphii miq
Paku andam = Dicranopteris dichotoma (thunb.bernh
Paku ekor tupai. = Lepidogrammatis rostrata (bedd.ching
Paku kawat. = Lvgodium scandens (L.sw
Paku pandan = Asplenium prolongatum hook
Paku pecut = Pteris ensiformis burm
Paku pedang. = Microsorium buergerianum (miq.ching
Paku rane = Selaginella doederlinii hieron
Paku sarang burung = Neottopteris nidus (L.J.smith
Paku sepat = Nephrolepis cordifolia (L.presl
Paku tanah. = Lindsaea orbiculata (lamk.mett
Paku tanjung = Diplazium esculentum swartz
Pala = Myristica fragrans houtt
Palikan kebo = Euphorbia hirta L.
Palmarosa = Andropogon martini roxb
Pandan bidur = Pandanus bidur jungh.ex miq
Pandan kecil = Pandanus polycephalus lamk
Pandan kowang = Pandanus furcatus roxb
Pandan wangi = Pandanus amaryllifolius roxb
Pandan = Pandanus tectorius soland.ex park
Panili = Vanilla planifolia andrew
Pare belut = Trichosanthes anguina L.
Pare = Momordica charantia L.
Parijoto. = Medinella speciosa L.
Patah tulang = Pedilanthus pringlei robins
Paveta = Pavetta indica L.
'pejibaye' = Bactris gasipaes
Penawar jambe = Cycas revoluta thunb
pepaya = Carica papaya
Pepaya = Carica papaya L.
Peperomia = Peperomia pellucida kunth
Peru balsem = Myroxylon balsamum harms
petai cina, lamtoro = Leucaena leucocephala
petai = Parkia speciosa Hassk
Pete = Parkia speciosa hassk
Peterseli = Petroselinum sativum hoffm
Picisan = Cycloporus nummularifolius c.chr.
'pili' = Canarium ovatum
Pinang = Areca catechu L.
Pinten = Dicliptera chinensis ness
Pinus = Pinus merkusii jungh.& de vr
Piretrum = Pvrethrum cinerariaefolium trev
Pisang hias = Heliconia colinsiana
Pisang ungu = Musa acuminata colla
pisang = Musa
Plasa = Butea monosperma (lamk.taub
plikatulum = Paspalum plicatulum
Plumbago = Plumbago capensis thunb
Pohon mangkok = Nothopanax scutellarium merr
Pohon sapu tangan = Maniltoa granoiflora scheff
Poko = Mentha arvensis L.
Poncosudo = Jasminum pubescens willd
Ponon kamfer = Cinnamomum camphora (L.presl
Posor = Pseudoranthemum diversifolium mio
Prabu kenyo = Passiflora lunata willd
Prana jiwa = Euchresta horsfieldii (lesch.benn
Prasman = Eupatorium triplinerve vahl
Preh = Ficus ribes reinw
Pucung = Pangium edule reinw
Pule pandak = Rauwolpia verticillata lour
Pule = Alstonia macrophylla wall.ex g.don
Pulu pandak = Rauwolfia serpentina benth
Puluian = Urena lobata L.
Puring = Codiaeum variegatum bi.
Purwaceng = Pimpinella alpina k.d.s
Purwoceng gunung = Artemisia lactiflora wall
Puspa = Schima noronhae reinw
Putat = Barringtonia spicata bl
Puteran = Helicteres isora L.
putri malu = Mimosa pudica
Puyan = Aristolochia debile sieb.et zucc
Racunan = Euphorbia pulcherrima willd
Rambutan = Nephelium lappaceum L.
Rampelas = Ficus ampelas burm.f
Randa nunut = Drymaria cordata willd
Randu = Ceiba pentandra gaertin
Rane = Selaginella unsinata (desv.spring
Ranggis (Jawa = Lonicera japonica thunb
Ranggitan = Rubia cordifolia L.
rangkas = Vaccinium
Ranti = Solanum nigrum L.
Remek watu. = Hedyotis aur1cular1a L.
rukam = Flacourtia rukam
Rukam = Flacourtia rukam zoll.& mor
Ruku-ruku utan = Hyptts suaveolens (L.poit
Rumex = Rumex acetosa L.
rumput australi = Paspalum dilatatum
rumput awis = Thysanolaena latifolia
rumput bahia = Paspalum notatum
rumput bambu = Arundinaria pusilla
Rumput bambu = Pogonatherum crinitum (thunb.kunth
Rumput bayam = Corchorus acutangulus lamk
rumput bebek = Echinochloa colona
rumput benda laut = Panicum repens
rumput benggala = Panicum maximum
rumput bermuda, rumput grinting = Cynodon dactylon
rumput bintang = Cynodon nlemfuensis
Rumput bolon = Equisetum debile roxb
rumput bunga putih = Asystasia gangetica
rumput ceker ayam = Digitaria ciliaris
rumput columbus = Sorghum x almum
rumput cori = Brachiaria subquadripara
rumput digit = Digitaria milanjiana
rumput ekor kucing = Pennisetum polystachion
rumput embun = Bothriochloa pertusa
rumput emprit-empritan = Eragrostis tenella
rumput gajah = Pennisetum purpureum
rumput gamba = Andropogon gayanus
Rumput ganepo = Salvinia natans (L.all
Rumput gelam = Polygonum cuspidatum siep.et zucc
rumput guatemala = Tripsacum andersonii
rumput guinea ramping = Panicum maximum var. trichoglume
rumput hindi = Dichanthium annulatum
rumput italia = Paspalum distichum
Rumput jeboran = Commelina nudiflora L.
Rumput kawat. = Lycopodium cernuum L.
Rumput kelurut. = Lophatherum gracile brongn
rumput kemarau = Ischaemum muticum
rumput kemuncup = Chrysopogon aciculatus
Rumput kenop. = Kyllinga monocephala rottb
rumput kerbau derapah, kaci = Desmodium heterocarpon
rumput kerbau = Paspalum conjugatum
rumput ketam = Stenotaphrum secundatum
rumput kikuyu = Pennisetum clandestinum
rumput kinangan = Paspalum scrobiculatum
Rumput kipas = Selaginella tamarisc1na (bauv.spring
rumput koronivia = Brachiaria humidicola
rumput kumpai = Hymenachne acutigluma
rumput manila = Zoysia matrella
rumput melayu = Ischaemum magnum
Rumput merakan = Themeda arguen (L.hack
rumput musim panas hijau = Brachiaria distachya
rumput padang = Ischaemum ciliare
rumput pahit = Axonopus compressus
rumput pait = Ottochloa nodosa
rumput palisade = Brachiaria brizantha
rumput pangola = Digitaria eriantha
rumput para = Brachiaria mutica
Rumput putih = Chlorophytum comosum (thunb.baker
rumput randan = Ischaemum rugosum
rumput rhodes = Chloris gayana
rumput ruzi = Brachiaria ruziziensis
rumput sabi = Urochloa mosambicensis
rumput sarang buaya = Ischaemum timorense
rumput sinyal = Brachiaria decumbens
rumput sisik betok = Desmodium heterophyllum
rumput sudan = Sorghum x drummondii
rumput tapak jalak = Dactyloctenium aegyptium
rumput tombak, merakan = Heteropogon contortus
rumput udang = Eragrostis unioloides
rumputmerakan lanang = Themeda triandra (
'runner bean' = Phaseolus coccineus
Rusmarin = Rosmarinus ofrcjnalis L.
Saga = Abrus precatorius L.
sagu = Metroxylon sagu Rottboel
Salah nyowo = Poligonum barbatum L.
Salah nyowol = Jussieua erecta L.
'salak kumbar' = Salacca wallichiana
Salak = Salacca edulis reinw
salak = Salacca zalacca
Salam = Eugenia polyantha wight
Salfia = Salvia coccinea juss
Salfia = Salvia splendens sello
Saliyah = Rhododendron mucronatum bl.g.don
Sambang colok = Aerva sanguinolenta bl
Sambang darah = Excoecaria bicolor hassk
Sambang darah = Hemigraphis colorata hall.f
Sambeng = Lasia spinosa (L.thw
Samber lilen = Strobilanthes dyerianus mast
Sambiloto = Andrographis paniculata nees
sanagori = Codariocalyx gyroides
Sangketan = Achyranthes aspera L.
Sangketan = Achyranthes bidentata blume
Sangketan = Moschosma polystachium benth
Sangsri = Celosia argentea L.
sarikaya = Annona squamosa
'sauge' = Finchia chloroxantha
Sawi belanda. = Lactuca indica L.
Sawi India = Lactuca indica L.
Sawi lemah = Nasturtium indicum d c
Sawi putih = Brassica chinensis L.
Sawi = Brassica juncea (L.chern
sawo duren = Chrysophyllum cainito
sawo hitam = Diospyros digyna
sawo manila = Manilkara zapota
sawo putih = Casimiroa edulis
Sawo = Manilkara kauki dub
Sawomanila = Achras zapota L.
Sayor putih = Pisonia sylvestris t.& b
Sedap malam = Cestrum nocturnum L.
Segawesabrang = Adenanthera pavonina
Selasih = Ocimum basilicum L.
Selat = Lactuca sativa L.
Seledri = Apium graveolens L.
Seligi = Phyllanthus buxifolius muell.arg
semanggi landa = Trifolium repens
semanggi = Desmodium uncinatum
Semanggi = Hydrocotyle sibthorpioides lamk
Semanggi = Marsilea crenata presl
Semanggi = Oxalis corniculata linn
Semangka = Citrullus vulgaris schrad
Semboja Jepang = Euphorbia plumerioides teysm.ex hassk
Sembukan = Paederia foetida L.
Sembung kuwuk = Blumea lacera dc
Sembung = Blumea balsamifera dc
Senggani = Melastoma polyanthum bl
Senggugu = Clerodendron serratum spreng
Sengon laut = Albizzia falcataria (L.Fosberg
Senopodi = Chenopodium ambrosioides L.
Sente = Alocasia macrorrhiza schott
Senting = Cassia laevigata willd
sentro = Centrosema pubescens
Senu = Pipturus incanus (bl.wedd
Sere = Andropogon citratus dc
Sere = Andropogon nardus L.
SerpJIi = Thymus serphyllum L.
Seruni = Wedelia calendulacea less
setaria, sekoi = Setaria sphacelata
Seuseureuhan = Piper aduncum L.
Sidaguri = Sida rhombifolia L.
Sidawayah = Woodfordia floribunda salisb
Silibum = Silybum marianum (L.gaertner
Simbar layangan = Drynaria sparsisora moore
Simbar menjangan = Platycerium bifurcatum c.chr
Simbar pedang = Microsorium fortunei (mooreching
Sinyo nakal. = Ddranta repens auct.non jacq
sipadi = Ficus subcordata
siratro = Macroptilium atropurpureum
Sirih = Piper betle L.
sirsak = Annona muricata
sitrun = Citrus medica
Soka = Ixora coccinea L.
Solidago = Solidago lepida dc
Som jawa = Talinum triangulare willd
Som = Talinum paniculatum gaertn
Songgo langit = Quamoclit pinnata bojer
Sono keling. = Dalbergia latifolia roxb
Sosor bebek = Kalanchoe daigremontiana dc
Sosor bebek = Kalanchoe integre (medik)o.k
Sosor bebek = Kalanchoe laciniata (L.dc
Sosor bebek = Kalanchoe pinnata pers
Sri Rejeki = Oieffenbachia seguine (jacq.schott
Srigading = Nvctanthes arbor-tristis L.
Srikaya = Annona muricata L.
Srikaya = Annona squamosa L.
Stepania = Stepania hernandifolia (willd.walp
Stevia = Stevia rebaudiana bertonii m
Stropanti = Strophantus gratus (bth.baill
stylo perduan = Stylosanthes scabra
stylo = Stylosanthes guianensis
Suji = Pleomele angustifolia n.e.brown
Suket tulangan = Eleusine indica (L.gaertn
sukun = Artocarpus altilis
sukun = Artocarpus altilis (Park.Fosberg
Sukun = Artocarpus communis forst
Sumba kling = Bixa orellana L.
Suplir = Adiantum cuneatum langs.& fisch
Suruhan = Peperomia pellucida (l.h.b.k
Susudu = Euphorbia antiquarum L.
Suweg = Amorphophallus campanulatus bl
Tabat barito = Ficus deltoidea jack
Taiwan beauty = Cuphea hyssopifolia h.b.k
Tales = Colocasia esculenta schott
Tali putri = Cassytha filiformis L.
Talok = Muntingia calabura L.
Tanjung = Mimusops elengi L.
Tapak doro = Vinca rosea u
Tapak liman = Elephantopus scaber L.
Taraksakum = Taraxacum officinale wiggers
tarisi = Albizia lebbeck
Tarum = Indigofera sumatrana gaertn
Tebu = Saccharum officinarum L.
Tegari = Dianella montana bl
Teh kembang = Matricaria chamomilla L.
Teh = Camellia sinensis (L.)O.k
Teh-tehan merah = Acalypha microphylla L.
Tekelan = Eupatorium riparium reg.
Teki = Cyperus rotundus L.
Teki = Kyllinga brevifolia rottb
Tekomaria = Tecomaria capensis spach
Telasihan = Cinnamomum partenoxylon (jack.meissn
Tembakau India = Lobelia nicotiana L.
Tembakau = Nicotiana tabacuwi L.
Tembelek = Lantana camara L.
Tempuh wiyang = Emilia sonchifolia dc
Tempuyung = Sonchus arvensis L.
Temu giring = Curcuma heyneana val
Temu ireng = Curcuma aeruginosa roxb.
Temu kunci = Boesenbergia pandurata (roxb.)Schlecht
Temu lawak = Curcuma xanthorrhiza roxb
Temu mangga = Curcuma mangga val
Temu putih = Curcuma zedoaria (berg.roscoe
tengkawang = Shorea spp.
'tepary bean' = Phaseolus acotifolius
Tepussigung = Achasma coccineum val
terap = Artocarpus odoratissimus
Terate putih = Nymphaea alba L.
terong belanda = Cyphomandra betacea
Terong cepoka = Solanum torvum swartz
Terong mandras = Cyphomandra botacea sendtn
Terong ngor = Solanum indicum L.
Terong siam = Solanum sanitwongsei L.
Terong susu = Solanum mammosum L.
Terong teter = Solanum verbacifolium set.w
Terong = Solanum melongena L.
Terri = Thymus vulgaris L.
Tikusan = Clausena excavata burm.f.
timunan = Leptochloa chinensis
Timun-timunan = Trichosanthes cucumeroides maxim
tinloy = Chrysopogon orientalis
Tolod = Isotoma longiflora (L.presl
townsville stylo = Stylosanthes humilis
Trembesi = Pithecolobium saman benth
Trengguli = Cassia fistula L.
'tulip' = Gnetum costatum
turi rawa = Aeschynomene falcata
Turi = Sesbania grandiflora pers
Ubi kates = Ipomoea cairica (L.sweet
Ubi singkong = Manihot utillissima pohl
Umyung = Gynura aurantiaca o c
Uwi = Dioscorea alata L.
Uyah-uyahan = Ficus quersifolia roxb
uyung = Schefflera octophylla (lour.harms
Valerian = Valeriana officinalis L.
Verbaskum = Verbacum thapsus L.
vigna menjalar = Vigna parkeri
Viola = Viola hirta L.
Viola = Viola odorata L.
Waluh = Cucurbita moschata durch
wampi' = Clausena lansium
Waron = Abelmoschus moschatus medik
Waru gombong = Hibiscus similis bl
Waru lengis = Hibiscus tiliaceus L.
Wedahan = Dichrocephala auriculata (thunb.druce
Weru = Albizzia procera (roxb.benth
Wewehan = Monochoria vaginalis (burm.f.presi
Widosari = Ipomoea digitata L.
Wijaya kusuma = Hylocreus undatus (haw.)Britt.et rose
Wijen = Sesamum indicum L.
Wora-wari gantung. = Hibiscus schizopetalus (mast.)Hook.f
Wortel = Daucus carota L.
Wuluhan = Panicum palmifouum willd
Zebrina = Zebrina pandula schnizl
Labels:
Botany