Did You Know...?
"10% dari populasi manusia di dunia adalah kidal."

Home ยป ยป Kisah Amir dan Bunglon

Kisah Amir dan Bunglon


Suatu hari, dalam perjalanan sepulang sekolah, Amir meninggalkan teman-temannya, dan menjelajah di antara pepohonan. Ketika bersandar di sebatang pohon, dan beristirahat, sebuah suara datang dari balik batang pohon yang tergeletak di tanah.
โ€œSalam, Amir,โ€ kata suara itu. โ€œKamu lelah, ya?โ€
Amir tak bisa mempercayai telinganya. Ketika memperhatikan ke sekeliling batang kayu itu dengan teliti, ia melihat seekor makhluk yang begitu mirip warnanya dengan batang pohon itu, sampai-sampai Amir kesulitan membedakannya.
โ€œKamu siapa?โ€ tanyanya. โ€œAku betul-betul sulit melihatmuโ€”warnamu dan warna batang kayu tempatmu duduk itu betul-betul sama!โ€
โ€œAku seekor bunglon,โ€ kata makhluk itu, yang bentuknya menyerupai kadal. โ€œAku mengubah warnaku sesuai dengan lingkunganku untuk melindungi diriku dari bahaya.โ€
โ€œBagaimana kalian melakukan hal yang luarbiasa seperti itu?โ€
โ€œMari kujelaskan,โ€ kata teman barunya. โ€œAku punya zat pewarna istimewa yang disebut โ€˜kromatoforโ€™ di kulitku. Zat ini memungkinkan kami mengubah warna, menyesuaikannya dengan sekeliling kami. Perubahan warna ini terjadi melalui pendistribusian dan pengumpulan beragam zat dan pigmen dalam sistem sarafku. Jadi, biarpun aku berpindah sangat pelan, aku dapat hidup tak terlihat, dan aman, di manapun aku berada. Tentu saja, kemampuan ini diberikan padaku oleh Tuhan kita Yang Maha Kuasa, Yang menyediakan kita dengan apapun yang kita butuhkan.โ€
Amir tidak begitu yakin bahwa ia betul-betul memahami. โ€œDapatkah engkau beritahukan padaku sedikit lagi tentang perubahan warna?โ€
Bunglon itu menarik napas panjang dan mengangguk. โ€œKetika aku duduk di sebuah cabang berdaun di siang hari, aku berubah menjadi hijau dengan noda-noda hitam cokelat, seperti bayang-bayang cabang-cabang di sekitarku. Ketika gelap, aku betul-betul menjadi hitam. Aku dapat mengerjakan semua perubahan warna ini hanya dalam waktu 15 menit. Ketika aku marah, aku mengembangkan titik-titik oranye gelap dan noda-noda merah tua sebagai peringatan bagi binatang-binatang lain.โ€
โ€œItu betul-betul tak bisa dipercaya!โ€ seru Amir. โ€œApa lagi yang istimewa dari dirimu?โ€
Temannya tersenyum gembira. โ€œMataku masing-masing bisa bergerak bebas. Aku bisa melihat ke atas dan ke bawah sekaligus. Tentu saja, aku tak pernah mendapatkan ciri-ciri ini jika Allah tidak menghendakinya. Allah menciptakan aku dan memberiku apapun yang kuperlukan untuk bertahan hidup.โ€
Amir memperhatikan lebih dekat lagi. โ€œKelihatannya cukup sulit mengeluarkan matamu.โ€
โ€œKarena itu, supaya mataku tidak menarik perhatian musuh-musuh, Allah menutupnya sepenuhnya dengan sisik-sisik, hingga seakan-akan mereka tampak seperti bagian kepalaku yang lain. Seperti yang bisa kamu lihat, ketika Allah menciptakan aku, Ia merancangku dalam cara yang paling memungkinkan untuk menghadapi apapun yang mungkin terjadi padaku.โ€
โ€œMulai sekarang,โ€ kata Amir, โ€œaku akan memperhatikan hal-hal di sekelilingku lebih teliti lagi. Aku tak akan pernah lupa berdoa pada Tuhan yang hebat dan berkuasa, ketika kulihat bukti-bukti nyata kehadiranNya di alam. Terima kasih.โ€
Ialah Allah, Tuhanmu. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia; Pencipta segala sesuatu. Maka sembahkan Ia. Ia adalah pemelihara segala sesuatu. Dia tidak dapat dicapai oleh penglihatan mata, sedang Dia dapat melihat segala penghlihatan itu. Ialah Allah, Yang Maha Menembus, Maha Menetahui. (Surat Al Anโ€™aam : 102-103).
Hai manusia, kamulah orang miskin yang membutuhkan Allah; sementara Allah adalah Yang Maha Kaya, lagi Maha Terpuji. (Surat Faathir: 15)
Share this article :