Google merilis animasi yang menunjukkan perubahan drastis wajah Bumi dalam tiga dekade. Animasi dibuat berdasarkan data satelit Landsat, bekerja sama dengan Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA), Badan Geologi AS (USGS), dan TIME. Citra pertama menyuguhkan perubahan yang terjadi di Dubai. Pada tahun 1984, wilayah pantai Dubai masih alami. Namun, seiring pengembangan wilayah, kini ada pulau artifisial bernama Pulau Palem di kawasan pantainya. Tampak, wilayah sekitar pantai juga mengalami perkembangan properti pesat.
Citra lain menyuguhkan gambaran yang memprihatinkan tentang kondisi Gletser Columbia di Alaska. Es terus menyusut. Di citra lain lagi, disuguhkan perubahan pada gurun-gurun di Arab Saudi yang kini teririgasi oleh air dari lapisan akuifer.
Deforestasi menjadi gambaran lain yang disuguhkan. Animasi Google menunjukkan bahwa wilayah hutan Amazon semakin menyusut akibat pembangunan jalan, penebangan, dan konversi hutan menjadi lahan pertanian.
Animasi Google juga menunjukkan mengeringnya Danau Urmia di Iran. Pemerintah Iran menunjuk perubahan iklim sebagai penyebabnya. Sementara itu, kritikus Pemerintah Iran mengungkapkan bahwa mengeringnya danau adalah akibat pembangunan dam.
Terakhir, animasi Google juga menunjukkan apa yang terjadi di kota-kota besar dunia. Google mengambil contoh Las Vegas. Animasi menyuguhkan gambaran ledakan populasi manusia dan dampaknya pada perubahan wajah kota.
Animasi mulai digarap tahun 2009 saat Google bekerja sama dengan USGS. Google memilih citra terbaik dari 2.068.467 gambar hasil pencitraan Landsat yang kapasitas totalnya mencapai 909 terabit. Pihak Google mengungkapkan, animasi yang dirilis tidak hanya mengagumkan. Diharapkan, animasi bisa membuat manusia berpikir tentang apa yang akan terjadi pada Bumi, bagaimana manusia hidup di masa depan, dan apa langkah yang harus dilakukan.