Did You Know...?
""

Home » » Eutrofikasi

Eutrofikasi



Eutrofikasi adalah masalah lingkungan hidup yang mengakibatkan kerusakan ekosistem perrairan khususnya di air tawar. Hal tersebut disebabkan oleh limbah fosfat (PO3-) & limbah nitrat (NO3-). fosfat dan nitrat tersebut dihasilkan oleh limbah rumah tangga seperti detergen, selain itu limbah tersebut juga dapat dihasilkan dari limbah peternakan, limbah industri, dan berasal dari pertanian pupuk buatan.
Pada dasarnya Eutrofikasi adalah pencemaran terhadap air yang terjadi dikarenakan terakumulasinya nutrient yang berlebihan didalam ekosistem air. Air dikatakan eutrofik jika konsentrasi total phosphorus , nitrat dalam air berada dalam rentang 35-100 µg/L.
Jadi kondisi eutrofik sangat memungkinkan organisme seperti alga, tumbuhan air berukuran mikro maupun makro (enceng gondok) untuk tumbuh berkembang biak dengan pesat (blooming) akibat ketersediaan fosfat dan nitrat yang berlebihan serta kondisi lain yang memadai. Hal ini bisa dikenali dengan warna air yang menjadi kehijauan, berbau tak sedap (karena terjadi penguraian secara aerob dan terbentuk amoniak/NH3), dan kekeruhannya yang menjadi semakin meningkat. Banyaknya eceng gondok yang bertebaran di rawa-rawa dan danau-danau juga disebabkan fosfat dan nitrat yang sangat berlebihan ini. Akibatnya, kualitas air di banyak ekosistem air menjadi sangat menurun. Rendahnya konsentrasi oksigen terlarut, bahkan sampai batas nol, menyebabkan makhluk hidup air seperti ikan dan spesies lainnya tidak bisa tumbuh dengan baik sehingga akhirnya mati.
Kenapa penguraian sisa kehidupan yang blooming itu memerlukan Oksigen ?Jawabannya Karena penguraian ini dilakukan oleh bakteri nitrifikasi Nitrocoocus, Nitrosomonas dan Nitrobacter yang prosesnya berjalan secara aerob, maka dipastikan oksigen di perairan berkurang , dan selain itu hasil uraian bahan sisa sia itu akan membentuk mineral lumpur yang bisa menyebabkan pendangkalan secara tidak langsung.

Penanganan eutrofikasi
Dengan cara pendekatan lintas disiplin ilmu dan lintas sektoral. Kemudian kebijakan yang kuat untuk mengontrol pertumbuhan penduduk (birth control) oleh pemerintah

Share this article :