Did You Know...?
""

Home » » Angiospermae

Angiospermae


Ciri-ciri Angiospermae memiliki bakal biji atau biji yang tertutup oleh daun buah, mempunyai bunga sejati, umumnya tumbuhan berupa pohon, perdu, semak, liana dan herba. Dalam reproduksi terjadi pembuahan ganda. Angiospermae dibedakan menjadi dua yaitu Monocotyledoneae (berkeping satu) dan Dicotyledoneae (berkeping dua).

Monocotyledoneae
Mempunyai biji berkeping satu, berakar serabut, batangnya dari pangkal sampai ujung hampir sama besarnya. Umumnya tidak bercabang. Akar dan batang tidak berkambium. Contohnya: Oryza sativa (padi), Zea mays (jagung), Musa paradisiaca (pisang), Cocos nucifera (kelapa).
Dicotyledoneae
Berkeping biji dua , berakar tunggang , batang berkambium sehingga membesar bercabang , daun bertulang menyirip/menjari dan bunga baik mahkota dan kelopaknya berkelipatan 4 atau 5 , tipe berkas pengangkut melingkar teratur dengan type kolateral terbuka ( Xilem dan Floem dipisahkan kambium) contoh : mangga , jambu , rambutan dll

MEKANISME REPRODUKSI

Dalam tumbuhan berbiji, generasi gametofit biasanya berukuran mikroskopis dan tetap berada dalam jaringan sporofitnya.
Tumbuhan berbiji merupakan tumbuhan heterospor dengan dua jenis spora yang berbeda ukuran yaitu mikrospora dan megaspora.
Secara umum daur hidup dari tumbuhan berbiji di ilustrasikan sebagai berikut:

Megasporangium dikelilingi oleh jaringan sporofit yang disebut integumen. Integumen dan struktur yang terdapat di dalamnya (mengasporangium, megaspora) disebut ovula.
Mikrospora berkecambah di dalam jaringan sporofit dan menjadi serbuk sari. keseluruhan dari mikrogametofit (serbuk sari) di transfer ke daerah sekitar megagametofit melalui proses polinisasi (penyerbukan. Angin atau hewan kadangkala menyempurnakan proses transfer tersebut.
Ketika serbuk sari mecapai gametofit betina, ia membuat struktur berupa memanjang dalam megasporangium yang disebut buluh serbuk sari hingga mencapai sel telur. Sperma si transfer melalui struktur ini menuju sel telur. Keuntungan dari proses ini adalah sperma tidak membutuhkan air (berenang)untuk mencapai sel telur seperti tanaman yang tidak berbiji.

Biji
Biji mengandung embrio dari sporofit, cadangan makanan, kulit pelindung.
Embrio di dalam biji bersifat dorman ('tidur' atau tidak aktif)sehingga mampu bertahan dalam jangka waktu yang lama tanpa penambahan air atau makanan. ketika kondisi menguntungkan embrio mulai tumbuh atau dikatakan biji mulai berkecambah.

Struktur biji
1. biji mengandung embrio yang dibungkus oleh kulit biji yang disebut testa
2. dalam biji tersimpan cadangan makanan atau endosperm, yang digunakan oleh tanaman untuk tumbuh dan berkembang
3. Biji terbentuk dari ovula dewasa yang telah dibuahi

Bagian-bagian dari biji:
1. akar pertama yang disebut radikula
2. satu atau dua lembar daun embrio yang disebut kotiledon
3. daun pertama yang disebut plumula yang akan bercabang membentuk ranting
4. Batang yang terletak di bagian bawah kotiledon disebut hipokotil
5. batang yang terletak di bagian atas kotiledon disebut epikotil

berikut gambar bagian-bagian pembentuk biji:


Ciri tumbuhan berbiji:
1. multiseluler
2. autotrof
3. mengalami pergiliran keturunan dalam daur hidupnya
4. berkembangbiak dengan menggunakan biji
5. memiliki jaringan pengangkut (fasis) untuk mengedarkan air dan bahan makanan

Beberapa faktor yang menyebabkan tumbuhan biji dapat hidup dengan baik di darat adalah:
  1. memiliki kutikula (lapisan lilin) pada permukaan atas daun yang berfungsi untuk mengatasi penguapan yang terlalu besar
  2. memiliki stomata dengan sel-sel penjaga (gusrd cell) yang dapat membuka dan menutup untuk mengatur kadar air dan mengatur proses penguapan
  3. Alat perkembangbiakan (gamet) dilindungi oleh jaringan yang disebut gametangia, sehingga menghindari dari kerusakan mekanis dan chemis.
  4. memiliki buluh srbuk sari sebagai tempat jalannya sperma menuju sel telur.
  5. biji mengandung embrio dan makanan cadangan
Share this article :