Hanya nyamuk betina yang menggigit dan menyedot darah kita. Ketika nyamuk betina hinggap di tubuh kita, dia akan menempelkan mulutnya yang mirip sedotan (disebut probosis), kemudian dari moncongnya akan keluar semacam pisau yang ia gunakan untuk merobek kulit kita maju mundur sampai dia menemukan urat darah. Setelah itu, nyamuk akan mulai mengisap.
Karena darah kita akan segera membeku jika terkena udara, maka dalam proses itu nyamuk juga mengeluarkan air liur yang dapat mencegah darah yang diisapnya membeku. Jika diilustrasikan, proses itu mirip dengan dokter bedah yang mengoperasi tubuh kita dengan cepat dan akurat.
Proses penggigitan itu akan dianggap selesai jika nyamuk telah merasa kenyang. Ia akan mencabut “sedotannya”, dan terbang. Namun air liur yang tadi dikeluarkannya tertinggal di kulit kita, dan hal itu kemudian merangsang tubuh layaknya ada benda asing yang mengganggu. Maka terjadilah proses alergi, yang wujudnya bisa berbentuk gatal-gatal atau bentol.
Gatal atau bentol hanya masalah kecil jika dibanding kemungkinan lainnya. Meski tujuan nyamuk mengisap darah kita hanya untuk keperluan reproduksinya, namun ia juga membawa ratusan virus dan parasit dalam tubuh dan moncongnya, yang akan masuk ke dalam tubuh kita sewaktu dia mengisap darah. Karena itu, ada penyakit yang ditularkan dari nyamuk, misalnya malaria dan demam berdarah.